4. Kelas

129 10 0
                                    

Bella sadar untuk tidak menjadi mencolok perlu banyak perubahan, jadi dirinya beriniastif membeli seragam baru juga barang-barang yang membuat dirinya tidak terlihat begitu lusuh, dimulai dari perawatan wajahnya dengan membeli face wash dan sun screen serta lip bam untuk bibirnya yang kering dan pucat sampai sepatu yang cukup mahal toh harga tidak akan bohong, kualitasnya pasti bagus.

Setelah perubahannya benar saja tidak ada lagi orang-orang yang mempermasalahkan penampilannya walau tetap saja terkadang cara Bella berpenampilan masih urakan, seperti lupa mengenakan dasi, baju nya keluar tidak rapih atau kaos kaki berwarna yang seharusnya putih tapi setidaknya kali ini bukan karena terlihat kumuh atau kotor.

Di kelas Bella menyadari ada orang yang melihat dia dengan tatapan menjijikan dan hari ini dia baru mengetahui namanya, dia adalah Karmika. Jika diperhatikan dia cukup banyak mengenal banyak pria tampan salah satunya yang pernah Bella temui di koridor, keduanya sering bertatapan namun tidak ada niat dari keduanya untuk memulai pertemanan makanya sampai detik ini tidak ada percakapan diantara mereka. Tidak ada ketertarikan satu sama lain.

Bella tidak pernah masalah dengan cara pandang orang terhadapnya asal bukan seperti waktu hari pertama dia kesekolah meremehkan, merundungnya berkeroyok. Karmika salah satu yang tidak pernah mencari gara-gara namun memang tatapannya sangat tidak nyaman untuk sebagian orang bahkan Bella pun merasa tidak percaya diri jika di tatap oleh matanya yang terasa menusuk.

'Padahal udah gak kaya gembel aing tapi masih diliatin kaya gitu anjir, untung gak banyak bacot anjir itu orang.' Ungkapan hati Bella.

'Sumpah ini anak lusuh banget datang dari mana sih.' Tatap Karmika sambil melewati Bella.

***

Hari ini tugas kelompok ditugaskan guru semua tiba-tiba sudah berkumpul kecuali Bella yang masih tidak memiliki teman. Sedikit ada rasa malu karena tidak ada satu pun orang yang menghampirinya atau bahkan sekedar menyapa, di kampunya dulu Bella adalah siswa yang cukup menjadi pusat perhatian dimana ada keramaian disitu ada Bella sekarang rasanya seperti dikucilkan. Orang-orang tidak peduli dengannya ditambah dia harus mengimbangi pengetahuan yang cukup jauh berbeda dengan sekolahnya di kampung, dulu rengking Bella selalu 10 besar kini rasanya dia bahkan tidak percaya diri untuk ujian karena satu hari saja kadang hanya beberapa materi yang dia ingat.

Saat seperti ini Bella merasa nasihat bapak benar juga, untuk apa harus cape-cape keluar dari zona nyaman tapi masalahnya Bella tidak begitu nyaman dengan lingkungannya yang menurutnya banyak hal janggal untuk sebuah wilayah yang katanya mengenal agama.

Bella menyadari bahwa dirinya pun tidak sempurna namun kejahatan-kejahatan yang merugikan langsung orang lain seperti contohnya pelecehan dia benar-benar tidak ingin bertoleransi dan sejauh ini Bandung cukup nyaman untuk dirinya, belum pernah dia merasakan ada perlakuan tidak baik terhadapnya dan Bella berharap ini menjadi tempat yang nyaman untuk kedepannya.

"Woy." Seru orang dari depan meja.

"Aku?" Tanya Bella memeriksa ke belakang.

"Hooh, belum ada kelompok kan? Sini buru." Ajak siswi yang namanya Karmika.

'Jir dia suka natap aku kaya yang jiji sekarang malah diajak sekelompok gitu? Wajahnya judes gila.'

Bella pun menghampiri meja Karmika dan membawa bangku terdekat untuk duduk bersama, tidak ada senyum dari Karmika yang sudah Bella duga dia diajak karena hanya kekurangan jumlah orang.

Saat sibuk dengan pikirannya orang disamping Karmika dengan ramah menjulurkan tangannya "Hi aku sarah, maaf belum pernah nyapa."

"Oh iya, Bella hehe."

'Canggung monyet astagaaa canggung pisan beud.'

"Ini aku materinya udah tulis dibagi 4 kalian kerjain 2 hari cukup gak? Kalo udah kasih tau aku intinya, PPT nya aku yang buat."

"Aku print berarti ya." Ucap pria yang Bella tidak tahu namanya karena memperhatikan Karmika yang gerak cepat.

"Ada yang mau protes sama bagiannya? Sekarang ngomong."

Si pria yang menawari akan mencetak makalah hanya menggeleng, Sarah juga menjawab tidak sedangkan Bella masih menatap Karmika bingung.

Sadar dirinya ditatap oleh semua anggota grup Bella pun menjawab "Ini kalau aku gak bisa gima-"

"Cari tau, belajar." Jawab Karmika singkat.

'Jing galak pisan.'

"O-okay."

"Udah ya beres gak ada kerja kelompok berarti pertemuan efektif 2x mungkin waktu istirahat nanti, 1 waktu kalian nyampein ke aku intinya ke 2 waktu PPT udah aku buat. Ok bubar." Karmika memerintah.

'Kaya diospek anjir main usir aja.'

Kelompok lain masih terlihat berdiskusi sambil tertawa dan bercanda, sedangkan Bella sudah selesai secara singkat berkat ketua kelompoknya Karmika si galak.

'Ketua kali ya dia tapi bagus lah gak bertele-tele.'


🌻

METANOIA (another story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang