26. Berusaha

112 13 7
                                    

Bella tidak pernah merasa kurang dalam hidupnya entah dari segi fisik atau apapun yang terlihat dari dirinya, dia menerima semua yang diberikan dan ditakdirkan padanya tanpa ingin merubah dan berusaha mengikuti standar kecantikan atau semacamnya tapi untuk sosok Christian Bramantya yang terlihat masih tertarik dengan temannya Sarah ini dia ingin berusaha bahkan sampai melakukan perawatan.

Dari kampung ke kota Bella sudah dikenalkan dengan skin care dan kini memasuki kehidupan perkuliahan dia memutuskan untuk memulai investasi perawatan wajah, usahanya memang tidak main-main dia sampai bekerja shift malam menjadi kasir di salah satu mini market untuk memenuhi kebutuhannya ini. Sebelum ada kata penolakan seperti yang Gilang lakukan padanya Bella tidak akan berhenti mengejar Rama bahkan teman curhatnya Karmika dan Sawal sampai merasa lelah duluan karena tidak adanya respon dari Rama sedikit pun bahkan saat sudah menginjakan bulan ke-3.

Dari semua masa hidupnya baru kali ini Bella merasa tidak menarik di mata seorang pria, padahal dia sudah fokuskan hari-harinya untuk mengejar sosok Christian Bramantya tanpa mempedulikan pria lain dimulai dari menyapa duluan, mengikuti Sawal agar sedikit bisa menghabiskan waktu dengan Rama, bahkan sampai memanfaatkan Karmika agar setidaknya bisa ada momen berbincang antara dirinya dan Rama.

"Wal."

"Si Rama ada kelas sampai sore gue-"

"Bukan nanya tentang Rama, ke hw yu udah lama." Bella merasa dirinya akan cukup penat setelah bekerja jadi rasanya ingin mendengar beberapa lagu yang kencang untuk kepalanya yang lelah sebelum tidur.

"Ayo, ajak bang Fang ya." Balas Sawal semangat karena semenjak bersama dengan Bella rasanya selalu ada cerita seru dan menegangkan.

"Serah kamu."

"Tempat biasa ya bel, gue jemput entar."

"Gak usah, baliknya aja nebeng."

"Sip." Balasnya mengacungkan jempol sembari jalan menjauh menuju kantin fakultasnya.

***

Sungguh Rama tidak peduli dan ingin menjauh dari wanita bernama Bella Tanaya itu tapi anehnya dia saat ini malah memakirkan mobilnya cukup lama hanya untuk melihat Bella yang masuk ke dalam mini market dan bekerja sebagai kasir.

Christian Bramantya yang hidup dengan nyaman ini baru pertama kali melihat seseorang harus bekerja demi uang itu saat kenal dengan Sawal dan menurutnya yang dilakukan Sawal dulu itu hal yang keren karena terlihat begitu bertanggung jawab sebagai pria yang masih remaja dikala saat SMA kepentingan seorang anak itu hanya untuk belajar, dan kini rasanya memori seperti terulang bedanya adalah seorang wanita yang sedang bekerja hingga larut malam.

Notif ponsel yang berisik membuyarkan pandangan Rama yang tidak terasa sudah beberapa jam memperhatikan Bella yang bekerja, isi pesan dari grup bernama Blasteran Malaikat muncul sedang membahas ingin berkunjung ke sebuah club malam dan Sawal memberitahukan bahwa Bella akan bergabung di pesan terakhirnya itu.

'Gila dia udah kuliah, kerja bukannya istirahat malah-' Rama menghentikan kalimatnya sendiri sebab merasa heran dengan dirinya yang seolah peduli, dia pun mulai menyalakan mobilnya untuk pulang.

***

Keberuntungan memang jarang ada di tangan Bella bahkan didekatnya pun tidak. Dari semua hari dimana Bella effort sedikit bersolek dan memperhatikan penampilannya bisa-bisanya hari tanpa mandi dan make up lah dia dapat berjumpa dengan Rama sedekat dan selama ini. Biasanya setiap kesempatan untuk bersama selalu berakhir dengan tidak diperhatikan Rama atau pria itu pergi saat Bella baru mau mendekatinya tapi hari ini entah tanda keberuntungan 1 tahunnya sudah diambil karena di luar prediksinya tiba-tiba pria itu tepat di hadapannya duduk dengan tampan dan mempesona sementara Bella terlihat dekil.

'Anjing Sawal anjing katanya Rama sibuk gak akan gabung! Ini aing belum mandi dari sore, fak lah gak bermanfaat kenal sama Sawal!' Umpatannya beberapa kali dalam hati untuk pria disebelahnya yang sedang asik sendiri menari mengikuti lagu tanpa tau ketidaknyamanan Bella.

Memang Rama seperti biasanya tidak melirik sama sekali tapi setidaknya harusnya rambut Bella tidak lepek seperti ini dengan penampilan paling buruk.

Bella yang kesal akan takdirnya akhirnya meninggalkan meja untuk menuju kamar mandi tapi belum juga sampai dia melihat seorang pria melecehkan seorang wanita dengan sengaja mendekatkan dirinya yang jelas si wanita tidak nyaman. Kekesalan yang dia rasa akhirnya ditumpahkan pada seorang bapak-bapak itu yang dirasa pantas untuk melampiaskan mumpung hatinya campur aduk malam ini, keributannya hampir besar kalau tidak Sebastian yang ikut turun tangan menyelesaikan masalah.

Walau begitu Bella masih memasang wajah tanpa bersalahnya setelah menghajar dan setelah puas dia berencana pulang saja, toh hari ini sudah hancur dari kedatangan tamu tak diundang pun terlebih penampilannya saat ini semakin kusut dengan rambut yang acak-acakan.

Dari jauh Sawal dan Rama sudah memperhatikan dari lantai atas melihat dirinya yang kacau balau 'Fuck!' umpat Bella lagi-lagi sebelum pergi menuju pintu.

"Kemana?" Tahan Rama melihat Sawal buru-buru membawa barang-barang dan ransel Bella.

"Nganter si Bella, suka gila itu orang kalau sendiri." Jelas Sawal yang menunggu tangannya dilepaskan.

"Oh." Jawab Rama mengangguk setelah beberapa menit, lalu terlihat Sawal pun lari menyusul meninggalkan Rama yang diam entah memikirkan apa.

🌻

METANOIA (another story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang