85. 🔞

107 3 4
                                    

"Gila emang si Rama." Kiki menggelengkan kepalanya.

"Apa sih? Kan hari kaya gitu bakal dateng cepat atau lambat." Pembelaan Rama.

Sawal menepuk bahu temannya meminta perhatian Rama "Lo serius? Udah ngomong sama Bella?"

"Belum sih nanti aja kalau rencana gue lancar."

"Dalam waktu sebulan anjir masalahnya." Kiki masih tidak percaya.

"Engga ya gue dari dulu juga renungin hal ini, eh bentar deh ini Kiki lo kaya gak setuju anjir."

"Bukan gitu soalnya kaya tiba-tiba."

"Gue beneran mikirin hal ini dari lama, kalian gak perlu khawatir atau raguin keseriusan gue. Ini bahkan gue pikirin dari gue kecil waktu mau isi form tuh gue selalu mikir cuma emang cara berpikiri gue semakin berkembang sambil cari tahu sana sini. Lo gak liat sih Sawal liat soalnya."

"Dih anjing curhatnya ke gue perkembangan dan lainnya gue gak dikasih tau, enyah lo berdua dari kosan gue."

"Cemburu aja nih Kiki." Sawal mengerutkan dahinya melihat ke arah temannya.

"Cemburu apa ya tolol! Gue cuma jadi kaget aja paham gak sih."

Rama berbicara dengan tenang untuk temannya yang masih di level terkejut berlebihan itu "Iya maaf ya ki gak ngelibatin lo, kebetulan aja waktu prosesnya Sawal nempel mulu."

"Dih engga ya enak aja." Bantah Sawal.

"Eh tau gak? Gue ada video penampakan putra duyung. Gak rumek ini mah cukup jelas ada ototnya cuy si putra duyung." Tiba-tiba saja Kiki dengan hal yang tidak masuk akalnya yang malah mencuri perhatian Rama.

"Wah mana ki liat liat." Rama si paling semangat langsung merasa penasaran untuk hal-hal seperti ini, tak heran dia bisa dekat dengan Bella yang berawal dari membericarakan penampakan azab ikan pari karena hal seperti itulah yang dia sukai. Sawal yang tidak begitu tertarik  merebahkan tubuhnya di ranjang Kiki yang sudah seperti miliknya sendiri sementara Rama dan Kiki mengoceh tentang teori konspirasi dan obrolan tidak masuk akal lainnya.

***

Bella sesungguhnya cukup penasaran dengan apa yang Rama sembunyikan beberapa waktu lalu tapi karena sejak minggu lalu kekasihnya terlihat begitu bahagia Bella mencoba melupakannya toh jika memang benar itu hal penting Rama pasti melibatkannya.

Dari kos Bella pergi menuju unit kekasihnya dengan sepeda motor, dirinya sedang bosan karena merasa tidak ada hal yang yang bisa dia kerjakan pun teman-temnnya sibuk dan kekasihnya masih di kos Kiki menurut kabar terakhir yang dia dapat jadi dia putuskan untuk menunggu Rama di apartemennya. 

Sudah seperti seorang pemilik unit, Bella yang masuk langsung ke arah dapur untuk menegak air mineral dingin tanpa merasa canggung setelah itu pun dia masuk ke kamar Rama untuk membawa satu kaos kebesaran milik kekasihnya agar dia bisa berganti pakaian dengan yang lebih nyaman. Walau begitu Bella lebih memilih bermalas-malasan di kamar tamu saat Rama tidak.

Bella terpaku ke layar ponselnya dengan punggung disandarkan ke headboard tanpa memedulikan kehadiran Rama yang terus menempel di sampingnya sambil ikut melihat ke layar ponsel Bella yang terputar video Barbie kesukaannya Rama sesekali memberikan reaksi padahal dirinya tak paham alur dari cerita Barbie ini seperti apa tapi melihat Bella menanggapi dengan semangat Rama jadi terus berusaha.

"Baby fokus banget."

"Seru barbie sama siluman kuda ini."

"Ya udah aku ke kamar aja ya?" Tanya Rama karena sedari tadi dia hadir kekasihnya sibuk dengan ponselnya.

"Sini.............diem sini aja." Pinta sang wanita yang sudah menekan tombol stop di layar ponsel sehingga wajahnya melihat ke arah sang kekasih yang berniat pergi. Terlukis garis bibir terangkat ke atas karena Bella menahan dirinya pergi.

Rama yang duduk kembali diranjang langsung memeluk Bella dari samping "Baby gak bosan nungguin aku?"

"Lumayan, kamu kok suka lama mulu di kos Kiki teh?"

"Ya gitulah ngorol-ngobrol seru udah lama gak bahas teori konspirasi juga."

"Sama Sawal juga?"

"Iya."

"Oh baikan?"

"Orang gak pernah berantem hey." Rama menggesek hidungnya dengan hidung Bella.

" Kamu kenapa?" Tanya Bella yang merebahkan tubuhnya karena Rama terus maju mendekat.

"Kenapa apa?" Tanya balik Rama sambil tersenyum.

"Moodnya lagi bagus terus ya sayangku ini? Ketara banget tau ma."

"Oh ya? Hehehe."

"Dari pada curi-curi liatin bibir aku, dempet-dempet pelukin aku kagok begini, mending langsung cipok aja dah. Gereget liat tingkah kamu tau."

"Boleh by? Dikit aja sih kayanya gak akan-"

"Banyak juga boleh sayang ah! Meni kenapa sih? Sok aja terkam sepuasnya." Kosakata yang Bella gunakan selalu membuat Rama tertawa, heran tapi juga menghibur di waktu bersamaan dan juga wajahnya menggemaskan saat kelas dan meminta dinakali.

"By nakal banget sih."

"Biarin nakalnya juga cuma ke 1 orang." Belanya sambil menatap bibir Rama, jelas sekali ingin segera mencicipi bibir yang terlihat lembut dan gemuk itu.


Mature scene selanjutnya hanya boleh dibaca oleh kalangan dewasa muda, scene menampilkan adegan seksual dimohon membaca dengan bijak. Bagi yang ingin membaca bisa ikuti intruksi ini :
1. available on KK link pvt untuk konten berbayar (link ada di bawah, untuk android akan muncul jika buka wattpad web version)
2. pembaca setia METANOIA AU bisa membaca gratis dengan menebak PW (buka akun X adorabcd, klik link di bio, buka bagian more story, jajaran wattpad ada PVT berjudul the mood.)

Hint : Dream, Bella role model. 

🌻

METANOIA (another story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang