46. 🔞

398 12 10
                                    

Rama dan Bella bisa dibilang jarang berkencan keluar sebab jadwal mereka yang selalu tidak singkron, akhir pekan seorang Rama kadang dihabiskan dengan acara keluarga atau makan malam bersama rekan bisnis papanya sedangkan Bella serabutan untuk tambah-tambah uang menyambung hidupnya di kota Bandung. Sebetulnya semenjak dia menjalin hubungan dengan Rama ibunya mulai mengirim uang dan makanan dari kampung namun Bella tetap harus waspada perihal uang karena hidup tanba benda mati itu sudah pasti akan merepotkannya.

Walau pun tidak setiap saat akhir pekan mereka sibuk, saat ada kesempatan untuk berkencang pun Bella selalu lebih memilih diam di unit apart kekasihnya atau kos nya agar bisa bermesraan. Sebuah modus yang Rama khawatirkan akhir-akhir ini, ditambah keberanian Bella dalam mengatakan kebutuhannya itu cukup membuat Rama kewalahan.

"By sini deh bentar." Panggil Rama yang bersandar di counter dapur.

Bella menghampiri semangat dengan mengayunkan kedua tangannya yang Rama gendong dan dudukan di counter dapur sehingga Bella menjadi sejajar dengan tinggi Rama.

"By aku mau tanya." Rama menaruh kedua tangannya di samping Bella seperti mengunci kekasihnya yang sama sekali tidak ada niat menjauh melainkan dia mengalungkan kedua lengannya sambil memainkan rambut Rama.

"Apa Ramaku?"

"By emang harus yah kamu tuh ngelakuin yang nakal-nakal sama aku? Kiss biasa gak cukup buat kamu? Kamu bahkan sering banget minta lebih dari itu."

"Rama gak suka?" Wajahnya dibuat menekuk dengan suara kecil.

"Jangan balik nanya dong baby kan aku yang nanya duluan."

"Ya aku suka aja kaya disayang gigituan tuh." Bella menjawab dengan menunduk.

"Akunya emang gak keliatan sayangin kamu by?" Rama menyelipkan rambut yang menghalangi wajah Bella ke belakang telinganya.

"Keliatan cuma suka aja kalau make out gitu-gitu kan kaya lebih kerasa kamu sayang aku banget, akunya dipeluk-peluk, diciumin." Bella menjelaskan dengan jarinya seolah membuat coretan di dada Rama.

"Gak harus sex baby buat nunjukin perasaan tuh." Jawab Rama dengan lembut.

"Ya love language aku mungkin itu." Rama yang gemas dengan jawaban kekasihnya hanya tertawa sambil memberikan kecupan di pipi yang terhenti karena Bella bertanya kembali "Aku udah nurut sama kamu berobat, terus aku juga vaksin HPV, semua yang kamu mau aku ikutin tapi kenapa masih ditolak? Aku kurang menarik ya?" Bella memainkan ujung kaos Rama sambil bibirnya menekuk.

"By aku cowo normal, kamu gak godain pun aku kegoda sama kamu cuma aku nahan aja. Gak melulu harus mengikuti kata napsu by, kita bisa dibilang baru-baru ini pacaran kalau dari awal udah brutal takutnya makin parah gimana?"

"Ya gak gimana-gimana aku mau asal sama Rama."

"Aduh pusing dengernya, baby gak boleh pasrah gitu kaya nyerahin diri ke aku. Gak boleh." Rama menggelengkan kepalanya tidak setuju.

"Aku mau ngasih semua buat Rama." Bantah Bella menarik Rama lebih dekat.

"Aduh by nakal banget kamu ih." Rama menyandarkan kepalanya di bahu Bella.

"Yu coba ma, tidur sama aku. Aku pingin banget."

Rama menaikan lagi pandangannya menjadi saling bertatapan dengan kekasihnya "Aku jadi cemburu deh, kamu ke mantan-mantan kamu juga begini ya?"

"Gak lah, aku baru sekarang ngemis begini dan itu ke kamu, yu ma sama aku coba." Kaki Bella tiba-tiba melingkar di pinggang Rama mengunci si pria jadi benar-benar tidak bisa pergi.

"Rama mau jujur."

"Ok kenapa?" Bella menatap serius.

"Aku belum pernah, ya bukan berarti gak tau caranya cuma ya gitu."

Suasana mendadak hening Rama yang takut dengan tanggapan Bella, dan Bella yang kegirangan melihat betapa menggemaskannya Christian Bramantya saat ini.

"Ma kamu gak pernah nakal sama yang lain? Mantan kamu misal."

"Kiss aja gak sampe lebih dari itu."

"Ininya pernah dimainin?" Tanya Bella membuat Rama terkejut sebab dengan beraninya Bella menyentuh bagian intinya walau hanya sebentar.

"Gak pernah, ya tapi aku percaya diri mampu sih cuma ya kamu jangan berekspetasi sih by." Jelasnya terburu-buru.

"Hey calm down sayang, mau gak bisa pun gak apa-apa. Gak perlu tegang."

"Payah yah by?"

"Mana ada payah, kamu ajarin aku buat jaga diri dan aware masalah kesehatan itu hebat namanya. Cowo di luar sana mah taunya enak-enaknya aja main ngajak kamu mah beda selama pacaran sama aku sharing yang baik-baik."

Rama yang terharu memeluk Bella erat "Sayang banget Rama sama kamu, sayang banget."

Cara Rama menyampaikan rasa sayangnya berhasil membuat jantung Bella berisik, baru dia merasakan rasanya berdebar segila ini akan situasi romansa di kehidupannya.

"Yu ma hari ini, mau gak? Aku gak masalah kamu jago engganya mau Rama aja pokonya." Ajak Bella dari pada berkutat dengan jantung yang lemah jadi dia memilih memikirkan hal kotor yang membuatnya semangat.

"Ayo Rama mau."

Bella memang menunggu jawaban ini namun setelah terjadi rasanya terkejut sendiri tidak menyangka dan ada rasa sayang seperti ingin menjaga pria baik di depannya ini.

🌻

*Bonus episode :Mature scene selanjutnya hanya boleh dibaca oleh kalangan dewasa muda, scene menampilkan adegan seksual dimohon membaca dengan bijak, scene menampilkan interaksi awal Rama dan Bella menjajaki kenakalan remaja yang tidak berpengaruh...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Bonus episode :
Mature scene selanjutnya hanya boleh dibaca oleh kalangan dewasa muda, scene menampilkan adegan seksual dimohon membaca dengan bijak, scene menampilkan interaksi awal Rama dan Bella menjajaki kenakalan remaja yang tidak berpengaruh pada alur jadi chapter ini bisa skip untuk yang tidak nyaman. Bagi yang ingin membaca bisa ikuti intruksi ini :
1. available on KK (link pvt) or Trakteer (link google drive file) untuk konten berbayar.
2. pembaca setia METANOIA AU bisa membaca gratis dengan menebak PW (buka akun X adorabcd, klik link di bio, buka bagian more story, jajaran wattpad ada PVT berjudul first time.)

Hint : First topic, Rama's interest, lowercase, 12 letters. 

METANOIA (another story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang