51. SNS

129 12 2
                                    

Hubungan yang semakin hangat antara Rama dan Bella ini ditunjukan oleh Bella di akun media sosialnya dengan pose-pose mengundang berbagai komentar sebab Bella yang selalu memakai baju yang tidak menunjukan lekuk tubuh tiba-tiba berpose dengan celana pendek, baju terbuka, atau sedekar berbaring di kamar Rama seolah menunjukan cara pacaran yang liar ke muka umum.

Komentar-komentar yang didapat terfokus pada Bella yang mengekspos banyak kulit, sebenarnya komentar itu sudah dimulai saat Rama mengunggah foto Bella dengan dress hitam tanpa lengan yang sedang bersiap ke acara kantor papanya beberapa hari lalu tapi komentar terparah dimulai saat Bella yang menunjukan momen pacaran mereka, tidak sedikit orang menyayangkan Rama menjadi pria yang 'nakal', ada pun komentar yang mengkaitkan bagaimana Bella bisa dekat dengan laki-laki populer dan asumsi yang menuduh Bella menjual tubuhnya.

Keramaian itu Bella abaikan toh dia sudah tahu saat mengunggah akan ada orang yang berkomentar diluar konteks, Bella hanya terfokus untuk menikmati hubungannya dengan Rama dan menjalani hidupnya penuh bahagia.

Rama sendiri tidak mempersalahkan apa yang Bella lakukan, selama foto seksi Bella bersama dirinya dia tidak masalah karena fotonya menunjukan bahwa Bella sudah ada yang memiliki. Itu membuat Rama merasa bangga, terlebih di banyak foto yang diunggah Bella begitu manja dan clingy padanya. 

"Udah kali liatin foto akunya, mending sentuh yang asli." Protes Bella.

"Heh!" Sahut Rama menegur.

"Ya abis ngapain sih liat yang sosmed ini liat semua juga boleh kalau kamu minta." Ucap Bella yang tadi tidur santai di karpet kini merangkak dan berdiri dengan lututnya di hadapan Rama, ingin meminta peluk.

"Pake celana panjang gih, Sawal sama yang lain mau mampir by." Ucap Rama masih memainkan ponselnya.

"Ih ganggu mulu temen kamu." 

Rama tertawa lalu bersandar di sofanya santai, sementara Bella yang berada di tengah-tengah kedua kaki Rama tiba-tiba menyentuh bagian selatan Rama, menangkupnya dengan tangan lalu mengelusnya.

"By hey!" Rama memegang kedua tangan Bella.

"Main yu ma, aku mainin maksudnya Rama duduk aja gitu anteng."

"Engga by gak boleh gitu." Rama menahan tangan Bella agar tidak menyentuh lagi.

"Aahhh ayo main." Bella merengek sambil menarik tali dari celana Rama.

"Sini kiss aja kiss."

"Ah sebel pelit! Kiss juga pasti cuma cup-cup udah aja, hih gak suka kiss anak tk!" Bella kembali tidur malas-malasan di karpet sembari memeluk bantal dan memainkan ponselnya.

"Yu ah makan dulu, mau Rama masakin atau kita pesan?"

"Gak makan."

Rama yang tadi hampir menuju dapur kembali mendekat ke arah Bella, mengungkung Bella di bawahnya lalu direbut ponsel yang sedang dimainkan agar kekasihnya yang sedang tertidur miring itu mau menoleh, setelah berhasil mendapatkan perhatiannya Rama menempelkan bibirnya.

Bella cukup terkejut karena pergerakannya tiba-tiba ditambah sepertinya Rama tidak berhenti sampai sana, bisa dirasakan oleh wanita itu jika kekasihnya mulai memainkan lidahnya juga dengan membuka bibir Bella yang tadi mengatup kini menjadi terpisah antara bibir atas dan bawahnya. Rama memperdalam ciumannya dengan menarik lidah Bella, dia hisap sampai liur keduanya berantakan kemudian menghisap bibir bawahnya dan kembali lagi mengeksplor mulut kekasihnya yang sudah melengguh nikmat dengan kedua lengan mengalung di leher si pria. Rama cukup memaksa seolah tidak ada hari esok dan Bella menarik Rama mendekat yang sudah pasti ingin permainan lebih dari hanya bertukar saliva. 

Bella terlihat kesulitan bernapas tapi tidak ada yang berinisiatif berhenti dari keduanya sampai akhirnya Rama memilih mengalah, dia lepaskan dengan memberikan kecupan di bibir dan hidung Bella yang berusaha mengais oksigen di akhir kegiatan berciumannya.

Rama mengusap bibir Bella yang basah dengan punggung tangannya "Dah ya, aku masak dulu buat kita makan."Kemudian dia berdiri begitu saja meninggalkan Bella yang hatinya berantakan di bawah sana.

'Bajingan ih enak, jahat banget udah dicipok ditinggal. Aaaaaaaaa mau lagi Rama!'

Rama mulai memotong-motong bahan makanan sementara Bella sedang berguling-guling berusaha untuk tidak berteriak dan menyerang Rama di dapur.

***


Saat teman-teman Rama bertamu Bella memilih untuk pulang sebab dia lebih memilih untuk melakukan part time dadakan dari kenalannya dari pada diam di sana namun pikirannya hanya ingin memakan Rama dan mengusir semua temannya.

"By kamu marah?"

"Engga ih, emang aku mending serabutan aja lumayan soalnya. Sok kamu sama temen kamu aja main." Ungkap Bella sambil memakai sepatunya.

"Beneran by?"

"Iya Rama sayang ah." Bella mendekat dan menangkup wajah Rama.

"Kalau mau dijemput telfon aja ya."

"Huum." Bella mengangguk lalu memberikan kecupan untuk Rama di bibir setelah diam-diam melihat ke arah teman-teman Rama yang sedang sibuk sendiri bermain kartu uno.

"Hati-hati by."

"Iya." Bella melambaikan tangannya berpamitan.

Begitu pintu tertutup suara ejekan dari teman-temannya mulai terdengar "Cipok terus cipok dikira gak keliat kali ya." Ujar Jian yang paling berisik.

"Apa sih heboh, lagian kenapa ngintip? Terus gak usah heboh lah bang segitu lo mainnya pergaulan bebas." Balas Rama yang muak disambut tertawa anak-anak yang puas atas perlawanan perdana Rama.

"Nah loh bang pergaulan bebas tuh." Sawal mendorong Jian di sebelahnya.

"Uno bego uno, itu kartu lo satu lagi." Ujar Jian mengalihkan topik.

"Ih anjing kok uno." Protes Sawal tak paham permainan ini walau sudah beberapa kali bermain.

"Ma lo gak liat sosmed Bella dikomenin cowo-cowo gila?" Tanya Sebastian memulai topik baru.

"Di twitter?" Tanya Rama menoleh yang dapat anggukan dari temannya "Gue belum cek keseluruhan, kalau sampe ada yang deketin Bella langsung baru kayanya gue turun."

"Gue gak kenal Bella tapi kayanya kalau ada yang dateng langsung dia bisa nanganin dirinya sendiri deh." Dirga membuat asumsi.

"Bella gak sekuat itu, dia juga cewe." Ucap Rama sambil menunduk mengambil kartu uno untuk dimainkan.

"Emmm siap mas pacar siap." Jian mencolek dagu Rama yang sedang malu-malu.


🌻

METANOIA (another story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang