8. Mengkhawatirkan..

1.8K 221 6
                                    

Atasa pov

Aku tengah gelisah galau gulanda saat ini. Kekasihku tak bisa di hubungi sejak kemarin setelah kami bertengkar hebat karna kesalahpahaman yang terjadi diantara kami.

Sialan! Sephora benar benar melakukan ancamannya dnegan memberitahu itu pada kekasihku. Sekarang yerim menjadi salah paham padaku dan begitu marah sampai tak mengangkat panggilanku. Dia berada di luar jangkauan dan aku benar benar frustasi sekarang.

"Ck! Dimana kamu sayang?" Gumamku terus mencoba menghubunginya hampir setengah gila.

Aku sekarang berada di rumahku, pada malam hari setelah aku pulanh bekerja. Aku tak membawa nada kesini karna setelah pulang bekerja aku langusng pulang kerumahku untuk beristirahat dan mencoba menenangkan diriku.

"Ck! Arrggh!" Aku menggeram kesal di balkon kamarku karna aku gagal mendapatkan kabar kekasihku hari ini.

Aku benar benar frustsi sekarang. Bagaiaman ini? Aku takut.. aku takut yerim benar benar memutuskan hubungan kami. Tidak! Aku masih sangat mencintainya.. aku tak mau pisah darinya dan bagaimana aku harus menjelaskan padanya bahwa aku tidak melakukan itu?. Kenapa tas? Kenapa kau bodoh bahkan tak bisa melakukan apapun sekarang untuk mempertahankan hubunganmu?.

"Ck! Kenapa semua menjadi rumit seprti ini?" Gumamku.

Aku mencengkram pembatas balkon ku sambil terdiam lirih. Ayo berfikir atasa... ayo berfikir apa yang harus kau lakukan untuk memperbaiki hubunganmu.

"Tas?" Aku menoleh dan itu adikku. Nanon, di datang mendekatiku dan menyentuh bahuku melihatku tengah kacau.

"Yah! Kenapa denganmu? Kau tampak kacau" katanya dan aku menghela nafasku kemudian menatap ke depan.

Aku menekuk wajahku lirih dan otakku harus bekerja lebih baik untuk berfikir bagaimana caranya agar aku bisa menjelaskannya pada yerimie.

"Tas?" Adikku menyentuh bahuku lagi dan aku tersadar dari lamunan ku.

"Ada apa? Kau bertengkar dnegan yerimie? Apa ada masalah lain? Ingin menceritakannya padaku? Mungkin aku bisa membantu" katanya dan aku menatapnya sebentar kemudian kembali menundukan wajahnya.

"Sis..." dia menyentuhku lagi dan kini mataku berkaca kaca.

"Aku dan yerim bertengkar hebat.. dia sangat marah padaku dan sulit di kabari sekarang. Dia bahkan enggan mengangkat satu panggilan dariku dan bahkan di luar jangkauan" kataku menahan diri untuk tidak menangis. Aku benar benar kacau sekarang.

"Kenapa?" Tanyanya dan aku menundukan wajahku merasa bersalah. Aku harus mengakui kesalahan yang sudah aku buat meskipun aku tak yakin dengan itu semua.

"Aku... kemarin lusa pergi ke bar dan mabuk.. aku sangat mabuk sampai tak sadar bahwa saat aku membuka mata aku berada di kamar sephora tanpa pakaian" kataku dan aku tak mendengar apapun dari adikku.

"Apa katamu?! Apa kau?!" Aku menoleh dan dia menatapku tajam seolah mengancamku.

"Tas! Apa kau sudah gila?! Ya wajar saja yerim marah dan tak mau mengangkat panggilan darimu! Kau gila! Yah shibal!" Dia marah padaku dan matanya memelototiku. Apa dia juga salah paham?.

"Ck! Dengarkan aku dulu.. kalian hanya salah paham" kataku dan dia mendenguskan nafasnya disana.

"Tas! Tidak! Meskpun kau kakakku? Bukan berarti aku akan mentolerir kesalahanmu! Kau tetap salah Bitch! Apa yang telah kau lakukan huh?! Kau sudah memiliki anak denhan yerimie dan shit! Aku tak percaya ini!" Katanya terus mengoceh dan aku menatapnya serius.

"Nanon! Jaga pikiranmu! Aku yakin betul bahwa aku tak melakukan apapun denhan gadis itu! Aku bahkan tak akan menyentuhnya!" Kataku dan dia mendecak pinggang di depanku.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang