Author pov
Keluarga jenlisa sedang berada di sebuah butik untuk melakukan sesi fitting baju pengantin. Beby disini bersama jennie memilih baju pengantin yang cocok untuk ia kenakan di hari pernikahannya nanti.
Seorang designer pemilik butik itu tengah mengukur bentuk tubuh beby sementara nanon menunggu di sofa sambil mengecek ponselnya. Dia tengah sibuk dengan ponselnya di sela sela persiapan pernikahannya.
Lisa mengawasi kedua anaknya yang tengah bermain di dalam butik sementara jennie memilih milih pakaian yang cocok untuk dia kenakan di hari pernikahan anaknya nanti.
"Hon? Ini bagaiaman? Baguskah?" Tanyanya dan Lisa menghampiri jennie untuk memriksa istrinya dengan pakaian yang ingin dia coba.
"Cobalah.. aku akan menilainya nanti" lisa berkata dan jennie terkikik kemudian mencoba gaunnya di fitting room.
Tak lama kemudian atasa datang bersama si kecil nada.
"Nada!!" Danielle segera berlari ke arah kakak tertuanya. Memeluk kaki atasa dan bergelayutan seperti monyet.
Atasa membawa adik laki lakinya itu ke sofa dimana nanon berada. Dia meletakan Nada di pangkuannya dan membiarkan adik adiknya mendekati nya. Laluna melangkah ke arah kakaknya dan mencoba mengajak bermain adik kecilnya disana.
"Atasa? Kamu sudah selesai jalan jalannya dengan nada?" Tanya lisa ketika dia duduk di sofa.
"Sudah" jawabnya.
Lisa mencoba mengajak bicara nada yang tengah terkikik bersama Danielle dan laluna. Dia sangat gemas melihat cucu pertamanya itu.
Giliran nanon mengukur badannya untuk membuat baju pernikahannya. Designer memintanya untuk bangun agar dia bisa mengukurnya.
"Letakan ponselmu!" Perintah beby dan anak itu menyimpan ponselnya sebentar.
Anak anak mulai cekikikan disana berlarian di sekitar untuk bermain. Lisa perlu mengingatkan mereka untuk hati hati dan tidak membuat kekacauan.
"Danielle! Jangan berlarian! Hati hati! Awasi adikmu!" Perintah Lisa dan tentu saja putra kecil lisa itu memutar matanya malas.
Tak lama jennie keluar seusai dia mencoba gaun. Jennie terlihat sangat cantik dan awet muda ketika dia menggunakan gaun itu.
"Hon..." panggil jennie dan lisa terpaku menganga melihat kecantikan istrinya yang seperti dewi surga.
Atasa terkekeh, dia tau dadanya masih tidak bisa berpaling dari ibunya.
"Sudahlah dad... kau bisa menghajarnya di rumah setelah ini.. simpan mulutmu karna kau akan mengiler" ujar atasa menaikan dagu lisa untuk menutup mulutnya.
Lisa berdeham terkekeh kemudian bangkit mendekati sang istri. Dia menatap jennie dari atasa sampai bawah.
"Cantik... sangat cantik.." ujarnya dan itu membuat jennie tersipu malu. Jennie memeluk pinggang lisa mesra dan lisa segera mencium bibirnya.
"Apa kamu ingin menjadi pengantin lagi hm? Kamu masih cocok jadi pengantin" ujar lisa dan jennie terkekeh memukul dadanya pelan.
"Masa kita sudah lewat.. ini waktunya anak anak" katanya dan lisa terkekeh disana.
Si kecil laluna berjalan terbata bata ke arah dadanya. Dia mengerang dan tak ingin melihat kemesraan keduanya. Alhasil, lisa memutuskan menggendong putri kecilnya.
Jennie berbalik untuk mengganti pakaiannya kembali.
Nanon dan beby selesai, nanon duduk kembali di sofa dan terus mengecek ponselnya sementara beby melihat lihat gaun yang sudah di pajang. Ada satu gaun yang bagus dan cantik di matanya. Dia terkesan dan ingin mencobanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanficBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca