106. Little argumen

983 142 4
                                    

Author pov

Atasa membawa putrinya pulang setelah mereka seharian berada di kantor. Hari sudah menjelang sore dan waktunya mereka pulang karna yerim sudah memanggil.

Atasa tengah mengendarai mobilnya dan sang anak berada di belakang sana memakan roti coklatnya.

Atasa melirik sang anak dari spion tengah dan kemudian menghela nafasnya. Dia perlu memperingati sang anak untuk bersikap sopan pada rekan rekan kerja appanya. Huft.. dia merasa tidak enak dengan jessie tadi.

"Nada?" Panggilnya dan nada menoleh ke arahnya. "Lain kali tidak boleh seperti itu ok? Appa tidak enak dengan teman appa" katanya dan nada bahkan tidak perduli dengan ucapan sang appa.

"Apa kamu mendengar appa?" Tanyanya kembali.

"Atu dengal! Tapi atu tidak cuka appa detat detat denan onti itu.. momma biyang atu halus jaga appa dali gadis gadis" katanya dan atasa memejamkan matanya kemudian menghela nafasnya.

"Tapi itu hanya teman appa" katanya dan nada bahkan mengerungkan dahinya menatap sang appa tajam.

"Bohong! Appa pasti bohong! Momma biyang appa tidak boyeh punya teman gadis" katanya dan baiklah.. atasa harus menyerah menghadapi yerim dua.

Sementara itu..

Yerim tengah bersantai di ruang tv. Menonton drama televisi favoritnya di setiap sore sembari memanjakan bayi yang ada di dalam kandungannya.

Yerim mengusap perutnya yang sudah membesar, menonton artis favoritnya yang tampan dan cantik disana. Dia berharap semoga bayinya akan setampan dan secantik dia.

"Oh ya ampun.. dia tampan sekali" gumamnya dengan raut wajah yang sangat bahagia.

"Semoga saja kamu terlahir tampan seperti dia xixi" ujarnya terkekeh sembari mengusap perutnya.

Yerim bahkan tidak tau apa itu adalah bayi laki laki atau perempuan tapi yang jelas dia ingin bayinya semirip aktor itu karna dia amat sangat menyukainya.

"Kami pulang!!" Tak lama anak dan suaminya tiba dari luar.

"Momma!!!!" Nada berlari ke arah sang ibu untuk menemuinya.

Yerim menyambut putrinya dengan mencium seluruh wajahnya.

"Bagaimana kabarmu hm? Kamu baik baik saja bersama appa?" Tanyanya dan anak itu mengangguk dengan semangat.

"Momma! Appa nacal" katanya mengerutkan dahinya tajam membuat yerim menatapnya ikut berkerut.

"Nakal? Kenapa dengan appa?" Tanyanya dan nada menyilangkan tangannya di dada.

"Appa tadi beltemu gadis di tantol momma.. appa denit tama onti jessie" ujarnya membuat yerim melotot kemudian melirik atasa di sana yang baru saja tiba dari luar.

Atasa tau ini akan terjadi, dia perlu melakukan pembelaan.

"A-ah sayang aku_"

"Telus tadi appa pegang pegang onti jessie cambil cenyum cenyum" adunya lagi membuat yerim menoleh dengan tatapan yang mengintimidasi.

"Ah nada kamu berlebihan.. appa tidak melakukan itu hehehe" dia menyengir sambil menggaruk belakang kepalanya.

Lalu kemudian, yerim menatap sang anak kembali dan akan mengetahui apa saja yang di lakukan oleh suami genitnya itu.

"Oh benarkah? Lalu? Apa lagi yang di lakukan appa dan onti jessie itu?" Tanyanya menggertakan giginya.

Nada menempatkan jari telunjuknya di dahi dan berfikir sebentar. "Hum... appa mengoblol dengannya dan pergi keluar bersama. Appa bilang padaku aku tidak boleh memisahkan appa dan onti jessie karna sedang berbincang" ujarnya membuat atasa semakin gemetar. Ya tuhan.. anakmya telah bekerja sama dengan istrinya.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang