Author pov
Ayah seulgi tiba di rumah seulgi dan Irene. Meraka datang untuk bertemu dengan anak, menantu dan cucunya. Tapi, saat ayah seulgi datang rumah tampak sepi. Dimana mereka semua?.
Tentu ayah dan ibu seulgi tidak mengetahui masalah yang terjadi dengan atasa dan yerim saat ini. Itu semua sangat mendadak membuat atasa bahkan tidak sempat memberitahu semua orang.
Prang!!!
Ayah seulgi mendengar suara pecahan kaca dari atas. Dia mengerutkan dahinya dan merasa curiga akan sesuatu hal.
Ayah seulgi segera mendekati arah sumber suara tersebut. Itu berasal dari kamar yerim.
Ayah seulgi membuka pintu kamar yerim dan matanya terkejut saat dia melihat cucunya terbaring di lantai dengan darah di tangannya.
"Yerima!!" Teriak ayah seulgi dan dia mendekati sang cucu disana. Ayah seulgi memeriksa semua nadi yerim dan kemudian segera membawanya kerumah sakit.
Dia tergesa gesa dan sangat panik melihat cucunya seperti itu. Dia akan memberitahu seulgi setelah ini.
Sementara itu...
Di tempat pernikahan..
Atasa dan Sohee masih saling menatap satu sama lain dan pemberkatan akan di mulai.
"Baiklah... mari kita mulai pemberkatan ya" pendeta berkata dan kedua pasangan saling mengenggam satu sama lain.
"Sebentar..." Sohee berkata dan dia melepas genggaman tangannya bersama atasa. Jelas.. itu membuat semua merasa heran dengan apa yang ada.
"Ada apa?" Tanya pendeta dan Sohee menarik nafasnya kemudian menghembuskannya ke udara. Dia menundukan kepalanya sebentar sebelum berbicara.
"Aku ingin membatalkan ini.." katanya dan itu cukup membuat semua orang terkejut mendengarnya termasuk atasa yang mematung ditempatnya.
"Aku tidak ingin menikah denganmu.." katanya membuat atasa merasa bingung.
"Kenapa? Bukankah_"
"Mian... maaf karna sempat egois untuk memaksakan kehendakku.. aku sadar bahwa apa yang aku lakukan tidak benar" katanya dan itu cukup membuat semua terkejut. Apa itu benar? Dia bersungguh sungguh?.
"Aku menyadari segalanya dan yeah... jika aku memaksakan diriku menikah dengan orang yang tak aku cintai apa aku bisa bahagia? Aku terlalu terobsesi sehingga aku harus memaksakan kehendakku" katanya dan atasa menelan salivanya disana.
Sohee tersenyum. Memandangi atasa di depannya. "Terima kasih? Terima kasih sudah mau bertanggung jawab padaku.. kau anak yang baik" katanya dan atasa mengukir senyumnya disana.
"Aku ikhlaskan semuanya... terima kasih" katanya dan atasa benar benar bahagia mendengar itu.
"Terima kasih kembali... semoga kau mendapat kebahagiaan mu.." katanya dan Sohee menganggukan kepalanya.
Atasa memeluk Sohee dan semua bertepuk tangan untuk merayakan perdamaian ini. Lisa ikut bahagia dan merasa sangat bahagia karna semua selesai sekarang. Tak ada lagi pengorbanan untuk ini.
Seulgi mendapat panggilan dari ayahnya yang mengatakan bahwa yerim berada di rumah sakit. Tentu seulgi terkejut dan panik seketika.
"Apa?! Baiklah! Aku akan kesana!" Katanya dan dia segers menyimpan ponselnya.
Semua menatapnya begitu juga dnegan atasa disana.
"Ada apa bear?" Tanya Irene ketika dia melihat seulgi panik.
"Bae! Yerim! Dia di larikan kerumah sakit oleh dad! Aku ingin kesana" katanya panik dan Irene juga akan ikut.
Atasa yang mendengar itu segera berlari mendekati seulgi. "Beardy? Yerim kenapa?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
Fiksi PenggemarBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca