70. Beautifull

1.1K 162 38
                                    

Lisa pov

Malam ini, aku memenuhi undangan ji won untuk makan malam bersama putranya di rumah. Aku hanya tak mau menbuat haru kecewa karna aku sudah berjanji dengannya sebelumnya.

Aku duduk di meja makan bersama haru. Meja makan sederhana dan kami duduk di lantai bersama.

"Slap! Aku menang!!" Haru berkata saat kami bermain siapa jemari yang cepat menangkap. Aku tertawa, oh dia anak laki laki yang menyenangkan. Andaikan danielle seperti itu, mungkin aku sudsh sesering mungkin memgajaknya bermain bola dan lainnya. Sayangnya dia tidak pernah akur denganku.

"Ok ok aku kalah lagi.. kau hebat haru" kataku.

Tak lama kemudian ji won datang. Dia menyajikan samgyetang yang tercium harum dari hidungku.

"Woah.. eomma memasak samgyetang.. ini pasti enak.. mrs manoban.. kau harus mencobanya" si kecil haru berkata dan aku terkekeh mengacak acak rambutnya.

Beberapa makanan lainnya di sajikan dan kemudian jiwon duduk di hadapanku tepat di sisi haru.

"Ah maaf ya mrs manoban.. aku hanya bisa menyiapkan ini" katanya dan aku terkekeh. Hahaha sangat lucu saat seseorsnh menyiapkan samgyetang tapi dia berkata hanya ini?.

"Samgyetang sudah sangat baik, ji won ah.." kataku.

Dia menyajikan sup itu padaku dan kami memulai untuk memakan makanan kami.

"Eum... enak... eomma.. ini sangat enak" puji haru dan aku tersenyum melihat betapa manisnya dia.

"Eomma.. ini menyenangkan.. kita makan bersama mrs manoban seperti kita makan dengan appa.." katanya dan itu membuat ji won berhenti tersenyum. Apa ada masalah?.

"Haru.. sebaiknya habiskan makananmu" ji won berkata dan putranya kemudian cemberut.

"Huh... eomma selalu seperti itu saat aku bertanya tentang appa... aku kan merindukan bersama appa" katanya dan ini menjadi situasi yang canggung. Ji won melirikku dan kemudian kembali membuat haru memakan makannya.

"Haru.. tidak baik berbicara saat makan.. ayo habiskan makananmu" katanya. Oh dia benar benar terlihat seperti ibu yang penuh kasih. Apa memang dia selembut itu pada putranya?.

Setelah makan malam selesai, aku disini sebentar untuk berbincang dengan ji won. Tak enak jika aku langsung pulang begitu saja setelah makan di rumahnya. Terkesan aku kurang ajar.

Aku duduk di teras rumah ji won, memandangi pemandangan teras rumah yang gelap di malam hari. Ini cukup dingin dan bahkan hanya terdengar suara jangkrik.

Ji won kembali datang, dia membuatkan aku minuman hangat seperti ginseng.

"Untukmu.." katanya dan aku menganbilnya sambil tersenyum.

"Terima kasih.." kataku dan kemudian dia duduk di sisiku.

Hening...

Keheningan terjadi di antara kami. Aku menoleh sebentar ke arah ji won dan dia tengah tersenyum memandangi depan.

"Ji won ah... bisa aku bertanya sesuatu?" Aku memulai untuk membuka percakapan.

Dia menoleh ke arahku dan menatapku.

"Haru menanyakan tentang ayahnya.. kenapa kau tidak ingin menjelaskannya?" Tanyaku dan aku hanya ingin tau ada apa. Apa mereka memiliki masalah?.

Dia tersenyum, mengalihkan pandangan dan menunduk sebentar kemudian kembali menatap depan.

"suamiku sudah hilang entah kemana... dia pergi ke kota dan tidak pernah memberi kabar pada kami.. dia tidak mengirimkan surat apalagi uang padaku, jadi? Itu sebabnya mengapa aku tidak ingin membahasnya lagi dengan anakku" katanya dan aku terdiam. Jadi dia sudah bercerai?.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang