Atasa pov
Kami sampai di rumahku. Malam ini yerim akan menginap di rumah ku karna besok kita akan mengadakan pesta ulang tahun putri satu satunya kami.
Aku turun dari mobil membawakan barang belanjaan kami sementara dia memggendong putri kecil kami untuk masuk ke dalam. Nada tertidur selama perjalanan saat dia sangat rewel sebelumnya dan lebih banyak menangis.
Kami masuk ke dalam bersama dan aku melihat dada tengah duduk di mini bar sambil mengecek ponselnya. Tumben? Apa yang di lakukannya malam malam begini?.
"Aku pulang.." kataku dan dia menoleh kemudian tersenyum ke arahku.
"Oh Hay... kau pulang? Hay yerim... kau disini?" Tanyanya ke arah yerim.
"Nde dada buddy.. aku akan menginap malam ini" katanya dan dia tersenyum menganggukan kepalanya.
"Ah ya... besok kami ingin mengadakan pesta sederhana untuk ulang tahun nada... mommy bilang untuk di adakan disini agar sekalian dengan laluna karna ulang tahun mereka sama" kataku dan dia terkekeh disana.
"Tentu, tak apa..." katanya dan seprt ads yang berbeda dengan dada. Apa dia sedang ada masalah?.
"Oh dad.. aku ingin bicara denganmu setelah ini... tapi aku antar yerim dan nada dulu ke kamar untuk beristirahat ne" kataku dan dia menganggukan kepalanya.
"Iya tentu, pergilah" katanya dan aku mengajak yerim untuk pergi ke kamarku.
"Aku permisi dada buddy" katanya dan kami pergi ke kamarku.
Kami naik ke atas dan aku membuka pintu kamarku. Aku menyalakan lampu dan ac agar mereka bisa beristirahat.
Aku meletakan semua barang di atas sofa dan kemudian membuka jas ku dan juga sepatuku.
"Aku ingin menemui dada:. Kau istirahat saja.. jika butuh sesuatu panggil aku saja" kataku dan dia menganggukan kepalanya.
Hah... meskpun kami putus, tapi kami masih menjadi orang tua dari anak kami. Itu sebabnya terkadang aku perlu menurunkan egoku hanya untuk anak kami.
Aku turun ke bawah dan menemui dada masih di mini bar. Aku pergi ke lemari es dan mengambil bir kaleng untuk kami berdua. Aku duduk di sisinya sambil menyerahkan bir kaleng itu.
"Oh Thank you sayang" katanya dan kami sama sama meneguk bir ini.
Aku menelan bir ku dan meletakan bir di atas meja.
"Bagaimana kau dan yerim? Seprtinya kalian kembali huh?" Tanyanya dan aku menggelengkan kepalaku.
"Tidak. Kami tidak kembali... itu Hanya karna nada.. meskpun putus kita masih tetap orang tuanya" kataku dan dia mengangguk anggukan kepalanya.
"Tas... dada mengerti bagaimana perasaanmu.. mungkin kau merasa sangat sakit akibat ulah yerim... tapi tas.. jika kau dan yerim masih saling mencintainya alangkah sebaiknya jangan gegabah dalam berpisah.. kau akan menyesalinya nanti jika kau mengambil keputusan itu" katanya dan aku menatapnya dengan dahi yang berkerut.
"Why?" Tanyaku.
"Kamu bahkan tau kisah dada dan mommy bertahun tahun yang lalu.. karna keegoisan kami, kami berpisah dan saling menyesalinya.. dan lihat? Yang jadi korban adalah kamu dan adikmu.." katanya dan aku terdiam. Rasanya dia benar?.
"Nanon membenci dada pda saat itu dan kamu? Kehilangan kasih sayang mommymu karna keegoisan dada... kamu tau bagaimana rasa sakitnya dan apa kamu mau itu terjsdi dengan nada pada kalian?" Katanya dan aku terdiam. Menunduk mencerna ucapan dada. Itu ada benarnya dan... ya ampun.., aku hanya emosi dan terselimuti rasa sakit hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanfictionBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca