19. Keputusanku...

1.7K 219 26
                                    

Yeri pov

Aku tidak bersemangat untuk pergi ke kampus karna permasalahan yang aku terima.

Kami putus...

Itu faktanya.

Ini sangat sangat menyakitiku...

Bagaimana tidak? Aku tidak mau putus dengannya karna aku masih mencintainya dan akan selalu mencintainya.

Yerima! Kau bodoh! Mengapa kau harus melakukan itu sehingga terjadi kesalahpahaman di antara kita huh?!. Ya Tuhan... aku benar benar tidak ingin berpisah dengannya. Aku sangat mencintainya dan ingin bersamanya sampai kapanpun... aku harus bagaimana sekarang?.

Aku berjalan pelan untuk ke kelasku sampai aku tak sengaja berpapasan dengan Mr jungkook.

"Yeri? Bisa kita bicara?" Tanyanya.

Sekarang aku sedang saling berhadapan dengan Mr jungkook di caffetaria. Dia ingin mengatakan sesuatu dan aku tak tau apa itu.

"Mian... aku tak tau jika kau masih bersamanya... aku fikir... kalian sudah tak bersama lagi" katanya dan aku terdiam menundukan wajahku.

"Aku meminta maaf atas segala kekacauan yang aku buat... apa yang harus aku lakukan untuk memperbaiki ini?" Tanyanya dan aku sendiri mencoba untuk melupakan itu.

"Tak apa... kau tidak perlu melakukan apapun sajangnim... aku sudah memutuskan untuk melupakan itu" kataku dan dia menundukan wajahnya.

"Ini bukan salahmu... ini semua salahku... aku tidak berfikir panjang untuk ke depannya... aku terlalu sibuk dengan duniaku sampai aku lupa dengan mereka" kataku menyesalinya.

Itu benar.. tidak seharusnya aku melakukan ini semua. Semua kekacauan yang terjadi adalah perbuatan ku sendiri.

.
.
.

Author pov

Makan malam di kediaman manoban menjadi suatu momen berharga dan hangat untuk lisa dan jennie bersama anak anak dan menantunya.

"Oh ya Mom.. dad.. mulai besok kami memutuskan untuk tinggal di rumah kami kembali.. rumah kami sudsh selesai di renovasi dan kami akan kembali" nanon berkata membuat jennie berhenti memakan makananya.

"Apa?! Serius kamu?! Tidak! Kenapa harus pergi dari rumah?! Kenapa tidak tinggal disini selamanya saja?!" Jennie berkata tajam karna dia merasa kecewa anaknya akan keluar dari rumah.

"Mommy... aku kan sudah menikah... aku harus hidup mandiri dan tak mau merepotkan kalian lagi" nanon berkata dan tetap saja jennie tak setuju.

"Merepotkan apa maksudmu?! Mommy tidak merasa di repotkan nanon" katanya dan nanon menghela nafasnya disana.

"Mom... aku tau... tapi... aku dan beby sudah memutuskan untuk hidup lebih mandiri lagi... kami akan membangun keluarga kecil kami sendiri" katanya dan jennie tetap tak rela seprti itu. Dia tetap ingin anak anaknya tinggal disini.

"Tapi_"

"Hon... sudahlah... biarkan saja.." lisa mencegah terjadinya perdebatan di meja makan. "Biiarkan saja... mereka sudsh menikah jadi mereka berhak menentukan pilihan mereka" lisa berkata mencoba membuat jennie yakin.

"Mom? Kami akan memgunjungi mommy dan dada sesering mungkin... tak usah khwatir" nanon berkata dan beby menganggukan kepalanya sambil tersenyum.

Jennie tak punya pilihan lain selain membiarkan itu terjadi. "Ck! Ok.. baiklah... terserah kamu saja" katanya kesal.

Lisa terkekeh dan mereka kembali melanjutkan makan.

Sejak tadi atasa diam saja tak berbicara apapun dan memakan makanannya dengan tenang disana.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang