Nanon pov
Istriku tengah di tangani setelah persalinannya sedangkan bayiku di bawa keruang icu karna perlu mendapat perawatan intensif disana. Bayiku bermasalah dan dokter bilang detak jantungnya lemah tak seprti bayi pada umumnya.
Dokter memgatakan setelahnya dia akan membawa istriku ke ruang rawat inap dan mempersiapkan segalanya. Dia sudah tau tentang bayi kami dan itu membuatnya terpukul atas apa yang terjadi, ya Tuhan... apalagi ini? Biarkan aku memilikinya... istriku sudah menantikannya dan biarkan dia merawat anak kami.
Aku berada di depan ruang icu, melihat bayi mungil ku tengah di rawat di dalam sana dari balik kaca besar ruangan itu.
Aku memandangi bayiku lirih dan terus berdoa agar dia baik baik saja dan kembali bersamaku dan istriku. Aku sangat menantikannya bersama istriku dan berharap dia akan menjadi pelengkap keluarga kami.
"Sayang... bertahan lah... bertahan untuk adda dan mommy... tolong... biarkan kami merawatmu.." kataku lirih sambil memegangi kaca icu dengan mataku yang berkaca kaca.
Apa yang harus aku lakukan agar putraku kembali padaku. Semoga dia dapat bertahan.
Aku merasakan sesautu menyentuh bahuku dan itu adalah dada dan kakakku. Mereka disini untuk menemani kami.
"Nanon.. kau yang sabar ya... kami semua mendoakanmu dan keluargamu.." dada berkata dan aku kembali menitihkan air mataku.
Apa salahku? Apa salahku sehingga aku mendapag cobaan ini? Apa ini adalah hukum karma bagiku? Tapi... apa yang aku lakukan sampai Tuhan menghukum keluarga kecilku?.
"Nanon... sebaiknya kita berdoa bersama" atasa berkata dan aku menundukan wajahku kemudian menangis.
"Kenapa.... Kenapa ini harus terjadi? Apa salahku sampai Tuhan menghukum keluarga kecilku?" Kataku dan dada menarikku ke dalam pelukannya sehingga aku menangis di dadanya.
"Hey.. kau tak pantas menyalahkan Tuhan... ini bukan salahmu dan apapun itu... sekarang bukan waktunya untuk saling menyalahkan.. sekarang waktunya kamu berdoa pada Tuhan agar ada keajaiban untuk bayimu" kata dada dan ya aku akan melakukannya.
Aku memeluk dada terus menerus dan menangis di pelukannya. Sangat tenang rasanya berbagi masalah pada nya.. dia selalu mengerti aku dan bahkan tidak pernah marah padaku.
"Sudah sudah.. kau harus kuat nanon.. jangan lemah.. beby dan bayimu membutuhkanmu" katanya dan aku menganggukan kepalaku di pelukan dada.
.
.
.Author pov
Beby tengah termenung setelah dia tau bahwa bayinya bermasalah. Bayinya tengah berjuang di ruang icu karna ada masalah dengan detak jantung dan kondisi tubuhnya karna terlahir prematur.
Jennie dan yerim menemaninya di kedua sisinya. Keduanya mencoba untuk menenangkan beby yang kini tengah sedih akibat mengetahui terjadi sesuatu pada bayinya.
"Beb.. tenanglah... aku yakin bayimu akan baik baik saja" yerim berkata dan beby kembali terisak di sana.
Beby terisak, dia kembali menangis saat dia mengetahui bahwa dia kembali gagal melahirkan bayinya secara sempurna. Harusnya dia bisa menjaga bayinya denhan baik tapi apa? Dia kembali mengulangi kesalahannya. Apakah dia akan gagal menjadi seorang ibu lagi? Dia takut kehilangan bayinya dan itu membuat beby kepikiran.
"Tapi.. aku gagal lagi dalam menjaga bayiku.. harusnya aku bisa menjaganya dengan baik agar semuanya tak seperti ini.." katanya dan kemudian jennie menarik kepalanya ke dalam pelukannya. Jennie tau bagaimana perasan beby saat ini jadi dia akan mencoba menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanfictieBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca