Beby pov
2 bulan setelahnya...
Usia kandunganku sudah memasuki bulan ke 8. Perutku bahkan sudah membesar dan sulit untuk aku bawa kemana mana. Aku mengambil cuti kuliah sampai aku bisa melahirkan nantinya. Tak sabar menunggu bulan depan untuk melahirkan anak pertama kami. Aku tak tau apa jenis kelaminnya karna nanon sibuk mempersiapkan film perdana nya sehingga kami tak sempat mengecek nya ke dokter. Huft... aku ingin marah tapi nanti dia akan berkata aku tidak mendukungnya.
Aku tengah duduk di sisi ranjang sambil mengusap perutku. Entah kenapa aku merasa lemas sekali sejak tadi dan benar tak memiliki tenaga. Kata dokter itu tak masalah karna ini adalah akhir akhir aku akan melahirkan.
Aku jadi gugup dan takut seketika.. aku takut tidak bisa melahirkan anakku dengan baik dan membayangkan rasa sakitnya. Mendengar cerita yerim saat melahirkan membuat aku benar benar merinding.
Tapi tak apa.. aku yang menginginkannya jadi aku harus siap dalam segala kondisi. Aku bahkan sudah mempersiapkan segalanya jika sesuatu terjadi denganku dan bayiku.
Aku ingin melahirkan normal, dan semoga saja tidak terjadi apapun nantinya.
Orang bilang, untuk bisa menjadi ibu yang baik adalah ketika kita melahirkan bayi kita secara normal. Dan aku ingin melalukan itu untuk bayiku.. semoga saja dia tidak kenapa kenapa dan baik baik saja nantinya.
"Mommy tidak sabar untuk melihat kamu disini... sehat sehat ok? Keluarlah dengan nyaman agar kamu bisa melihat kami juga" kataku sambil mengusap perut besar ku.
Aku merasakan pergerakannya. Itu yang aku suka ketika aku bicara dengannya.. dia akan bergerak dan menendang perutku untuk memberitahu bahwa dia masih hidup.
Setiap malam, addanya juga suka mengajaknya bicara dan bahkan seperti orang bodoh untuk mengajaknya bermain. Terkadang aku hanya menertawakannya saja karna mataku yang mengantuk dan tak kuat untuk membuka mata.
Tapi.. sudah satu bulan ini dia di sibukan oleh pekerjaannya, jadi dia lebih jarang melalukan itu lagi pada bayi kami.
Tak lama kemudian pintu kamar ku terbuka, itu suamiku yang baru saja tiba.
"Oh sayang? Kamu belum tidur? Aku pikir sudah tidur" katanya sambil menutup pintu.
Aku perlahan bangun dari dudukku dan berisi menghampirinya.
Dia memelukku dan mencium seluruh wajahku juga bibirku. Umh! Aku mencium aroma parfume yang berbeda darinya. Bukan seperti aroma parfume yang suka dia pakai.
"Bagaimana kabarmu dan dia hm? Kalian baik baik saja kan?" Tanyanya dan aku tersenyum ke arahnya.
"Kami baik. Kamu darimana saja? Aku menghubungimu tadi" kataku dan mencoba untuk mencari tau.
"Aku tadi brefing dengan produksi house ku.. besok kami akan melakukan tayangan perdana film ku di seluruh bioskop" katanya dan sungguh? Woah.. itu sangat cepat.. aku tak sabar ingin melihatnya.
"Sungguh? Aku tak sabar ingin melihatnya!" Kataku bersemangat dan dia memudarkan senyumnya padaku.
"Ah sayang.. kamu yakin? Kamu sedang hamil besar dan apa kamu kuat untuk berada di keramaian?" Tanyanya dan aku mengerutkan dahiku.
"Yah! Aku hanya lemas bukan lumpuh! Aku sudah baik baik saja dan apa salahnya aku mendukung suamiku huh? Katamu aku harus mendukungmu" kataku kesal dan dia tersenyum disana.
"Yasudah ok baiklah.. kamu bisa.. tapi nanti kamu datang dengan mommy, dada, atasa dan yerim Nde.. aku pergi lebih dulu untuk melakukan promosi" katanya dan aku memutar mataku. Sebegitu sibuk kah dia sampai tak bisa datang denganku?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
ФанфикBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca