Lisa pov
Aku tengah duduk di kursi kerjaku. Mengerjakan beberapa pekerjaan kantorku disini.
"Permisi Maam.." itu sekretarisku dan aku menyuruhnya untuk segera masuk.
"Ah Maam... aku hanga ingin menanyakan dan memastikan soal jadwal program kerja anda di desa.. kami sudah mempersiapkan segalanya dan nanti anda akan di temani oleh seseorang disana jika anda bersedia.." katanya dan apa? Program apa? Kenapa mendadak memberitahu?.
"Apa? Program apa? Kenapa mendadak sekali?" Tanyaku.
"Ah Maam.. apa anda lupa? Kita sudah membicarakan ini sebulan lalu dan.. anda setuju dengan program Ini.. bahkan anda juga berkata akan mengajak atasa agashi.." katanya dan oh shit! Benarkah? Apa benar aku yang lupa?.
"Oh ya? Astaga... mungkin aku yang lupa.." kataku dan aku menghela nafasku.
Aku membaca kembali program yang akan dibuat. Disana tertulis bahwa kita akan tinggal disana selama beberapa hari dan melakukan sosialisasi kerja.
"Tapi.. seprtinya bukan hanya anda saja? Beberapa perushaan juga akan ikut.. seperti perushaan milik jisoo kim, kang seulgi, Wendy son dan ms moonbyul" katanya dan apa? Teman temanku juga terlibat? Aish.. pasti ini akan lebih sulit.
"Ok baiklah... kapan kita berangkat?" Tanyaku.
——————————-
Aku menyuruh kedua anakku datang ke ruanganku karna aku akan bicara dengan mereka. Aku akan mengajak mereka untuk pergi melakukan program kerja ke desa itu.
"Dan... maksud dada menyuruh kalian kesini? Karna dada ingin kalian ikut dengan dada untuk pergi ke desa karna kita akan melakukan program kerja" kataku dan mereka cukup bingung saat aku mengatakannya. Aku tau mereka pasti akan bingung karna aku belum menjelaskan apapun.
"Program kerja? Ke desa? Apa maksudmu?" Tanya anak keduaku dan sudsh ku duga itu.
"Program kerja untuk perusahaan kita meneliti para pekerja disana.. itu cukup bagus untuk mengetahui sumber daya alam dan sumber daya manusia yang tepat lalu kemudian mengkajinya menjadi satu" kataku dan putri keduaku menganga disana.
"Aku tak mengerti..." keluhnya dan aku tertawa. Aku tau karna ini pertama kali baginya.
"Dad... kapan itu di lakukan? Dan berapa lama?" Anak pertamaku bertanya dan Well.. kita akan pergi lusa.
"Lusa Kita akan berangkat" katu dan dia menganggukan kepalanya disana.
.
.
.Author pov
Beby baru saja menidurkan musikal karna ini sudah malam dan beby tidak ingin anak itu tidur terlalu larut. Dia harus terbiasa tidur dengan jadwalnya.
"By..." panggil nanon dan beby menoleh menatap sang suami.
"Hm?"
"Hah... lusa dada mengajakku untuk pergi keluar kota.. ada program kerja ke pelosok desa untuk melakukan sosialisasi pekerjaan.." katanya mengadu dan beby menganggukan kepalanya.
"Oh ok... nanti aku bantu kemasi pakaianmu ok?" Katanya dan nanon mendecak cemberut.
"Ck! Kita akan berpisah dalam waktu yang lama.. pasti aku akan merindukan kalian" katanya dan beby terkekeh disana.
"Astaga... dasar bayi! Sudahlah.. lagipula itu pekerjaan kan? Kamu harus profesional" katanya dan nanon semakin cemberut disana.
Beby memeluk tubuhnya dan mendongak menatap nanon. "Hey... tidak usah cembeurt seperti itu... kita masih bisa menelpon nanti.. tapi ingat.. jaga dirimu baik baik dan jangan terpikat oleh gadis desa disana" katanya dan nanon memeluk kembali tubuh mungil sang istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanfictionBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca