Author pov
Atasa mengantar yerim pulang kerumah. Yerim mencurigai sesuatu saat dia mengecek ponsel atasa dimana di dalam grup WhatsApp kelompok atasa sedang membicarakan tentang pesta lajang di bar. Mereka akan pergi ke bar? Jelas yerim tidak setuju mengingat tentang apa yang pernah terjadi dahulu yang membuat hubungan mereka berantakan. Yerim harus mencegah terjadinya kejadian kedua terulang, mereka akan menikah dan yerim tidak mau semua menjadi kacau hanya karna kesalahan dulu terulang lagi.
"Kalian ingin mengadakan pesta lajang dimana?" Tanya yerim dan atasa menoleh sebentar dan kembali menyetir.
"A-ah itu.. kami... apa.." atasa harus mencari alasan lain.
"Bar? I know" yerim berkata dan itu membuat atasa terkejut membelalakkan matanya. Mengapa yerim tau? Darimana dia tau?.
"A-ah sayang.. darimana kamu tau?" Tanyanya dan yerim menaikan sebelah alisnya kemudian menunjukan room chat grup mereka. Matilah atasa! Mengapa si idiot ryujin mengumumkan itu segera?.
"Untungnya aku mengecek Ini.. jadi? Kalian akan pergi ke bar?" Tanyanya dan salah atasa membiarkan yerim mengecek ponselnya. Tapi jika tidak di berikan yerim akan curiga berlebihan.
"Ya? Tentu.. ini untuk pesta lajang ku.. kalian saja bisa menikmati pesta lajang kenapa aku tidak?" Kata atasa dan yerim menyipitkan matanya disana.
"Oh apa kau lupa tentang kejadian sebelumnya? Ingin mengulanginya lagi atasa?!" Katanya tegas dan atasa terdiam menelan salivanya disana.
"Tapi kan sayang_"
"Tak ada kata tapi atasa! Kita akan menikah dan aku perlu menjaga hubungan kita! Aku tak ingin kejadian itu terulang lagi paham?!" Katanya tajam dan atasa cemberut disana mempoutkan bibirnya.
"Lalu? Dimana aku harus mengadakan pesta lajang? Tidak seru jika di caffe nanon" katanha memprotes seperti anak anak.
Yerim masih memriksa ponsel atasa tanpa ingin menatap anak itu. "Masih banyak tempat yang bisa kalian datangi.. tidak usah banyak alasan!" Katanya tajam dan atasa membuat wajah mengejeknya karna kesal selalu di larang. Mereka bahkan belum menikah tapi ada banyak larangan yang di berikan yerim.
"Dasar wanita menyebalkan.." gerutunya yang cukup di dengar yerim.
Yerim menoleh dan menyipitkan matanya ke arah sang kekasih. "Bicara apa kamu?! Tak terima huh?!" Katanya tajam dan atasa menarik nafasnya kemudian menghembuskannya pelan.
"Ikhlas sayang.. iya nanti kami cari tempat lain" atasa berkata malas dan yerim hanya memutar matanya.
Tak lama mereka sampai di rumah yerim. Atasa keluar lebih dulu membantu yerim untuk keluar dari dalam mobil.
"Aku langsung pulang ya" kata atasa dan jelas itu membuat yerim segera menatapnya. Pulang? Apa dia tak ingin menetap disini? Padahal nada ada disini?.
"Pulang? Tak ingin disini? Nada ada disini.. kau tau bahkan anakmu sering mencarimu kan? Jika dia mencarimu bagaiaman?" katanya dan atasa mendecak sambil mempoutkan bibirnya.
"Aku ingin tidur di rumah saja.. disini pasti di ganggu nada" katanya dan yerim membulatkan matanya sempurna ke arah atasa.
Yerim mendekati atasa dan memberikan tatapan mengintimidasi ke arah sang kekasih. "Yah! Bicara apa kau?! Kau tak suka di ganggu anakmu huh?!" Katanya dan dia mencubit pinggang atasa disana. "Wajar jika anakmu menganggumu! Itu anakmu! Dia ingin bersama appanya dan mencari perhatian appanya saat appanya sibuk! Keterlaluan kamu ya!" Yerim berkata kesal dan melepas cubitan nya dengan kasar.
"Aduh.. kamu kejam.. lalu apa bedanya dengan kamu? Kamu juga mommanya.. apa harus aku terus yang menjaganya?" Katanya dan yerim kembali melotot tajam.
"Bercanda sayang.. ah maksudku begini.. sayang? Aku sudah dua hari tidak tidur nyenyak.. lagipula laptopku ada di rumah.. malam ini aku ingin mengerjakan sisa pekerjaanku agar besok aku sudah mulai mengambil cuti.." katanya dan yerim masih menatapnya tajam.
![](https://img.wattpad.com/cover/360432995-288-k211106.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanfictionBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca