82. Day with daddy

1.3K 175 11
                                    

Atasa pov

Pagi ini, aku sudah kembali melakukan aktifitas di kantor kembali. Syukurlah.. anakku baik baik saja dsn dia jauh lebih sehat sekarang bersama ibunya di rumah.

Kejadian itu sangat menyakitiku, bagaiama tidak? Putri kesayanganku terluka karna orang sialan itu. Beraninya bahkan dia menempatkan tangan pada putriku pdahal aku saja tidak pernah melakukannya.

Aku menyuruh yerim untuk berhenti dari pekerjaannya. Aku ingin dia fokus merawat anak kami di rumah agar kejadian sepeti ini tidak terjadi lagi.

Sekarang, aku sedang berada di sebuah loby hotel. Aku sedang melakukan kegiatan meeting dengan client ku yang memilih untuk menemuiku disini.

"Kami tidak ingin menginvestasikan milik kami di perushaan kang.. kau tau? Pengerjaan mereka lambat dan bahkan lewat dari batas yang di tentukan" client ku berkata dan yeah.. dia tengah mengeluh padaku hahwa sebelumnya dia menginvestasikan uangnya di perushaan beardy tapi pengerjaan mereka lambat bahkan sampai dari batas waktu yang di tentukan.

"Itu sebabnya aku tak mau menginves disana.. prushaan kang sangat buruk" dia berkata lagi dan apa yang harus aku katakan? Itu perusahaan mertuaku dan istriku sempat berkontribusi disana.

"Oh ya, anda menantu dari pemilik kang company kan? Tolong katakan pada mereka untuk bekerja lebih baik lagi! Aku sangat kecewa" dia berkata.

Hah.. ini bukan hanya satu kali aku mendapat keluhan, akan tetapi sudah lebih banyak keluhan aku dapatkan dari client beardy.

"Ok baiklah.. akan aku sampaikan nanti pada pihak kang company" kataku.

Kami berbincang sebentar dan menandatangani kontrak kerja sama kami.

Beberapa lama, akhirnya kami selesai. Aku bernafas lega karna aku sudah bisa kembali ke kantor.

Aku mengajak sekretarisku untuk kembali ke perusahaan karna aku perlu mengerjakan beberapa pekerjan sebelum aku pulang.

"Iya... sore nanti appa pulang ok?" Aku dalam panggilan dengan putriku yang sangat cerewet menyuruhku pulang.

Aku berjalan bersama sekretariku tapi sesuatu memgunci pandanganku.

Tunggu...

Aku mengenalinya...

Bukankah itu...

Eun soo-ya?

Sungguh? Itu dia?

Aku terdiam sejenak mencoba melihat apa itu benar dia? Yeah... itu benar dia!. Dia tengah berdiri di halte bus dsn menunggu bus tiba.

Oh... dia masih sama..

Cantik.. dan... lembut.

Bis nya datang, dia pergi dengan bis itu dsn aku tidak memiliki kesempatan untuk menemuinya. Sial! Aku terlambat.

"Sajangnim?" Sekretarisku menyadarkanku dari lamunan. Oh aku gagal fokus..

"Ah ya.. ayo" kataku dan aku juga mengakhiri panggilan dengan putriku karna aku harus kembali ke kantor.

———————————-

Aku kembali kerumah setelah hari menunjukan hampir malam. Aku tidak ingin melewatkan makan malam dengan putriku dan istriku.

"Appa pulang.." kataku dan anakku segera mendekatiku.

"Appa!!" Aku menggendongnya dan menghujaninya banyak ciuman.

"Bagaimana kabarmu hm?" Tanyaku dan dia terkikik.

"Baik appa..." dia berkata dan aku ikut terkekeh melihat wajahnya.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang