98. Tinggalkan aku

1.3K 197 10
                                    

Author pov

Yerim dengan cepat melangkah di koridor rumah sakit bersama beardynya saat dia mendapat kabar bahwa atasa sudah tersadar dari komanya. Jantungnya berdebar, benar benar bahagia sekaligus haru. Ia benar bahagia mendapati kabar pada akhirnya sang suami bangun dari komanya.

Yerim sampai di depan ruangan atasa dan segera membuka pintu ruangan tersebut.

Yerim mendekati ranjang atasa disana. Mata kosong atasa menatap ke depan tanpa ingin bicara apapun.

Yerim memeluknya, dia menumpahkan rasa syukurnya dengan memeluk atasa karna dia berhasil kembali di kehidupannya.

Yerim benar benar bahagia melihat nya. Dia segera memeluk atasa dengan rasa bahagia haru penuh suka cita. Yerim mungkin akan memaafkan atasa dan membiarkan dia kembali pada dirinya.

"Sayang... syukurlah kamu bangun... aku senang melihat kamu membuka matamu" katanya memeluk tubuh atasa disana. Atasa tidak bicara apapun, dirinya masih memandang kosong depan dan menyesali apa yang terjadi dengan dirinya.

"Kakiku..." ucap atasa memandang kosong ke depan. Air matanya kembali menetes, berderai ke pipinya.

"Aku lumpuh..." katanya lagi lirih. Yerim tidak mengerti, dia benar terkejut mendengarnya. Apa? Atasa lumpuh? Sungguh? Dia tak tau itu dan.. ya tuhan..

"Aku tak berguna..." katanya lagi lalu detik berikutnya dia menangis tersedu sedu.

Atasa menangis, memukul kepala dan tubuhnya sendiri akibat penyesalan yang terjadi dengan dirinya.

"Arrrghhhh!!! Sialan!! Tidak!!!!" Dia berteriak menangis histeris bahkan kembali memberontak di atas ranjangnya.

Yerim memundurkan langkahnya, dia ikut syok dan terkejut mendengarnya. Air mata juga kembali turun ke pipinya.

"Tidak~~~ aku tidak lumpuh~~~" katanya terus menangis di pelukan lisa saat lisa berusaha menenangkannya.

Ketidak terimaan atasa terhadap apa yang terjadi dengannya saat ini benar membuatnya merasa tidak nyaman. Atasa belum menerima bahwa dirinya lumpuh, tapi faktanya itu lah yang terjadi.

Yerim menangisi itu, jadi.. ada masalah yang menghampiri kelurganya lagi. Tapi tidak.. yerim akan terus mendampinginya sampai kapanpun.. dia akan terus berada di sisi atasa bahkan untuk membantunya keluar dari masa sulit.

———————-

Semua menunggu di luar ketika dokter tengah memeriksa atasa di dalam membuat appa dari dua anak itu tenang.

Yerim menangis tersedu sedu di sisi jennie sambil memeluk ibu mertuanya itu. Keduanya menangis secara bersamaan untuk menumpahkan segala kesedihan mereka.

Dokter keluar dari ruangan atasa dan memberi kabar dan beberapa kondisi atasa untuk saat ini.

"Pasien mungkin akan mengalami syok berat. Temani saja agar dia tidak setres berkepanjangan.. aku harap semua akan baik baik saja" ujar dokter pada semua orang.

"Tapi dok, apa anakku bisa kembali berjalan? Maksudku... apa dia bisa sembuh seperti sedia kala?" Tanya lisa ingin tau.

"Kemungkinan ada, lakukan terapi saja agar dia bisa berjalan kembali. Aku akan merekomendasikan ahli terapi terbaik untuknya nanti" dokter berkata dan lisa bisa bernafas lega saat ini. Setidaknya itu memunculkan harapan untuk mereka agar atasa sembuh.

"Ah baiklah dok.. terima kasih banyak" lisa berkata dan dokter berpamitan pergi begitu saja meninggalkan mereka.

Lisa menarik nafasnya sebentar kemudian menghembuskannya ke udara begitu saja. Dia mendekati sang istri yang tengah terduduk menangis bersama menantunya.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang