126. Villa

744 117 5
                                    

Beby pov

Kami akan datang ke acara syukuran yang dibuat atasa dan yerim atas penyambutan putra sulung mereka sebagai anggota baru keluarga mereka.

Yerim dan atasa membuat rencana dengan mengajak kami semua kerumah peristirahatan  dan berlibur untuk sementara waktu disana.

Aku menggendong mozart sementara nanon membantuku untuk membawa barang barang. Musikal mulai tantrum meminta gendongan pada dadanya saat kami semua baru saja sampai di villa.

"Musikal? Dengan mommy ayo" ajak ku untuk menggandeng tangannya masuk ke dalam tapi dia menolak untuk ikut denganku.

"No~~~ atu maunya dengan adda~~" katanya menangis histeris tak mau keluar dari dalam mobil.

Nanon sedang susah payah mengeluarkan barang barang kami dan melody tapi anak pertama kami membuat ulah.

"Pegang tangan adda saja ayo" nanon berkata menawarkan tangannya tapi anak itu benar tantrum.

"No adda no~~~ endong atu~~" katanya menangis kencang. Astaga... aku perlu memberinya ketegasan.

"Yah! Adda sedang repot! Kamu dengan mommy ayo" kataku dan dia semakin histeris.

Kemudian, dada buddy dan jennie mom datang mendekati kami.

"Ada apa ini? Kenapa musikal menangis?" Tanya jennie mom ketika melihat kekacauan di mobil kami.

"Seperti biasa mom.. dia tak mau jauh dari addanya" kataku dan jennie mom hanya memggeleng sembari tersenyum.

"Musikal dengan mommy buddy saja ayo" tawar jennie mom tapi anak itu juga menolaknya. Ok! Sulit guys! Percuma.

"Mom? Kamu gendong melody saja.. biar aku gendong dia" nanon berkata dan mencoba memberikan melody pada jennie mom.

"Kemarikan" jennie mom berkata dan memgambil melody dari tangan nanon. "Kemari anak cantik.." jennie mom menggendong putri kami kemudian membawanya masuk ke dalam bersama anak anak lain.

Nanon memggendong putra kami yang benar benad kelewatan.

"Dasar anak nakal! Apa bagus tantrum seperti itu?! Padahal sama saja digendong siapapun!" Kataku memelototinya membuat dia ingin menangis lagi sampai nanon menghentikannya dengan memgusap air matanya.

"Sudahlah.. jangan dimarahi anaknya.. kasihan kan" dia berkata dan akh memutar mataku. Dia selalu saja seperti itu, memanjakan musikal. Itu lah akibatnya jika dia memanjakan putranya itu.

"Kamu selalu memanjakannya! Itu lah akibatnya" kataku kesal.

Aku memutar mataku kemudian pergi meninggalkannya disana dengan putra keduaku.

Aku masuk ke dalam dan melihat putriku tengah bersama mommy buddynya. Untungnya anak itu tidak rewel dan baik baik saja saat bersama mommy buddynya.

Aku pergi ke kamar untuk menyusul nanon dan musikal yang sedang meletakan barang barang. Kebetulan mozart tertidur, jadi aku perlu meletakannya di dalam kamar.

Saat aku masuk ke dalam kamar aku melihat musikal tengah duduk di ranjang sembari mengusap matanya, aku yakin dia juga mengantuk.

Aku melihat nanon tengah membereskan tas tas kami dan meletakannya di sudut kamar.

Aku meletakan mozart di atas ranjang lalu kemudian meletakan bantal di dua sisinya agar dia tidak terjatuh saat tidur.

"Kamu ingin tidur? Ayo sini dengan mommy" kataku menawarkannya pada putrakh tapi dia menolak ajakanku.

"No! Mommy dahat! Atu tak cuka" katanya dan aku tau dia kesal karna aku memarahinya tadi.

"Apa kamu bilang? Mommy jahat?" Kataku dan aku akan menggodanya. Lihat ini.. aku yakin ini akan berhasil.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang