76. Memancing

1.3K 186 6
                                    

Author pov

Pagi hari, semua sudah terbangun dari tidurnya kecuali para kelompok top yang memilih menghabiskan waktu untuk tidur terus menerus karna mereka baru saja memejamkan mata pada pukul empat pagi untuk menonton pertandingan bola.

Para istri sudah terbangun, melihat anak anak juga sudah terbangun.

Laluna bangun lebih awal dan dia mencari keberadaan dadanya sambil memghisap susu botolnya. Dia pergi keluar saat ibunya tengah pergi ke kamar mandi untuk bersiap.

Laluna ingin turun ke bawah sedikit demi sedikit sampai yerim menemukannya yang sedang brjalan merayap di tangga.

"Luna? Kamu ingin turun?" Tanya yerim saat dia tengah menggendong putri kecilnya. Luna mengangguk dan yerim akan membantunya untuk turun.

Yerim menggandeng tangan kecil luna dan mereka turun bersama untuk menjumpai para ayah mereka. Ketika sudah di bawah, mereka segera berlari ke arah ayah mereka yang tidur di ruang tamu sana.

Nada yang baru saja terbangun menghisap empengnya pun dengan cepat berlari ke arah appanya.

"Dada!!!" Laluna menjatuhkan tubuhnya ke atas sang dada membuat lisa terkesiap dan membuka matanya.

"Aish.. laluna!" Lisa merutuk dan tentu saja anak itu hanya terkikik.

Sementara nada mencoba untuk menyingkirkan tangan addnya dari atas tubuh appanya karna dia ingin membangunkan appanya.

"Appa! Anun! Adda awas! Ini appa nada" katanya dan nanon bergerak membalik tubuhnya dan saat itu pula nada menduduki tubuh appanya.

"Appa! Anun appa!" Kata nada terus menggoyangkan tubuh appanya.

"Appwa~~~~" nada mulai menangis saat dia tidak mendengar appanya bangun.

Atasa terpaksa bangun dan membuka matanya kemudian menghentikan tangisan putrinya karna terlalu berisik di pagi hari.

Atasa duduk di lantai dan mencoba untuk mengumpulkan nyawanya terlebih dahulu karna dia benar benar baru saja membuka matanya.

Nada menyandarkan kepalanya di dada sang appa dan terbatuk batuk karna tersedak air liurnya sendiri.

Tak lama kemudian, anak anak lain ikut turun. Mereka menghampiri para ayah mereka yang tertidur.

Beby juga turun membawa sang putra yang sudah mandi dan rapih. Anak itu kembali menangis mencari addanya dan itu sebabnya beby membawanya turun untuk menitipkan sang anak pada suaminya sementara dia juga akan pergi mandi.

"Sayang! Sayang! Bangun.. bantu aku jaga anaknya" beby berkata membangunkan nanon ketika dia sudah ada di sisi nanon.

Tangisan musikal begitu kencang sehingga dapat menganggu siapapun disana.

"Ck! Sayang! Bangun dulu!" Beby berkata dan nanon mendecak sambil menutup telinganya.

"Ck! Ah.. aku mengantuk!" Rutuknya membuat beby kesal hingga memukul pantatnya.

"Bangun tidak! Anaknya sudah menangis! Bangun!" Kata beby dan nanon mau tidak mau harus bangun karna sang anak menjerit kencang.

Nanon bangun dari tidurnya dan duduk di lantai sambil mengusap matanya. Beby meletakan putranya di pangkuan addanya dan kemudian meninggalkan keduanya untuk pergi mandi.

Nanon tidak melakukan apapun dan diam menatap kosong karna sejujurnya dia masih mengantuk. Mereka tidur pukul 4 pagi dan itu luar biasa ketika mereka harus bngun pagi pagi sekali.

———————————

Mereka akan menghabiskan waktu di sungai untuk menikmati waktu mereka disana. Lisa memimpin jalan sambil meletakan laluna di bahunya untuk menggendongnya. Mereka akan pergi memancing dan berenang.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang