Yerim pov
Sebelumnya kami mandi bersama. setelah aku memberitahu tentang kabar kehamilanku, aku mengajaknya untuk mandi bersama dan kami melakukan cumbuan panas sebentar.
Oh betapa bahagaianya aku di kehamilan kali ini karna kami tinggal satu rumah. Dulu, saat aku hamil nada kami belum menikah dan masih menyembunyikannya. Jadi, ini akan menjadi hadiah terbaik kami pada tahun ini.
Kami belum memberitahu ini pada anak pertama kami, mungkin aku akan memberitahu ini setelah ini. Aku yakin nada sangat senang mendengarnya mengingat dia sangat menyukai bayi. Aku harap dia akan akur dengan adiknya nanti.
Aku tengah bersiap di meja rias dan suamiku baru saja selesai menghabiskan waktunya di kamar mandi.
"Sayang... eunsoo tidak bisa datang.. dia sakit" atasa berkata sambil mendekatiku.
"Oh benarkah? Lalu? Bagaimana? Apa kita akan membawa nada?" Tanyaku dan dia memegang kedua bahuku lalu kemudian mencium pelan pucuk kepalaku.
"Biar aku saja yang dirumah untuk menjaganya.. aku akan ambil cuti hari ini" katanya dan aku tersenyum. Dia memanh suami yang pengertian.
"Benarkah? Apa itu tak apa?" Tanyaku dan dia mengangguk sambil tersenyum.
"Tak apa sayang.." dia berkata.
Aku selesai merias wajahku dan kemudian aku bangkit dari dudukku.
"Honey.. apa kita akan memberitahu ini pada nada?" Tanyaku dan dia menatapku kemudian mengangguk anggukan kepalanya.
"Ya.. kenapa tidak? Kita akan memberitahu ini setelah ini ok?" Katanya dan aku tersenyum kemudian memeluk pinggangnya sebentar.
"Kamu tau? Aku sangat bahagia sekali sekarang karna kehamilanku kali ini aku disisimu.. jadi? Jika aku ingin sesuatu aku bisa langsung memintanya" kataku dan dia terkekeh kemudian mencium cepat bibirku.
"Tentu, katakan apapun yang kamu butuhkan ok? Dan oh satu lagi.. jaga dirinu baik baik dan jangan terlalu melelahkanmu sayang.. aku tak mau kamu dan dia kenapa kenapa" katanya dan aku tersenyum lebar.
"Yes appa.. gomawo" kataku.
Kemudian aku mengambil tas ku dan akan mengecek putriku apa dia sudah bangun? Harusnya sudah.
"Nada..." aku memanggilnya dan benar dia sudah terbangun dari tidurnya dan tengah bermain di kamarnya.
"Moyning momma.." katanya dan aku terkekeh kemudian memanggilnya.
"Hari ini kamu dengan appa ok?" Kataku dan dia terkikik.
Suamiku kemudian datang mendekati kami. "Ayo mandi nada.. biarkan momma memasak sarapan" katanya dan anak itu tersenyum lebar. "Pergilah, biar aku urus dia" katanya dan aku mengangguk kemudian mencium pipinya cepat.
Aku turun ke bawa untuk memasak sarapan untuk mereka sementara membiarkan atasa menyiapkan nada.
Aku meletakan tas ku dan menggulung lengan blouseku untuk bersiap memasak.
Aku memasak makanan untuk mereka sampai siang juga nanti, jadi biar atasa hanya menghangatkannya saja. Aku tau dia sulit untuk memasak makanan untuk nada.
Ngomong ngomong, aku merasa aneh dengan kehamilanku saat ini. Dulu saat nada aku merasa mual dan pusing sebagai tanda tandanya tapi kali ini? Bahkan tidak menujukan tanda tanda apapun. Hanya merasa telat datang bulan dan kemudian memeriksanya. Oh? Atau belum? Tapi aku harap itu tidak akan menyulitkanku dalam hal apapun, aku masih harus bekerja jadi aku tak mau ini akan menganggu hal hal itu.
Beberapa lama dan aku selesai, tepat sekali dengan suamiku yang selesai menandikan anak kami.
Aku mendengar tawa dan cekikikan dari putriku yang turun bersama suamiku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanfictionBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca