113. Manja

904 122 1
                                    

Yerim pov

Aku tengah melipat pakaian bersih kami di sofa ruang tv setelah aku mengangkatnya dari jemuran.

Aku perlu bertindak sendiri karna tidak ada asisten rumah tangga di rumah kami yang bisa membantuku. Atasa menawarkannya padaku tapi aku berkata nanti saja setelah mungkin jika aku sudah mulai kesulitan. Selagi kami bisa mengerjakannya kenapa tidak untuk mengerjakannya sendiri?.

Putriku sedang pergi keluar bersama beardy, beardy datang kerumah sebelumnya dan mengajak nada untuk berjalan jalan dengan adik adikku.

"Sayang..." aku menoleh dan itu suamiku yang baru saja turun dari kamar kami. Oh apa dia sudah baik baik saja? Kemarin dia sakit dan seharian memilih untuk istirahat, tidak keluar dari kamar dan aku membiarkannya.

Dia mendekatiku lalu kemudian duduk di sisiku sembari menyandarkan tubuhnya di sofa. Dia masih terlihat lemas.

"Ada apa? Kamu sudah baik baik saja? Butuh sesuatu?" Tanyaku dan dia menggeleng kemudian membaringkan kepalanya di pangkuanku. Yah! Aku sedang melipat pakaian dan mengapa dia manja sekali?.

"Yah! Aku sedang melipat pakaian tas!" Kataku dan dia tidak perduli bahkan menguselkan wajahnya di pahaku dan memejamkan matanya.

"Biarkan aku tidur di pangkuanmu honey.." katanya cemberut dan ya tuhan.. mengapa dia justru seperti anak anak.

"Manja sekali huh?! Tumben" kataku dan dia hanya berbaring dengan nyaman.

Mau tidak mau aku harus melipat pakaian di pahaku yang lain.

"Honey... pijat kepalaku.. sakit.." dia berkata dan sungguh? Ini sangat tumben dia bersikap manja denganku dan seperti anak anak.

"Sebentar.. aku selesaikan ini dulu" kataku dan dia berbalik menatapku kemudian mempoutkan bibirnya disana.

"Sekalang momma~~~ apa momma tega melihat appa kesakitan?" Katanya berbicara seprtti anak pertama kami,nada.

"Pijat momma~~~ appa sakit~~" rengeknya. Ya tuhan.. kenapa dia menjadi manja seperti ini? Tidak biasanya.

Tapi, itu sangat lucu. Atasa yang selalu menjaga wibawanya di depan semua orang akan tetapi dia hanya bermanjaan denganku. Ya tuhan.. aku sangat mencintainya karna semua yang ada pada dirinya.

"Dasar!" Kataku sembari terkekeh.

Aku meletakan semua pakaian di sisi lain dan kemudian memulai untuk memijat kepalanya.

"Ahhh yeah.. itu dia.. shhhh enak sekali momma... oh yeah.." dia mendesah kenikmatan dan apa yang dia lakukan? Mungkin orang berfikir kami melakukan hubungan sex di siang hari.

"Yah! Jangan mendesah! Nanti orang befikir kita melakukan hubungan sex" kataku dan dia membuka matanya untuk menatapku.

"Memangnya kenapa? Apa salahnya? Lagipula.. kamu saja yang berfikiran kotor.. padahal aku biasa saja" dia berkata dan aku menukul wajahnya yang menyebalkan.

"Menyebalkan! Jadi maksudmu aku mesum begitu? Bukankah yang mesum itu kamu? Lihat ini.. ini hasil dari mesum mu dan hasil yang pertama sedang pergi bersama beardy" kataku dan dia terkekeh disana.

"Salahmu karna menggoda.. aku kan jadi tak tahan ingin terus mencobanya" dia berkata dan itu bodoh! Ucapan yang bodoh tapi.. rasanya dia benar? Aku pun tergoda dengannya saat bahkan hanya mencium bibirnya.

"Lagipula aku mesum hanya padamu sayang.. kamu selalu membuatku tergoda" katanya dan itu terlalu klise! Gombalan yang klise.

"Klise! Jika kau hanya tergoda denganku? Kenapa jatuh cinta pada eunso?" Kataku dan dia segera menatapku kemudian cemberut mempoutkan bibirnya.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang