41. Sikap dingin

1.5K 203 20
                                    

Beby pov

Aku terbangun dari tidurku ketika aku merasakan mentari mengusik tidur nyenyak ku. Aku meraba ke sisi ku yang lain dan aku tak merasakan ada apapun disana. Jelas! Aku segera membuka mataku dan melihat ke sisiku, aku tak menemukan suamiku disana. Kemana dia? Apa dia sedang mandi dan bangun lebih awal?.

Aku duduk di ranjang dan memaksa untuk turun dari ranjang agar aku bisa mengecek suamiku di kamar mandi.

"baby?" Panggilku dan tak ada jawaban dari dalam sana.

Aku mencoba untuk membuka pintu kamar mandi karna aku penasaran tak ada suara dari sana.

Perlahan aku membuka pintu kamar mandi dan aku tak melihat siapapun disana. Dimana nanon?.

Aku mengerutkan dahiku dan melangkah untuk menuju keluar kamar.

Aku keluar dari kamar dan aku juga tak menemukan dia di luar. Ada ahjumma yang biasa membantuku dalam mengerjakan pekerjaan rumah, aku akan bertanya padanya.

"Ahjumma? Apa kau melihat nanon?" Tanyaku dan dia berbalik menatapku.

"Ah Nde agashi.. tadi nanon shi sudah pergi pagi pagi sekali.. dia menitipkan pesan padaku jika kau mencarinya" katanya dan aku terdiam. Oh mengapa dia tak memberitahuku? Atau sekedar pamit denganku? Biasanya dia akan berpamitan padaku jika dia akan pergi lebih awal atau bertanya padaku apakah aku akan pergi ke kampus atau tidak?. Ah... seprtinya dia benar marah padaku? Dia bahkan mengabaikan aku.

——————————-

Aku memutuskan untuk pergi ke kampus dan menepiskan semua masalah kami. Ya Tuhan.. kami bertengkar dan itu sangat menyiksaku.. bagaiaman tidak? Kami tidur saling membelakangi semalam dan bahkan tidak menyapa untuk saling memeluk satu sama lain. Ya ampun.. aku pastikan jika dia ngambek itu sangat menyeramkan. Dia akan mendiamiku dan bahkan seolah tidak perduli padaku.

Aku baru saja selesai dari mata kuliahku, aku keluar dari kelas dan akan menemuinya karna sejak pagi aku tak melihatnya.

Aku berjalan menuju kelasnya dan belum sempat aku menemuinya aku melihatnya bersama Yuna sedang berbincang disana. Apa yang sedang mereka bicarakan? Nanon tampak senang di dekatnya.

Aku memutuskan untuk mendekatinya karna aku juga perlu bicara dengannya.

"Baby..." Panggilku dan dia menoleh menatapku.

Aku tersenyum ke arahnya dan berdiri tepat di sisinya. "Oh kamu ke kampus? Aku pikir kamu tidak ke kampus hari ini.. itu sebabnya aku berangkat lebih awal" katanya dan aku tersenyum tak masalah.

"Tak apa.." kataku dan dia menganggukan kepalanya.

Kemudian aku menatap Yuna yang ada di hadapan kami. "Oh beb... maaf.. bisakah aku mengatakan sesuatu?" Katanya dan apa yang ingin dia katakan?.

"Beb... aku dan nanon sudah tidak memiliki hubungan apapun.. kami sudah selesai.. dan aku yakin nanon sangat mencintaimu.. jadi? Jangan khwatir kan apapun jika dia bersamaku" katanya dan aku terdiam kemudian melirik suamiku di sisiku. Dia hanya terdiam dan bahkan tak mengatakan apapun disana.

"Baiklah... kalau begitu aku pergi dulu.. sampai jumpa lagi? Bye" katanya dan kemudian dia pergi begitu saja meninggalkan kami.

Keheningan terjadi diantara kami berdua.

"Apa kamu sudah selesai? Aku sudsh selesai" kataku dan dia menganggukan kepalanya.

"Aku antar kamu pulang.." katanya dan bahkan dia pergi lebih dulu tanpa mengenggam tanganku. Apa dia benar masih marah padaku? Segitunya?.


Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang