Author pov
Pesta telah di mulai. Jennie, lisa dan laluna berada di depan sana untuk meniup lilin dan memotong kue. Begitu juga dengan atasa, yeri dan si kecil nada yang sudah banyak merengek karna mengantuk. Hari menjelang sore dimana biasanya dia akan tidur siang akan tetapi dis terpaksa untuk tetap membuka mata.
"Huwa~~~ Mum Mum~~" yerim sempat kewalahan dengan memegangi sang anak dsn membuat atasa segera menanganinya.
Atasa menggendong putri kecilnya yang rewel dan mencoba untuk menenangkannya agar anak itu tetap tenang.
Pada dasarnya untuk meniup lilin dan memotong kue di lakukan oleh laluna dulu. Jennie dan Lisa harus bersikap seolah baik baik saja di depan semua orang meskpun sebenarnya mereka bertengkar sebelumnya.
Laluna terkikik girang setelah dia meniup dan memotong kuenya disana. Dia benar benar bahagia saat merayakan ulang tahun bersama kedua orang tuanya dan juga yang lain.
Acara utama selesai. Nada tidak jadi meniup lilinnya karna anak itu terus menangis karna matanya yang sudah sangat mengantuk, alhasil yeri perlu menidurkan sang putri sebentar dan membuatkannya susu agar dia tertidur.
Yeri duduk di antara yang lain sambil membaringkan nada di pangkuannya. Dia menepuk nepuk pantat sang anak agar anaknya tidur dengan nyaman, dia membuat anaknya tertidur sambil berbincang dengan yang lain.
Nanon menggodanya membuat nada mengerang dan akan memangis lagi sampai atasa mengingatkannya untuk diam.
"Yah! Hentikan Bitch! Biarkan dia tertidur!" Kata atasa dan nanon terkekeh disana. Dia ikut berbincang dengan kakek dan neneknya bersama sang istri.
Sementara itu...
Jennie menyiapkan makanan untuk yang lain sampai lisa menghampirinya untuk membantu sang istri. Tapi ini kesempatan dia untuk bicara karna jennie belum bicara padanya sejak tadi.
"Hon.... Biar aku bantu" katanya dan jennie hanya terdiam disana. Lisa meliriknya dan kembali menundukan wajahnya. Dia tau jennie masih marah pdanya.
"Hon... kamu masih marah padaku? Aku bisa menjelaskannya padamu... sejak tadi kamu tidak ingin bicara padaku" katanya dan jennie menatapnya sebentar.
"Jangan bahas soal itu disini... ada banyak orang dan aku tak mau berteriak lisa" katanya dan yeah.. lisa lupa soal itu.
"Tapi hon_"
"Kita harus bersikap seolah tak ada apapun... aku tak mau mereka bertanya tanya apalagi Mom dan dad" katanya dan lisa menganggukan kepalanya.
Jennie berbalik membawa camilan lainnya untuk teman teman nanon dan atasa sedangkan lisa membawa camilan untuk para orang dewasa.
Jisoo, sejak tadi mengamati pergerakan lisa dan jennie yang tampak dingin. Apa mereka tengah bertengkar? Tak biasanya bahkan lisa banyak diam sejak tadi.
"Bagaiaman tas? Bagaiaman bekerja di perushaan kakek huh? Kau aman aman saja kan?" Tanga ayah lisa pada sang cucu.
Atasa terkekeh di sisi yerim. Dia duduk di sisi yerim sambil meletakan tangannya di belakang yerim dan bersandar.
"Lumayan kakek... aku jauh lebih santai dan bisa mengecek nada juga.." katanya dan ayah lisa sangat senang pada akhirnya ada satu cucunya yang berpartisipasi di perushaannya.
"Itu bagus.. lalu? Apa nanon tidak akan menyusul kakaknya? Tempat kakek masih luas untukmu baby.." katanya dan nanon menelan bir kalengnya sebentar.
Lisa duduk di sisi jisoo dan ikut mendengarkan pembicaraan Ini.
"Tidak.. aku tidak mau satu perushaan dengan atasa.. dia berisik!" katanya meletakan bir kaleng itu.
Semua tertawa dan atasa menendang tulang kering adiknya karna dia bicara sembarangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanficBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca