116. Keras kepala

737 126 15
                                    

Author pov

Hari ini, yerim sudah di perbolehkan untuk kembali kerumah setelah beberapa hari melakukan pemulihan di rumah sakit.

Atasa selalu setia mendampingi sang istri di rumah sakit maupun dirumah. Dia akan membagi tugas pada sang istri untuk merawat kedua putri mereka.

Yerim baru saja membersihkan tubuhnya karna pda hari ini semua orang akan datang kerumah ibunya untuk menjenguk bayi kedua mereka. Sementara yerim mandi, atasa memandikan nada dan menyiapkan putrinya itu untuk bertemu dengan para tamunya nanti.

Yerim tengah berada di depan cermin meja riasnya sembari mengeringkan rambutnya yang basah.

Sementara itu, nada yang kini sudah menjadi kakak begitu bersemangat untuk melihat adik bayinya di dalam ranjang di kamar orang tuanya. Setelah dimandikan appanya dan mengganti pakaian, ia berlari kecil menuju kamar orang tuanya dan menuju ranjang kecil adiknya untuk melihat sang adik.

"Hawwo adik keke" dia terkikik ketika melihat adiknya tertidur di dalam box bayinya.

Atasa datang, dia berjalan masuk ke dalam untuk menghampiri istrinya.

"Appa! Adik bobo" nada berkata dan atasa tersenyum kemudian mengacak acak rambut anak itu.

Atasa membiarkan putri pertamanya bermain dengan adiknya sementara dia akan menghampiri istrinya.

"Sayang..." atasa berkata sembari memeluk yerim dari belakang.

"Apa kamu sudah mandi? Sebaiknya kamu mandi sekarang karna tamu mungkin akan datang sebentar lagi" yerim berkata sembari memilih make up nya disana. Dia perlu terlihat cantik dan lebih baik meskipun setelah melahirkan.

"Harusnya kita mandi bersama.." katanya dan jelas itu membuat yerim reflek menyikut perutnya.

"Yah! Apa kamu akan berfikir mesum huh? Tas? Aku baru saja melahirkan putrimu dan jahitanku bahkan belum pulih tapi kau? Ya tuhan!" Yerim mencerca membuat atasa terkekeh.

"Pikiranmu selalu tentang sex jika mandi bersama, padahal aku hanya ingin mandi bersama apa salahnya?" Katanya dan yerim terkekeh menepuk jidatnya pelan.

"Aku fikir? Biasanya kamu kan akan menghantamku jika sudah melihat aku telanjang" katanya dan atasa terkekeh disana mengecupi pipi istrinya.

"Tidak sayang.. meskipun aku menginginkannya lebih baik aku menahannya sampai kamu pulih.. aku tak mau menyakiti kamu" katanya menempatkan dahinya di belakang kepala yerim.

Yerim tersenyum dan dia merasa bahagia sekarang karna sang suami benar benar serius menjaganya.

"Aku mencintaimu" yerim berkata dan atasa membalasnya dengan kecupan di bahu.

Keduanya sibuk bermesraan sampai lupa bahwa anak anak mereka disana. Si kecil ritsuki mengerang di box bayinya, namun sang kakak yang mengadukan perihal itu pada appa dan mommanya.

"Appa! Momma! Adik menangis" adunya dan keduanya menoleh. Atasa melepaskan pelukannya dan akan menghampiri box bayi kecilnya sampai yerim menahannya.

"Tidak usah.. aku saja.. sebaiknya kamu pergi mandi sana.. sebentar lagi mungkin semua orang akan datang" yerim berkata dan meninggalkan atasa disana untuk mendekati bayi kecilnya yang sudah menangis.

Atasa mengambil handuknya dan kemudian mandi.

Yerim mengambil putri kecilnya di dalam box bayi dan mengangkat bayinya itu untuk mendiaminya.

Yerim mengecek popoknya tapi dia tidak mengeluarkan sesuatu. Oh mungkin dia haus.

Yerim meletakan bayinya di atas pangkuannya untuk menyusuinya, dia mengeluarkan payudaranya dan mengarahkannya pada mulut sang anak yang kelaparan.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang