62. Aku kecewa

1.3K 202 6
                                    

Nanon pov

Aku terbangun di tengah malam ketika aku mendengar suara tangisan putraku yang begitu keras di dalam kamar. Aku membuka kedua mataku dan melihat ke sisi ranjangku ternyata istriku tengah mencoba mendiamkan putra kami.

Tidak biasanya musikal semakin menangis ketika beby menggendongnya apalagi berushaa menyusuinya. Biasanya musikal akan langsung diam saat beby mencoba untuk menenangkannya.

"Kenapa?" Tanyaku duduk di ranjang sambil menatap istriku yang mencoba berushaa mendiamkan puraku.

Aku melihat wajah istriku tampak kelelahan. Apa dia baik baik saja? Tak biasanya bahkan dia terlihat lebih kacau dari sebelumnya.

"Tak apa.. mungkin dia haus?" Katanya dan tangisan musikal semakin keras. Aku tak bisa diam saja seperti ini, lagipula aku melihat istriku sudah kelelahan dan bahkan mengantuk. Aku yakin dia sangat lelah seharian mengurus rumah dan bayiku.

"Sini.. biar aku yang gendong.. kamu istirahat saja" kataku bangkit dari ranjang untuk menggendong putraku.

"Apa itu tak apa?" Tanyanya dan aku tak masalah. Sudah sepatutnya aku membantu istriku untuk merawat putra kami.

"Tak apa.." kataku sambil mengambil musikal dari gendongannya.

Aku dengan hati hati menggendongnya, memegang kepala dan tubuhnya kemudian menempatkannya di dadaku. Tangisannya mulai memudar saat aku mencoba menggoyangkan tubuhku.

"Istirahatlah... aku tau kamu lelah.." kataku pada istriku.

Dia menganggukan kepalanya dan berbalik untuk pergi ke kamar mandi.

Aku berushaa untuk menidurkan putraku tapi seprtinya dia tidak mau tidur? Dia bahkan membuka matanya saat aku menggendong nya.

Dia sudah berhenti menangis, dan malah tersenyum saat melihat wajahku. Apa dia menyukaiku?.

Aku tersenyum dan sesekali mengajak dia bicara sambil mengayunkan tubuhku bersamanya. Astaga.. dia adalah pil lelahku. Sebanyak aku sangat lelah pada hari ini tapi ketika melihat wajhany semua lelahku terbayarkan.

Tak lama istriku kembali. Dia selesai dari kamar mandi dan mendekati ranjang. Aku masih berbincang dengan musikal sambil mengayunkan tubuhku.

Sebelum istriku kembali tidur, dia menyempatkan waktu melihat ponselnya. Dia terdiam sejenak dan ku lihat wajahnya tampak gelisah disana. Apa dia memiliki sesuatu? Entah kenapa aku merasa bahwa dia menyembunykan sesuatu akhir akhir ini..

Entah bagaimana aku hanya memiliki firasat mencurigakan padanya. Tapi.. aku tak ingin menuduh sembarangan sebelum aku menemukan bukti yang relevan tentang dirinya.

"Ada apa sayang?" Tanyaku dan dia menoleh kemudian tersenyum.

"Tidak ada apapun.." dia berkata kemudian meletakan ponselnya di atas nakas.

Dia mendekatiku untuk memriksa musikal. "Masih belum ingin tidur hm? Dasar anak nakal.. tidur ok? Biarkan adda juga beristirahat" katanya dan aku tersenyum.

"Sebaiknya kamu istirahat ok? Sebentar lagi mungkin dia akan tidur" kataku dan dia tersenyum ke arahku.

Dia mencium pipiku sebentar sebelum pada akhirnya kembali untuk tidur.

Dia pergi ke ranjang kami untuk tidur dan aku membiarkannya. Hah... aku tak tau apa yang di sembunyikan oleh istriku tapi aku tak mau menuduh lebih dulu sebelum aku memiliki banyak bukti terhadapnya.

.
.
.

Lisa pov

Pagi ini, aku pergi ke perushaan setelah aku mengantar anakku ke sekolahnya. Akhir akhir ini jennie memutuskan untuk tidak ke perushaan karna dia berkata bahwa dia sangat malas dan sesering mungkin merasa lelah. Ok, aku tak masalah.. justru lebih bagus dia di rumah hanya mengurus laluna.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang