83. Terpengaruh

1.1K 190 23
                                    

Author pov

Malam sebelum makan malam di mulai, atasa tengah duduk di kursi meja rias sang istri sambil memandangi pin bunga matahari yang di berikan eun soo terhadapnya beberapa waktu yang lalu. Senyum merekah di wajahnya saat dia mengingat kembali pertemuannya dengan gadis itu. Oh dia tidak menyangka bahwa dia akan bertemu lagi disini.

Senyum semakin terpancar kala dia mengingat wajah gadis itu lagi. Bagaimana tidak? Lama tidak bertemu, wajah eun soo terlihat semakin cantik tadi.

"Appa?! Ayo turun! Makan malam sudah siap!" Yerim memanggilnya dari luar dan atasa perlu menyudahi ini.

Atasa kembali menyimpan pin hunga matahari itu di tempat ter amannya dan kemudian bergegas pergi keluar dari kamar untuk turun dan makan malam.

Atasa menuruni anak tangga dan dia melihat yerim tengah memasak di dapur sementara sang anak tengah menunggu di kursi boosternya.

Atasa tersenyum, dan dia mendekati sang istri kemudian memeluk pinggangnya dan mencium bahunya.

"Babe..." panggilnya sambil menciumi bahu lebar yerim.

"Ada apa? Duduklah dan aku perlu menyiapkan ini" yerim berkata dan tidak, ada sesuatu yang ingin atasa katakan.

"Babe... aku ingin bertanya sesuatu.." tanyanya dan yerim masih sibuk mengaduk makanan di wajan.

"Apa itu?" Yerim mencicipi makanannya.

"Apa kita masih memerlukan pengasuh untuk nada? Maksudku.. pengasuh baru untuk nada agar kita bisa bekerja kembali" atasa berkata dan itu membuat yerim terdiam sejenak. Tunggu? Kenapa atasa bertanya begitu? Bukankah sebelumnya dia tidak setuju untuk pengasuh baru?.

Yerim mematikan kompornya dan membersihkan tangannya dari kotoran.

"Kenapa bertanya tentang itu? Bukankah kamu tidak setuju tentang pengasuh?" Tanya yerim dan atasa tersenyum senyum melepaskan pelukannya.

"Ah iya.. awalnya.. tapi.. aku mendapat yang cocok untuk menjadi pengasuh nada.. aku yakin sekali dia bisa menjaga anak kita dengan baik dan.. aku percaya padanya bahwa dia baik" ujarnya membuat yerim merasa heran karna suaminya seperti begitu yakin terhadap orang ini.

"Kamu yakin?" Tanya yerim memastikan ulang.

Atasa mengangguk semangat sambil tersenyum ke arah sang istri.

"Sangat yakin. Aku sangat yakin dia bisa menjaga putri kita dengan baik" ujarnya dan yerim merasa heran karna suaminya terlihat sangat begitu bersemangat.

"Kenapa kamu begitu sangat yakin?" Tanya yerim kembali sambil dia memindahkan makanan dari wajah ke piring.

"Ah sayang.. sejujurnya dia temanku.. kamu ingat tentang desa yang waktu itu aku kunjungi bersama dada dan nanon? Ya.. aku mengenalnya disana.. dia kesini untuk mencari pekerjaan bersama temannya yang lain, temannya yang lain sudah mendapatkan pekerjaan tapi dia belum" katanya dan yerim terdiam sebentar. Dia tidak tau jika suaminya berteman disana?.

"Desa? Kau memiliki teman disana? Aku tak tau?" Ucapnya merasa heran.

"A-ah ya... aku pikir untuk apa? Hanya teman biasa sayang" katanya menggaruk belakang kepalanya.

Atasa kembali mendekati sang istri dan memeluknya dari belakang untuk merayunya.

"Chagi.... Bagaimana? Bisakah? Aku bisa menyuruh dia kesini besok jika kamu setuju.. oh itu juga memudahkan kita agar kita tidak perlu menitipkan nada dengan ibumu" katanya merayu yerim dengan hangat.

Yerim menghela nafasnya dan ya atasa benar juga, tak masalah.. lagipula atasa sudsh mengizinkannya kembali bekerja dan itu bagus.

"Yasudah... suruh dia kemari besok dan aku akan melihatnya" katanya dan atasa tersenyum lebar.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang