118. Turunkan egomu

875 114 4
                                    

Author pov

Malam harinya, keduanya tidak dapat mengatakan apapun. Mereka merenungkan atas apa yang terjadi.

Yeah... nanon dan beby. Sepasang suami dan istri yang tidak tau harus berbuat apa sekarang. Ego mereka masih sama, kepala mereka juga bahkan sama sama keras dan memanas.

Di malam yang sunyi ini, nanon terduduk di lantas teras rumahnya. Memandangi langit malam yang gelap tanpa seberkas cahaya bintang dan bulan.

Air matanya menetes ke pipi, kenapa semua menjadi kacau seperti ini? Kenapa bahkan dia yang merasa bersalah atas apa yang dia lakukan?. Dan? Kenapa anak anaknya menjadi korban?.

Di satu sisi lain...

Beby juga tengah menangis di dalam kamar. Semua menjadi kacau ketika dia kehilangan kesempatan bersama anak anaknya sekarang. Apa dia salah? Apa yang dia lakukan sangat fatal sehingga harus seperti ini?.

Beby terduduk di bibir ranjang, menangisi masalah yang terjadi. Hanya itu yang bisa dia lakukan sekarang. Bahkan, nanon juga tidak mau bicara dengannya sejak tadi.

Waktu terus berjalan..

Pada waktu tengah malam, nanon masuk ke dalam kamarnya dan melihat sang istri tidur membelakanginya. Dia memandangi punggung putih susu milik istrinya dan apa yang harusnya dia lakukan sekarang? Dia tak mampu berkata kata dan tak bisa mengatakan apapun. Isi hatinya masih merasa sangat kecewa dan itu sebabnya dia memilih untuk bungkam.

Nanon memutuskan untuk tidur di luar. Dirinya butuh ketenangan terlebih dahulu.







Ke esokan paginya, keduanya masih sama sama bungkam. Tak ada yang ingin memulai pembicaraan. Beby diam, nanon lebih diam lagi.

Nanon keluar dari kamar setelah dia siap untuk pergi bekerja. Nanon membawa tas dan juga jas nya disana.

Pagi ini, nanon berencana untuk mengunjungi rumah orang tuanya untuk membujuk kedua orang tuanya agar mau mengembalikan anak anaknya.

Beby tengah menyiapkan sarapan untuk sang suami. Mesikpun tengah bertengkar, dia perlu melakukan kewajibannya sebagai istri.

"Sebelum ke kantor sarapan dulu.. aku sudah membutkan kamu makanan" ujar beby tanpa menatap sang suami.

Nanon tidak menjawabnya dan dia tidak tau harus mengatakan apa pada istrinya sekarang.

"Pagi ini aku akan pergi kerumah mommy dan dada... aku akan bicara dengan mereka tentang anak anak" nanon berkata dan beby terdiam sejenak kemudian menatap sang suami.

Mereka saling menatap dalam beberapa detik hingga berikutnya nanon perlu pergi sekarang. Sudah tidak ada lagi yang perlu di bicarakan dan waktunya dia pergi.

Nanon berbalik, tidak mengatakan apapun dan pergi begitu saja meninggalkan istrinya yang terdiam.

————————————

Sekarang, nanon sedang berada dirumah mommy dan dadanya. Dia tengah mengajukan banding dengan mommy dan dadanya untuk mengembalikan putra putrinya kepadanya.

"Tapi mommy dan dada tidak bisa melakukan ini... mereka anak anak kami dan kalian tidak berhak untuk membawa mereka pergi" nanon berkata dan jelas, itu membuat lisa menatapnya tajam.

"Benar! Itu memang benar. Tapi dada akan tetap pada keputusan dada... kalian sudah memperbaiki hubungan kalian? Jika sudah maka kami akan mengembalikan anak anak kalian" lisa berkata dan itu membuat nanon merasa frustasi sekarang.

"Dad! Come on... ini hanya salah paham.. ck! Kami juga tidak mau bertengkar tapi.. ini hanya salah paham" katanya dan lisa mulai serius sekarang.

"Kau tau? Itu lah sebabnya! Berawal dari salah paham lalu kemudian masalah lain akan datang!" Lisa berkata dengan tegas dan nanon hanya membuang wajahnya malas. "Kalian yang memutuskan untuk menikah secepatnya, jadi kalian lah yang harus bertanggung jawab untuk menangani rumah tangga kalian sendiri" lisa berkata kembali.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang