109. Merasa aneh

1K 136 17
                                    

Author pov

Nanon kini tengah berada di sebuah caffe. Dia tidak sendirian melainkan bersama yuna, mantan kekasihnya.

Keduanya saling berhadapan satu sama lain di satu meja caffe untuk membicarakan sesuatu yang sangat serius. Sebuah rahasia yang hanya di ketahui oleh keduanya saja. Rahasia yang belum terungkap sejak dulu.

Nanon meninggalkan sang istri sebentar di rumah sakit bersama ayah dan ibu mertuanya. Dia meninggalkan beby yang baru saja melahirkan putra putri kembarnya sebentar untuk bicara dengan yuna.

"Maaf.." ujar yuna pelan membuat nanon merasa frustasi sekarang.

Nanon menarik nafasnya panjang dan menghembuskannya dengan pasrah ke udara. Kini pikirannya di penuhi oleh segala hal yang membuat dirinya merasa sangat frustasi.

Nanon mengusap wajahnya frustasi dan berkali kali menghembuskan nafasnya ke udara.

"Mengapa kau memberitahuku sangat terlambat yuna? Mengapa?" Tanyanya sangat marah dan yuna hanya terdiam menundukan kepalanya disana merasa sangat bersalah.

"Mian.. aku... aku hanya berfikir tak ingin merusak hubungan mu dan beby.. itu sebabnya aku tak memberitahu apapun" katanya dan nanon semakin dibuat frustasi.

Nanon menjadi gelisah sekarang. Dia menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan mata yang bahkan berkaca kaca.

Sementara itu...

Beby menatap terus ke arah pintu berharap sang suami cepat tiba karna nanon bilang hanya pergi sebentar tapi sejak pagi tadi dia benar belum kembali. Kemana anak itu? Apa nanon pulang kerumah untuk istirahat? Tapi dia tidak memberitahu beby sama sekali dan bahkan meminta izin padanya.

"Beb? Ada apa? Kau tampak gelisah?" Tanya sang ibu.

"Ah tidak mam.. aku sedang menunggu nanon. Sejak tadi dia belum kembali dan aku khawatir" ujarnya saat dia bangkit dari tempat duduknya.

"Mungkin? Nanon beristirahat di rumah sebentar?" Ujar sang ibu dan mungkin? Beby juga berfikir seperti itu.

"Sudahlah.. jangan terlalu cemas.. kau juga jangan terlalu setres.. nanti kau tak bisa menyusui bayimu" ujar sang ibu kembali dan itu benar.. beby perlu menepis semua pikiran negatif nya karna dia baru saja melahirkan dan memikirkan bayi bayinya.

"Duduklah.. kau perlu menyusui bayimu, ini sudah waktunya" kata sang ibu dan dia menganggukan kepalanya kemudian duduk di tepi ranjang untuk menyusui bayi bayinya.

Sang ibu mengambil bayi laki laki mereka dan membantu beby untuk meletakannya di pangkuan agar beby mudah menyusui bayinya.

"Perlahan saja.." ujar sang ibu dan beby dengan hati hati mengarahkan puting susunya ke arah mulut bayinya.

Ia berhasil melakukannya dan membiarkan bayi laki lakinya menyusu padanya.

Tak lama kemudian pintu kamar terbuka dan beby berharap itu nanon tapi tidak! Itu adalah mertuanya dan putra pertamanya yang datang.

Jennie datang bersama lisa dan kedua anaknya juga dengan si kecil musikal yang sudah menangis mencari addanya.

"Huwaa~~~ adda~~~ mumdy adda mumdy~~~" tangisnya benar benar pecah saat dia masuk kedalam ruang rawat inap ibunya.

Lisa membawa cucu laki laki nya ke arah sang menantu yang sedang menyusui disana.

"Hay beb.. bagaimana? Apa kau sudah baik baik saja?" Tanya jennie setelah dia meletakan banyak makanan di meja dan kemudian menghampiri beby di ranjangnya.

"Aku baik mam.. semua berjalan dengan lancar" beby berkata dan jennie bersyukur untuk itu.

"Syukurlah.." jennie tersenyum manis kemudian melihat bayi bayi kecil itu. "Ommo! Kau benar melahirkan bayi kembar beb? Mereka sangat lucu" ujarnya kembali sembari melihat kedua bayi kembar itu.

Sky & butterfly 3 the next gen manoban Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang