Author pov
Nanon tengah bersiap untuk pergi ke perusahaanya pada hari ini. Rutinitas yang selalu ia lakukan setiap harinya di pagi hari. Dia tidak memiliki waktu untuk berada di rumah dan selalu sibuk dengan semua urusan yang tengah dia jalankan.
Dirinya tengah sibuk memasangkan dasi di lehernya sambil bercermin. Tampaknya dia kesulitan, namun dia perlu melakukannya atau dia tidak bisa pergi bekerja hari ini.
Sebegai ceo baru di perusahaan milik bouji mouninya, nanon perlu berpenampilan rapih dan menarik. Bukan lagi sebagai anak remaja yang berantakan, atau sebagai ketua geng motor yang nakal, kini anak itu bersikap sangat dewasa layaknya sebagai seorang ceo, suami, bahkan adda dari satu anak.
Beby tiba, masuk ke dalam kamar membawa jas untuk nanon yang baru saja ia bersihkan. Sebagai seorang istri yang baik, beby perlu menyiapkan segala keperluannya untuk sang suami.
"Baby.. jas mu" beby berkata memberikan jas nya pada nanon.
Beby membantu nanon untuk memakai jas nya dan kemudian membuat nanon menghadapnya agar dia bisa merapihkan pakaian nanon.
Beby merapihkan dasi suaminya dan membuat nanon terlihat sangat rapih.
"Jam berapa kamu pulang?" Tanya sang istri saat dia ikut membantu merapihkan pakaiannya.
"Entah? Kenapa?" Dia bertanya kembali dan sangat malas menatap sang istri.
"Tidak apa apa.. akhir akhir ini kamu sering terlambat pulang. Nanon, sebentar lagi aku akan melahirkan" katanya dan nanon menatap sang istri dengan dahi yang berkerut.
"Aku tau, lalu?" Katanya dan dia bertanya lalu? Ya tuhan.. apa dia tidak tau bahwa beby menginginkan dia tetap di rumah sampai dirinya melahirkan?.
"Lalu? Kenapa bertanya lalu? Harusnya kamu berinisiatif berada di rumah sampai aku melahirkan" kata beby kesal dan nanon menghela nafasnya kemudian memijat pelipisnya.
"Aku akan mengambil cuti di minggu depan.. aku tak bisa untuk saat ini" katanya dan benarkah? Apa pekerjaan lebih penting baginya daripada istrinya yang akan melahirkan?.
"Kau_"
"Aku harus berangkat" katanya, meninggalkan beby untuk mengambil tas dan lainnya agar dia segera berangkat.
Beby mendecak, dia menghela nafasnya kesal kemudian keluar dari kamar untuk mengantar sang suami sampai keluar rumah.
Saat beby keluar, dia melihat sang suami tengah berpamitan dengan putra kecil mereka yang berada di ruang tv. Ibu beby sudsh disini, akan menemani beby dan membantunya mengurus segala hal.
"Adda berangkat kerja dulu nde.. nanti adda pulang dengan cepat dan bermain dengan kamu ok?" Katanya sembari menciumi pipi sang anak yang tengan duduk di atas karpet.
"Da~ da~~" musikal mulai menangis, ketika dia mendengar bahwa addanya akan pergi meninggalkannya. Anak itu sudah mulai mengerti kehadiran adda dan mommynya, dan itu sebabnya ia selalu menangis ketika harus di tinggalkan addanya.
"Adda pergi bekerja sayang.. nanti adda pulang dengan cepat ok? Kamu dirumah dengan mommy dan nenek. Jangan nakal, sampai jumpa" katanya dan dia bangkit kemudian berjalan keluar untuk pergi.
Beby mengikutinya di belakang dan dia akan mengingatkan nanon lagi dan lagi tentang kesibukannya.
"Baby..." panggilnya dan nanon menoleh ke arah sang istri.
"Ah ya aku lupa.. mian" katanya kemudian mendekati sang istri untuk mencium pipi dan kening sang istri.
Beby mendapatkan kecupan sebelum sang suami pergi bekerja. "Aku berangkat nde.. sampai jumpa" katanya dan dia akan pergi sampai beby menahan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanficBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca