Author pov
1 bulan berikutnya...
Sudah sejak sebulan dimana kejadian itu terjadi. Sejak kejadian itu terjadi, jennie lebih banyak murung dan bersedih atas kehilangan bayi mereka. Lisa selalu memberitahu istrinya bahwa ini bukan kesalahannya sepenuhnya, ini kecelakaan yang tidak ingin terjadi.
Lisa perlu bersiap ke perusahaan. Sebanyak mereka sedang dalam masalah, lisa masih perlu datang ke perusahaan dan bahkan mengantar danielle ke sekolahnya.
Lisa tengah bercermin sembari mengenakan dasinya. Jennie datang setelah dia memeriksa kedua anaknya. Hari ini lisa akan membawa laluna pergi ke perusahaan karna dia tidak ingin membebankan jennie yang masih dalam masa kesulitannya.
Jennie menghampiri sang suami dan dia akan membantu lisa memakaikan dasinya.
"Biar aku bantu" ujarnya sembari membantu mengenakan dasi di leher lisa.
Mereka saling berhadapan satu sama lain dan jennie begitu mahir mengenakan dasi di leher sang suami.
Lisa menatapi mata istrinya yang benar benar kosong. Dia tau jennie belum sepenuhnya melupakan kejadian itu.
"Sayang..." panggil lisa sambil menangkup pipi jennie dengan satu tangannya. "Aku tau kamu masih memikirkan soal kejadian itu... tapi bisakah kamu setidaknya melupakan itu untuk kami? Aku sedih saat melihat kamu bahkan berdiam seperti ini" katanya lembut membuat jennie terdiam menatapinya.
Benarkah? Apa jennie sudah kelewatan dalam bersedih? Seharusnya memang tidak seperti itu.. tapi dia benar menyesali apa yang terjadi karna itu salahnya.
"Maafkan aku... aku hanya.. menyesalinya.. terkadang, saat aku mengingatnya aku merasa menyesal karna sudah tidak mendengarkan kamu.. harusnya aku lebih berhati hati lagi" katanya dan lisa tau itu.
Lisa mencium kening sang istri lembut dan kemudian menariknya ke dalam pelukan.
"Aku disini... aku tidak akan pernah menyalahkan ini padamu... aku mencintaimu dan akan terus bersamamu.. jangan pernah berfikir bahwa semua ini salahmu" katanya berbisik di telinga jennie yang dapat jennie dengar.
Jennie kembali menangis, ia memeluk lisa kembali dengan erat dan hangat.
"Terima kasih nde.. aku sangat mencintaimu" kata jennie mendongakan kepalanya menatap sang suami disana.
Lisa kembali tersenyum kemudian mencium seluruh wajahnya.
————————————-
Lisa membawa laluna untuk ikut meeting di sebuah restoran bersama client nya. Dia tidak bisa meninggalkan putri kesayangannya sendirian di kantor dan akan mengajaknya pergi bersama.
"Jadi.. mungkin itu saja tuan choi.. aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik" kata lisa seraya menutup berkasnya di atas meja.
"Tentu mrs manoban.. aku harap juga begitu.." mr choi berkata. "Kalau begitu kami pamit mrs manoban.. sampai bertemu lagi" mr choi menjabat tangan lisa kemudian pergi meninggalkan restoran.
Setelah beberapa menunggu mr choi pergi, lisa mengajak sang anak juga keluar dari restoran. Mereka harus kembali ke perusahaan.
"Dada? Apa aku bisa mendapatkan ice cream? Aku ingin ice cream.." laluna cemberut, mempoutkan bibirnya pada sang dada saat mereka berjalan menuju mobil mereka.
"Tentu, untuk hari ini kamu bisa mendapatkannya.. tapi jangan bilang bilang mommy atau dia akan memarahi kita" katanya dan anak itu mengangguk cepat sambil tersenyum lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanficBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca