Author pov
Jennie bersama beby masih berada di rumah irene dan seulgi. Lisa mengatakan bahwa mereka akan menyusul keduanya disana karna ada hal yang ingin atasa katakan pada istrinya.
Tak lama, ketiganya sampai.
"Kami datang.." lisa berkata dan semua menoleh ke arah mereka.
Yerim ikut menoleh dan melihat sang suami disini. Oh.. bahkan luka itu kembali muncul setelah dia melihat istrinya lagi dan lagi. Mengapa.. mengapa dia bahkan tidak bisa melupakan kejadian itu? Itu benar membekas di ingatan yerim dan menjadikan dirinya trauma atas apa yang dia lihat.
Lisa mendekati mereka mengajak anak anaknya untuk masuk. Lisa mendekati jennie lalu kemudian duduk di sisinya. Nanon juga menghampiri istrinya dan duduk di sebelah istrinya.
Atasa terdiam, memandangi yerim disana yang bahkan tak sudi menatapnya. Ia tau dan sadar bahwa istrinya tidak akan pernah bisa memaafkannya.
"Yah! Atasa! Kau_"
"Bear!" Irene lagi lagi mengingatkan seulgi untuk tidak meledak. Dia tau seulgi emosi, tapi tidak seharusnya mereka ikut campur dalam urusan rumah tangga anak anak mereka.
"Apa bae?! Aku hanya ingin memberitahu dia! Dia sudah membuat anak kita sakit bae!" Seulgi berkata tak terima dan begitu marah pada menantunya.
"Yah! Aku sudah sangat mempercayaimu untuk menjaga anakku tapi apa? Kau mengkhianatinya! Keterlaluan kau tas! Aku benar kecewa padamu!" Katanya tajam dan atasa menundukan wajahnya disana. Dia tau, dan merasa sangat bersalah untuk itu.
"Maafkan aku... aku salah..." dia berkata lemah dan hanya itu yang bisa dia lakukan. Menyesali perbuatannya dan akan menjelaskan semuanya pada sang istri.
"Aku tau aku telah menyebabkan kekacauan... aku telah menyakiti yerim.. itu sebabnya aku datang untuk bicara dengannya.. jika yerim siap dan mengizinkan aku" katanya menatap sang istri disana yang tengah meliriknya.
Semua terdiam, keputusan hanya ada di tangan yerim saat ini. Memutuskan untuk mendengarkan penjelasan suaminya atau membiarkan masalah ini berlarut larut begitu saja.
"Appa~~~~" nada menangis sambil berjalan mendekati appanya kala dia melihat appanya datang. Sudah sejak semalam dia mencari appanya dan menangis terus menerus ingin appanya.
Atasa tersenyum lemah, melebarkan tangannya untuk memeluk sang anak.
"Kemarilah.." dia berkata lalu kemudian menggendong sang anak untuk mendiamkannya.
"Bagaimana kabarmu hm? Apa kamu baik baik saja bersama momma?" Tanyanya dan anak itu memilih tidak menjawab dan hanya bersandar di bahu appanya.
Atasa membiarkannya, lalu kemudian dia menatap sang istri kembali disana untuk mengajaknya bicara berdua. Ada sesuatu hal yang ingin dia katakan pada istrinya.
Keduanya memutuskan untuk bicara di halaman belakang rumah seulgi sambil mengawasi anak mereka bermain disana.
Hening... tidak ada pembicaraan diantara keduanya karna mereka masing masing masih saling bungkam.
"Maafkan aku... maaf karna sudah menyakiti hatimu" katanya sambil menundukan wajahnya tanpa ingin menatap sang istri. Yerim hanya terdiam, memandang lurus ke depan dengan mata yang kembali berkaca kaca. Dia harap atasa menjelaskan semuanya bahwa itu hanya salah paham dan dia tidak benar benar menyukai gadis itu. Dia tak sanggup jika harus mendengar bahwa sang suami mencintai orang lain selain dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sky & butterfly 3 the next gen manoban
FanficBuku ketiga Sky dan butterfly. Menceritakan kehidupan asmara kedua anak remaja jenlisa yang sudah tumbuh dewasa dengan pasangan hidup mereka masing masing Futa!!! Gk boleh salah lapak!! 20++++ Selamat membaca