Special Part (Kaynara - Rafael)

1.6K 128 24
                                    

••••

••••

Segala sesuatu yang berkaitan dengan Kaynara akan selalu menjadi pusat perhatian bagi Rafael Pradipta. Setiap orang yang berurusan dengan gadis itu maka secara otomatis akan berurusan dengan dirinya juga.

Rafael tidak tau sejak kapan keduanya bisa menjadi sedekat ini. Apa ketika Kaynara mengobati lukanya untuk pertama kali? Atau ketika Kaynara melihatnya menangis di rooftop sekolah? Atau ketika Rafael dipindahkan ke tempat duduk di belakang gadis itu? Atau ketika Kaynara melihatnya dipukul oleh ayahnya ketika keluar dari ruang bk?

Rafael tidak tau kapan tepatnya, tapi yang ia ketahui saat ini adalah ia dan Kaynara sudah sangat dekat satu sama lain. Mereka berbagi kebahagiaan dan kesedihan bersama-sama bahkan Kaynara tau segala hal tentang Rafael yang selama ini selalu pria itu sembunyikan dan begitu juga dengan Rafael.

Hanya Rafael yang tau bahwa Kaynara bukan anak kandung Raka. Hanya Rafael yang pernah mengantarkannya pulang entah itu ke rumah Papa atau Papinya.

Dan hanya Rafael yang mampu meredakan ketakutannya ketika hujan, selain kedua orang tuanya.

Hanya Rafael Pradipta. Tidak pernah ada laki-laki lain. Hanya pria yang selalu menjahili dan membuatnya kesal setiap hari itu yang mengerti dirinya.

Begitu juga dengan apa yang terjadi hari ini. Ketika Kaynara menghubungi Rafael yang sedang latihan basket sepulang sekolah itu dengan suara yang terdengar seperti sedang menahan tangis. Detik itu juga Rafael langsung berlari menghampirinya didekat pos satpam sekolah mereka untuk memastikan jika tidak terjadi sesuatu yang buruk pada gadisnya.

Dan ketika tau apa yang membuat gadis itu ingin menangis, ia tidak tau apakah ia harus kesal atau justru tertawa karena merasa lucu.

Karena Kaynara memanggilnya untuk...

"Ael, anak kucingnya jatuh diselokan. Dari tadi dia berisik, tapi aku enggak berani turun karena takut enggak bisa naik lagi."

Kaynara bicara sambil menatapnya dengan wajah sedih dan penuh permohonan.

"Kasihan, Ael." Kaynara meraih lengan seragam Rafael dan menatapnya.

Rafael tidak pernah bisa marah pada gadis ini. Sekesal apapun, dia tidak akan pernah bisa memarahinya.

"Atau kalau kamu enggak mau, aku aja yang turun, tapi kamu tungguin terus nanti bantuin aku naik lagi." Kaynara berusaha mencari cara lain karena menganggap Rafael tidak akan mau membantunya.

Padahal sejak kapan Rafael mampu menolak keinginannya. Tidak pernah bisa, Rafael tidak pernah bisa menolaknya. Entah seaneh apapun keinginan Kaynara ia akan selalu berusaha memenuhinya.

"Sebentar lagi mau hujan, Ael. Kalau enggak kita bantu naik nanti dia kehujanan terus kalau hujannya deras dia bisa hanyut terbawa air, nanti dia bisa mati," kata Kaynara dengan mata berkaca-kaca.

Until I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang