Special Part (1)

3.1K 152 2
                                    

••••

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

"Ada apa sayang? Kenapa ngeliatin Papa kayak gitu?"

Pertanyaan itu Raka ajukan disertai dengan wajah bingungnya ketika dia mendapati sang anak tak berhenti menatapnya. Tatapan yang diberikan untuknya itu tak biasa dan Raka yakin jika ada sesuatu yang terjadi, tapi anaknya itu hanya tersenyum tipis sambil menggelengkan kepalanya pelan.

Dia tidak percaya sebenarnya dengan jawaban itu, tapi Raka hanya diam karena sebentar lagi dia harus mengantarkan anaknya ke sekolah.

"Sudah siap? Kalau sudah kita langsung berangkat ke sekolah supaya kamu tidak kesiangan," kata Raka sambil tersenyum.

Kaynara diam lagi. Gadis itu menganggukkan kepalanya lalu menunduk dan berjalan meninggalkan ruang makan untuk mengambil tas sekolahnya.

Melihat itu Raka semakin kebingungan. Dia pun menatap sang istri yang juga sama bingungnya melihat Kaynara yang nampak berbeda dari biasanya. Raka yakin sekali ada yang tidak beres, apa mungkin ada yang mengganggu anaknya di sekolah?

Atau anaknya lagi putus cinta? Tapi, yang ia dan Alula tau Kaynara belum memiliki kekasih.

"Kayaknya Kak Kay lagi sedih."

"Iya, hari ini Kak Kay terlihat tidak bersemangat."

Dan suara itu terdengar hingga membuat Raka menjatuhkan pandangannya pada kedua anaknya yang masih belum selesai memakan sarapan mereka.

Raka menghela nafasnya pelan. Tak lama dari itu ia melihat anaknya datang dan menghampirinya dengan seulas senyum tipis. Padahal biasanya Kaynara begitu ceria menyapa semua orang setiap pagi, tapi hari ini berbeda.

Gadis itu hanya diam sejak sarapan bahkan Raka perhatikan dia selalu menunduk dan berusaha untuk mengindari tatapannya. Itu anak sekali karena Kaynara tidak pernah seperti itu sebelumnya.

"Ma, aku berangkat, ya? Kakak berangkat duluan, ya."

Kaynara tersenyum tipis pada ibu dan juga kedua adiknya. Kemudian dia berjalan menghampiri sang ayah dengan kembali menundukkan kepalanya.

Raka tak banyak bertanya. Mungkin jika sampai besok Kaynara masih seperti ini baru ia akan memaksanya untuk bicara jujur. Untuk saat ini Raka berusaha untuk memahami dan menganggap jika Kaynara mungkin sedang dalam mood yang kurang baik.

Tapi..., ketika keduanya sudah berada di dalam mobil.

"Papa, nanti aku pulangnya sama teman aku, ya."

Saat kalimat itu terlontar Raka langsung menatap sang anak dengan alis bertaut. Mungkin tidak seharusnya dia terkejut ketika mendengarnya, tapi karena Kaynara terus menunduk bahkan ketika bicara padanya itu membuat Raka semakin penasaran dan juga kesal.

Until I Found YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang