Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
••••
"Kenapa ngelamun?"
Kaynara yang sedang melamun dibuat terkejut dengan pertanyaan itu. Dia menoleh pada ayah kandungnya yang sekarang duduk di sampingnya. Sudah satu minggu Kaynara tinggal disini bersama dengan keluarga sang ayah.
Sebenarnya Kaynara sadar kalau istri dari ayah kandungnya itu tidak menyukai keberadaannya di sini, tapi dia hanya diam. Selama satu minggu di sini Kaynara merasa sangat berbeda... dia rindu rumahnya.
Dia rindu Mama dan Papa serta Keisha dan Reiga. Meskipun di sini ayah kandungnya memperlakukannya dengan sangat baik, tapi tetap saja rasanya seperti ada yang kurang.
"Kaynara, mau ngobrol sama Papi enggak?" tanya Alex.
Kaynara tersenyum dan menganggukkan kepalanya sebagai jawaban. Sejak kedatangannya ia memang memanggil Alex dengan sebutan Papi mengikuti bagaimana anak atau adiknya memanggil.
Mereka banyak mengobrol. Meskipun Kaynara masih sering kali merasa canggung, tapi ini tidak seburuk bayangannya. Ia juga banyak mengobrol dengan adiknya, namanya Natasha dan usianya baru menginjak sepuluh tahun sekarang.
"Kangen.. sama Papa."
Kaynara tiba-tiba saja mengatakan itu. Raut wajahnya terlihat sedih ketika bicara. Ia menunduk untuk menghindari tatapan ayahnya yang sekarang hanya bisa tersenyum tipis.
Dengan sayang Alex mengusap pelan kepala anaknya.
"Kaynara mau tau sesuatu enggak? Sejak Kaynara datang Papa selalu nanyain Kaynara ke Papi," ungkap Alex yang membuat Kaynara langsung menatapnya.
"Papi tau Kaynara sayang sekali sama Papa. Papi juga bisa mengerti kalau Kaynara lebih sayang sama Papa karena selama ini yang selalu menjaga kamu itu Papa," kata Alex sambil tersenyum.
Kaynara hanya diam mendengarkan. Dia tidak tau harus memberikan reaksi seperti apa atas semua perkataan ayahnya barusan.
"Kamu sudah mendengar semuanya dari Mama, kan? Tentang kenapa kamu bisa bersama dengan Papa," kata Alex yang dijawab dengan anggukan singkat olehnya.
"Papa sayang sekali sama Kaynara... bahkan mungkin rasa sayangnya lebih besar dari Papi," ucap Alex dengan senyuman di wajahnya.
"Papi tidak berniat mengambil kamu dari Papa. Kenapa Papi mau kamu tau soal ini karena Papi tidak ingin selamanya kamu kenal sebagai teman dari Papa." Alex merangkul anaknya lalu mengusap pelan pundaknya.
"Aku... aku ngerasa enggak pantas, Papi. Aku merasa bersalah karena dulu sering sekali iri sama Keisha sama Reiga... padahal mereka yang lebih berhak mendapatkan kasih sayang Papa dan bukan aku," kata Kaynara pelan.
"Kaynara, jangan bicara seperti itu. Papa sayang sekali sama kamu, kalau enggak sayang dia pasti akan membiarkan Papi mengambil kamu, tapi nyatanya Papa berusaha mati-matian supaya kamu tetap bersama mereka." Alex tertawa kecil hingga membuat Kaynara langsung menatapnya.