Haduh, ternyata mereka yang datang? lemas dalam relung hati Aida.
Sssh, ya tentu saja mereka tahu nomor PIN apartemen ini, karena mereka adalah ibu dan adik-adiknya, bisik di dalam hati Aida ketika melihat siapa sosok yang baru saja masuk dan kini berhadapan dengannya langsung.
Sosok yang sebenarnya tak ingin dilihat olehnya dan kalau bisa, Aida lebih memilih untuk mengunci pintu kamarnya tadi dan tidak keluar-keluar. Berpura-pura tidur di dalam kamar, daripada sekarang dirinya harus berpapasan tak tahu harus bicara apa dengan mereka.
"Wah, wah, enaknya hidupmu! Tidak ada siapa-siapa di sini dan bebas melakukan apapun!"
"Benar Mbak Reti. Lihat, bajunya baru semua! Gila sih, ini dari brand Lyra Virna!"
Rukma berlari kecil mendekat pada Aida dan melihat sesuatu yang membuat ibunya membulat matanya.
Haduh, masalah baru Aku juga nggak tahu merk apa itu Lyra Virna. Sssh, Royco penyedap itu beli baju di mana sih?Aida sama sekali tak pernah peduli dengan merk bajunya. Dan Dia juga tidak menyangka tulisan watermark nama Lyra Virna di belakang bajunya ini akan bermasalah untuknya.
Tiga setengah bulan Aku bisa merasa tenang di sini, eh nggak tenang juga sih, tapi setidaknya tidak harus melihat mereka. Tapi ya mungkin ini yang harus kulalui? Termasuk menghadapi rubah betina yang sudah melotot padaku itu.Aida pasrah.
Aida tak punya kekuatan untuk mengusir mereka.
"Selamat datang Nyonya Rika, Nona Reti juga Nona Rukma. Silakan duduk. Biar Saya siapkan minuman dulu sebentar."
Aida maunya tak menggubris apa yang mereka katakan.
"Dari mana Kau punya uang untuk membeli baju itu?"
"Oh, Aku kan dapat uang mas kawin yang tidak bisa diganggu gugat dan uang itu setelah diberikan padaku sebagai mahar, maka uang itu adalah milikku dan Aku bisa gunakan untuk apapun. Termasuk belanja online."
Dan entah apa alasan Aida bilang begini sehingga membuat Rika makin kesal. Ini bisa terlihat dari wajahnya.
"Mama kayaknya Mas Reiko kebaikan deh padanya di sini!" gerutu Rukma yang memang sensitif sekali pada Aida.
Makanya kini dia langsung memanasi Ibunya.
Yah, Rika memang membawa Reti juga Rukma ke apartemen Reiko.
Entah apa tujuannya, tapi kini Dia tersenyum sinis sambil memperhatikan Aida dari atas ke bawah.
"Apa yang Kau lakukan di sini, setiap hari?" selidik Rika.
"Sebelumnya Saya membersihkan tempat ini, Nyonya. Ngepel, nyapu, bersih-bersih semuanya."
"Lalu sekarang?"
"Sepertinya Pak Reiko lebih suka kalau yang membersihkan tempat ini adalah housekeeping, jadinya Saya sudah tidak lagi bekerja dan tidak ada yang Saya lakukan kecuali saya menyiapkan sarapan pagi saja untuk Pak Reiko dan Nyonya Brigita."
"Ah, jadi Dia sudah tahu kan kalau Brigita itu akan menjadi istrinya Mas Reiko Mama?"
"Jelaslah Dia seharusnya tahu, Rika. Biar Dia nggak besar kepala dan bisa mikir kalau Brigita itu lebih cantik daripada dirinya dan tidak mungkin bisa dibandingkan dengannya, meski Dia memakai pakaian yang menurutnya bisa meng-up grade dirinya dan bisa membuat Reiko jatuh cinta padanya."
Eish, siapa juga yang mau bikin Dia jatuh cinta padaku? Orang ini benar-benar!
Rika masih tersenyum sinis pada Aida saat pikiran Aida tak sama sekali setuju dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bidadari (Bab 201 - Bab 400)
Romance(Baca dulu Bab 1-200) "Kamu sudah ga punya dua keistimewaan sebagai wanita! Kamu pikir aku dan keluargaku gila mau menjadikanmu istriku, hmm?" Jika Aida Tazkia bukan anak orang kaya, dirinya juga tak memiliki bentuk tubuh yang sesuai dengan kriteria...