Bab 262. MENGAMANKAN ASETKU

33 3 1
                                    

BRUUUUUUUM

Huuuuh, Dia bawa mobil udah kayak orang kesetanan, bisik di dalam hati Aida yang tak berani mengatakan satu katapun.

Ingin menyapa Reiko, tapi caranya bagaimana juga Aida tidak tahu.

Saat sudah keluar dari rumah Radit, sudah keluar dari kompleksnya dan saat itulah Reiko mulai beraksi.

Dia mempercepat laju mobilnya.

TIIIN

Main klakson.

Reiko tak biasanya urakan di jalan. Tapi lihat apa yang Dia lakukan sekarang?

Dia ngebut!

Dan bukan hanya sekedar ngebut. Segala macam main ditrabas saja oleh Reiko. Bahkan selap-selip. Beberapa kali motor hampir kena seruduk mobilnya.

Tapi, memang dtia cukup piawai juga bermain di jalan kondisi seperti itu.

Tak peduli dengan mobil lain yang merasa terganggu dengan cara mengemudinya yang ugal-ugalan. Dengan berani, jalan busway juga main dimasuki begitu saja olehnya.

Semua Reiko tak peduli.

Ini membuat Aida bukan senang karena cepat. Dia semakin khawatir, bagaimana dia harus menyapa orang yang ada di sampingnya?

Apalagi, Reiko juga sepertinya tidak ingin bicara dengannya.

Pria itu memilih diam dan terus saja menyetir. Entah bagaimana. Aida makin bertambah bingung.

Haduh bisa-bisa nanti Aku nggak bakalan bisa ketemu sama Ibu dan adik-adikku.

Sedih sangat hati Aida memikirkan ini. Misinya yang terlupakan karena wajah mungil menggemaskan milik Riri.

Aida terbuai bermain bersama dengannya.

Dirinya pun tak berhenti mengumpat, karena Dia bisa lupa dengan permintaan Reiko, tiga jam harus pulang.

Ini menyesakkan untuk Aida.

Tapi bukankah biasanya Aida pandai bernegosiasi?

Kalau tidak dimulai sekarang, Aku tidak akan bicara dengannya. Takutnya Dia salah paham soal Mas Dimas.

Aida memiliki kekhawatiran yang makin mengganggu hatinya dan Dia tak mau menunda lagi ingin langsung bicara.

Hanya saja....

Dreeet dreet

BYAKTA, ANDA MENDAPATKAN PANGGILAN DARI QUEEN BEE.

Handphone Reiko bergetar. Dan handphone yang sudah tersinkronisasikan dengan mobilnya pun membuat mobil yang dikendarainya juga sudah memberikan informasi AI tentang siapa yang meneleponnya.

Dan tak salah kalau Raditya memanggilnya seperti itu karena memang nama itulah yang paling disukai oleh Reiko.

Mungkin, sebaiknya Aku diam dulu sampai Dia selesai bicara dengan kekasihnya?

Aida memilih bersabar dan Dia mengingat-ingat

Dua hari ini, Aku tidak melihat wanita itu meneleponnya. Apa cuma kirim pesan saja?

Selama di rumah, Aida memang tidak melihat Reiko mengangkat telepon dari Brigita. Sejak dua hari kemarin, bahkan Aida sempat lupa kalau Reiko itu punya seseorang yang harus diperhatikan olehnya.

Pria itu bersikap sangat manis sekali padanya. Perhatiannya berlebihan dan Dia tidak meninggalkan sisi Aida. Bahkan Reiko tidak bekerja di kantor dua hari kemarin.

Dengan alasan membiasakan Aida memanggilnya dengan sebutan Mas, Reiko memilih bekerja di ruangannya.

Saat rapat berlangsung, bahkan Reiko tidak menyuruh Aida untuk keluar dari ruangan kerja.

Bidadari (Bab 201 - Bab 400)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang