.
.
.
.
.
Jion menatap lekat pada Hoshi yang sudah terlelap, sedari sore tadi sang adik itu hanya diam dan tidak berbicara apapun.Lebih tepat nya Hoshi kembali pada kebiasaan lamanya berdiam diri didalam kamar, dan hanya mengijinkan dia atau Riku untuk masuk.
Jion tau adiknya kembali seperti itu karena merindukan kakak baiknya, bukan hanya Hoshi, bahkan seisi rumah juga merindukan dan mengkhawatirkan Kavi, namun mereka hanya bisa menunggu Kavi pulang dengan sendirinya, karena memang mereka tidak menemukan jejak Kavi dimana pun, sepertinya si tengah itu sengaja menyembunyikan semuanya.
"Bang." Jion menoleh dan menemukan Riku diambang pintu kamar Hoshi.
"Kenapa Rik?" Riku menghela nafas panjang dan segera mendekati Jion.
"Lo katanya ada janji sama Nadhif." Mendengar ucapan Riku membuat segera melihat jam tangannya.
"Oh sialan, gue lupa!" Riku menggeleng pelan.
"Udah sana pergi, Hoshi biar gue yang jaga." Jion mengangguk tanpa pikir panjang.
"Titip ya, dia rewel dari tadi pagi." Riku mendengus pelan, karena dia sudah tau hal itu.
"Udah tau! Sana pergi!"
"Oh jangan lupa beliin gue pizza kalau lo jadian sama Nadhif." Jion langsung mendelik kesal saat Riku tau rencananya malam ini.
"Ntar gue beliin sekalian tokonya!"
*****
"Maaf gue telat jemputnya." Nadhif tersenyum dan menggeleng saat Jion turun dari mobilnya hanya untuk membukakan pintu untuknya.
"Cuma sepuluh menit Rel." Jion tersenyum saat mendengar jawaban Nadhif.
"Kita mau kemana?" Jion terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab.
"Kemanapun lo mau Dhif, hari ini gue bakal turutin apapun yang lo mau." Nadhif tertawa.
"Kalau gue mau ke pantai gimana?" Jion ikut tertawa pelan.
"Ya ayo, mau ke pantai?" Nadhif langsung mengangguk semangat.
"Iya, gue udah lama gak ke pantai."
Jion benar-benar membawa Nadhif ke pantai, melihat langit cerah yang dihiasi lembayung senja.
Jion menatap lekat pada Nadhif yang tersenyum bahagia saat kaki telanjangnya menyentuh pasir pantai.
"Narel!" Jion balas melambai saat Nadhif memanggil namanya sambil melambai.
Jion tentu tidak ingin membuang kesempatan ini, tangannya terus mengarahkan kamera ponselnya pada Nadhif yang terlihat indah dengan latar langit senja.
"Lo udah berapa banyak ngefoto gue sih Rel?!" Jion tertawa saat Nadhif mendekatinya dengan wajah kesal.
"Banyak, kalau bisa sih sampe memory hape gue penuh." Nadhif berdecak pelan mendengar ucapan Jion.
"Gue seneng deh Rel, akhirnya gue bisa ke pantai, makasih ya." Jion mengangguk.
"Dhif." Pemuda tinggi dan manis itu langsung menoleh pada Jion.
"Apa?"
"Gue suka sama seseorang."
Deg
Nadhif terpaku saat Jion mengatakan hal itu.
"Gue udah suka dia dari lama, tapi gue gak pernah berani buat maju, karena gue takut dia gak akan bisa nerima Hoshi."
"Gue takut kalau adek gue itu di sakitin lagi sama orang yang deket sama gue, jadi gue pendem semua rasa gue." Jion melirik ke arah Nadhif yang masih terdiam, namun Jion yakin Nadhif mendengar ucapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/359602964-288-k332115.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Hoshi
FanficKavi Aland Daran, seorang pemuda berusia dua puluh tiga tahun harus meregang nyawa karena kecelakaan saat sedang melakukan balap liar. Namun bukannya beristirahat dengan tenang, Kavi justru terbangun di tubuh seorang remaja berusia tujuh belas tahun...