S2 Everlasting (Chapter 2)

93 20 0
                                    

"Aku hanya punya susu dan sereal." Boruto menuangkan susu di dalam mangkuk Sarada.

Wanita itu menunduk dalam menyadari kebodohan yang di perbuatnya semalam. Bagaimana bisa dia menarik paksa lelaki itu dan bertindak seliar itu tanpa memikirkan apapun. Sementara Sarada merutuki dirinya, lelaki itu tampak santai melenggang tanpa menggunakan atasan apapun dan duduk tepat di hadapannya.


Ketukan di meja membuat Sarada mendongak. Boruto menatapnya dengan sorot mata yang tak dapat Sarada baca.


"Tidak ingin makan?" Tanya Boruto.


"Kenapa kau tidak menolakku?"


"Tidak ada lelaki normal yang akan menolak wanita sepertimu."


Sarada merasakan denyutan menyakitkan itu lagi. "Kau akan melakukannya juga jika itu wanita lain?" Gumamnya tanpa sadar.


Boruto tertegun menatap tatapan terluka itu. Lelaki itu berdehem menetralkan suaranya. "One Night Stand sudah menjadi hal wajar di era sekarang. Sebaiknya kau hati-hati jika ingin mabuk berat, jangan minum-minum seorang diri."


Sarada membuang wajahnya. Lelaki itu menganggap hal seperti sex adalah wajar tanpa perasaan dan itu begitu melukainya. Sarada tak ingin banyak bicara lagi. Keputusannya bulat untuk mengakhiri ikatan mereka di kehidupan ini. Sarada berdiri, melangkah pergi. Namun tangan besar Boruto menangkap pergelangan tangannya.


Boruto bangkit dari kursinya menghadap Sarada. Meraih ponsel Sarada dam mengetik beberapa angka disana sebelum mengembalikan ponsel itu kembali.


"Hubungi aku jika kau ingin minum-minum seperti semalam. Mengerti?" Boruto menatap dalam Onyx itu. Sarada tak ingin salah mengertikan lagi. Wanita itu menarik tangannya dan melengos begitu saja.


"Aku tidak akan menemuimu lagi, Selamat tinggal."


Sarada berucap terlalu cepat. Ketika dia membuka pintu, yang Sarada temukan adalah lorong yang sama dengan Panthousnya. Dan tepat di seberang pintu itu, adalah pintu Panthouse miliknya. Sarada menoleh cepat kepada Boruto yang berdiri di belakangnya.


"Sayang sekali. Tapi aku baru pindah kemarin. Sepertinya kita akan sering bertemu." Seringaian lelaki itu menambah kesan.


"Bagaimana kau tau aku tinggal disini?"


"Kau memberi tauku semalam."


"Oh! Ini rumahku..." Ingatan itu berputar di kepalanya. Bagaimana Boruto membopoh tubuhnya dan bagaimana dia memencet beberapa kode di pintu rumahnya yang tak kunjung terbuka.


"Kau ingat?"


Sarada tak menjawabnya, tanpa basa basi membuka pintunya sendiri. Boruto tersenyum penuh arti menatap pintu yang kembali tertutup.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 19 hours ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang