S2 Everlasting (Chapter 1)

243 39 10
                                    

“Kau mengenalku?”

Walau sudah menduga, Sarada tetap merasa sakit saat lelaki itu tak lagi mengenalinya. Namun melihat Boruto yang juga amat dingin di hadapannya. Sarada juga bertanya-tanya pada dirinya. Apa dia juga mengenal lelaki di depannya itu? Setelah terlahir kembali, manusia bisa menjadi sosok yang sepenuhnya berbeda. 

Tatapan Sarada berubah pilu. Berfikir bahwa Boruto yang dia kenal tak pernah ada lagi di dunia ini membuatnya ingin menangis. 

"Tidak." Jawab Sarada cepat. Wanita itu buru-buru menghapus rona sedih di wajahnya. "Kau sendiri, bagaimana bisa mengenalku?"

Boruto mengangkat tangannya. Sebuah majalah dengan cover yang di kenali Sarada terpampang disana. Majalah yang mewawancarainya beberapa tahun lalu. Sarada mungkin terdengar konyol dengan beralasan tak ingin kejadian 500 tahun lalu terulang kembali, Dia membersihkan citra penyihir dengan wawancara itu. Walaupun sepertinya sudah tak ada yang peduli lagi pada hal mistis seperti penyihir dan sebagainya.

"Kau cukup populer."Boruto berkata rendah, membolak balikan majalah itu sebelum menatapnya lagi dengan sorot yang tak dapat Sarada baca. "—Di kalangan pria."

"Apa?"

"Majalahmu, tepat di samping majalah dewasa. 'Penyihir cantik yang menyelamatkan dunia.' Para pria pasti berfikir ini cosplay atau semacamnya. Tapi Melihat bagaimana lelaki tadi menghilang sepertinya wawancara ini bukan omong kosong." Sekilas, Sarada melihat Borutonya dalam tatapan lelaki itu. Tapi tentu saja itu tak mungkin. 

Lelaki itu berjalan mendekati Sarada, menjulurkan majalahnya. Sarada menatap ciriga dan beringsut mundur tapi Boruto sudah berbicara. "Beri aku tanda tanganmu."

"Hah?!"

"Kau mendengarku. Nona penyihir."

Alis Sarada semakin berkerut dalam. Apa Boruto sedang mengerjainya? Tapi Sarada sama sekali tak melihat raut geli di wajah Boruto, hanya tatapan seriusnya. 

Sarada merogoh sakunya. Mengambil bolpoin di sana. Dan menandatangani majalah itu seperti yang lelaki itu inginkan, dengan raut terheran.

Boruto menyeringai tipis.

"Kau juga salah seorang dari mereka?" Sarada bertanya, melirik Boruto. "Pria yang menganggap majalah itu cosplay majalah dewasa?"

Boruto bergeming. Menelisik penampilan Sarada dari atas kebawah. "Fashion mu cukup kuno untuk menjadi model."

Wajah Sarada memerah. "Apa katamu?! Ini vintage! Kau saja yang tidak tau fashion." Sarada bersungut kesal.

Walaupun wajah itu amat serupa tapi sifat mereka benar-benar tidak sama. Lelaki di hadapannya ini sedikit lebih.. kurang ajar.

Boruto mengendikan bahunya acuh. berbalik melambaikan tangannya. "Arigatou.. sampai jumpa lagi, Bibi Penyihir."

Sarada menganga lebar. Tangannya mengepal di samping tubuhnya mendengar penggilan itu. "Aku jauh kelihatan lebih muda darimu. Brengsek!"

21+ BorutoxSarada Fanfiction (Kumpulan Cerpen BoruSara)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang