68. Ego

2K 119 23
                                        

Sena terisak di dalam kamar, Sena mendengar apa yang laki laki itu bicarakan, tapi mau bagaimana lagi? Ego kini menguasain dirinya.

Yang Sena tau Rafa tidak pernah sedikitpun membuatnya merasa bersaing dengan wanita manapun. Rafa selalu mengutamakan Sena, tapi di balik itu semua, ternyata Rafa memberi ruang di hati nya untuk wanita di masa lalu nya.

Setelah berpamitan dengan Laila, Rafa pulang dengan hati dan pikiran yang kacau, ia paham betul ini adalah salahnya.

Rafa melajukan mobilnya kencang menuju apartemen yang Alesha tempati.

Rafa memencet bel pintu apartemen Alesha.

Tak lama, munculah seorang gadis tinggi cantik dengan piyama sepaha bahan satin. Warna kulitnya yang putih sangat pas dengan warna piyama pink yang sedang ia kenakan.

"Loh? Kak Rafa? Kenapa disini?" Alesha terkejut bukan main.

Ia memang pernah memberitahu alamat apartemen nya, tapi ia tidak pernah menyangka bahwa Rafa akan mengunjunginya.

Rafa terlihat sangat gusar. Setelah di hadapan wanita itu ia membisu, tidak tau apa yang akan ia katakan.

"Apa yang kamu bicarakan ke Sena?"

Rafa sedikit masuk dengan pintu apartemen yang masih sedikit terbuka.

"Alesha ga bilang apa-apa, Alesha cuma bilang kalo kakak masih sayang sama Alesha."

Alesha takut, tapi ia juga berhak memperjuangkan apa yang telah lama ia inginkan.

"Kamu pikir, dengan kamu bilang begitu itu tindakan yang benar?!" Rafa kesal bukan main, karna Alesha kini rumah tangganya menjadi berantakan.

"Kak?" Alesha memegang pergelangan tangan Rafa, mencoba memberi ketenangan kepada laki-laki yang kini terlahap oleh amarah.

Alesha menuntun Rafa untuk duduk di sofa depan TV.

"Alesha minta maaf, Alesha ga bermaksud ninggalin kakak, Alesha ga bermaksud ngingkarin janji kita." Alesha menunduk lesu, matanya berkaca kaca.

"Kakak sendiri yang ga pernah mau dengerin penjelasan Alesha, kakak ga pernah tanya kenapa Alesha pergi waktu itu." Alesha menatap Rafa, air matanya kini telah membasahi pipinya.

Begitu lah Alesha, bahkan sedang marahpun Alesha tidak pernah berbicara dengan nada tinggi.

Alesha tau ini kesalahannya, tapi apa Rafa tau kenapa Alesha melakukan ini.

"Alesha ke Belanda untuk fokus pengobatan papah."

"Tapi ternyata Tuhan lebih sayang papah." Alesha teringat ketika ia sedang merawat papah nya yang mengidap penyakit diabetes melitus.

"Saat Alesha pulang ke Amerika, Alesha nyari kakak, ternyata kakak udah pulang ke Indonesia." Alesha menceritakan semua yang terjadi dalam hidupnya setelah Rafa tidak lagi di sampingnya.

"Sekarang Alesha kesini kak, Alesha ke Indonesia buat cari kakak."

"Tapi apa?" Alesha mengangkat kepalanya menatap Rafa yang kini di penuhi rasa bersalah.

"Kakak ternyata udah nikah kak!" Alesha memukul dada bidang Rafa. Alesha yidak kuat menahan sakit yang ia pendam sendirian.

"Apa Tuhan adil begini? Tuhan ngambil papah! Tuhan juga ngambil kakak dari aku! Aku sendiri kak! Ga punya siapa-siapa lagi!" Alesha terisak, ia terluka karna kepergian papahnya, tapi dengan kepergian Rafa, Rafa juga menyiramkan air garam ke luka Alesha.

Rafa membawa Alesha kedalam pelukannya, membiarkan Alesha menangis di dada bidangnya.

Rafa tidak tahu luka yang di bawa Alesha ternyata sesakit ini, Alesha yang ia kenal sangat mandiri, dan dewasa, ternyata menyimpan luka seperih ini, dan ini juga karna ulahnya.

"Saat kepergian papah, Alesha cari kakak, berharap kakak bisa ngasih pelukan ke Alesha, ternyata Alesha salah, Alesha disuruh sembuhin luka Alesha sendiri."

Rafa diam, ia juga merasakan sakit yang Alesha rasakan. Rafa mengelus rambut Alesha meminta maaf kepada perempuan itu. Rafa tidak bisa membayangkan Alesha harus hidup sendirian.

Rafa kira Alesha yang jahat karna telah meninggalkannya, ternyata selama ini ia lah orang yang paling jahat sini.

Saat Alesha membutuhkan Rafa, Rafa malah tidak ada di sisinya.

"Sekarang siapa yang jahat kak?" Alesha menatap Rafa.

Rafa hanya diam.

Andai Rafa tidak egois waktu itu, andai Rafa mau mendengarkan Alesha waktu itu, pasti semuanya tidak akan serumit ini.

Rafa memegang kedua pipi Alesha, kedua pandangan mereka bertemu.

Laun tapi pasti, Rafa memberikan ciuman di bibir Alesha.

Memberikan ketenangan ke wanita yang telah ia sakiti.

Tapi apa Rafa tau, ia juga akan menyakiti Sena lagi setelah ini.

Bersambung guys....

Seru yak haha
Aku yang nulis aku juga yang deg degan

Yang baca 500an yang Vote ga ada, jahat banget hiks

200 VOTE baru lanjut

See you

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang