Kalo part ini ga bisa kebuka. Follow dulu.
"Ko dada kamu rata?" ucap Rafa yang bisa melihat dengan jelas dada Sena dari bawah.
Sena yang tadinya memainkan rambut hitam Rafa, berhenti seketika.
Sena membelalakan matanya. Tidak menyangka Rafa akan bertanya seperti itu kepadanya.
Sena langsung menghentakan pahanya agar Rafa segera bangun dari pangkuannya.
"Bapak!" Sena melotot ke arah Rafa yang sedang menyengir dan sama sekali tidak merasa bersalah.
Sena langsung pergi ke kamarnya.
"Sen! tunggu!" Rafa mematikan televisi dan segera mengejar Sena yang sedang menaiki tangga.
"Sennn! Tapi, kan, itu fakta!" ucap Rafa yang sudah ada di depan pintu.
Brukk!
Sena menutup pintu dan menguncinya.
Tok!
Tok!
Tok!
"Sen, buka dong!" Rafa mengetuk pintu beberapa kali seraya memanggil nama Sena, namun Sena tidak membukakan pintu ataupun menyahuti panggilan Rafa.
"Ga usah masuk ke kamar!" teriak Sena dari dalam kamar.
"DASAR MESUM!" lanjut Sena, yang membuat Rafa terkekeh.
Mengapa dia selalu mempermasalahkan ukuran dadaku? toh memang badanku kecil, jadi wajar saja! emang dasar mesum!
Sena bermonolog pada dirinya sendiri seraya memegang dadanya.
~•••••~
Rafa kembali duduk dan melanjutkan menonton televisi.
Biarkan dulu istri kecilnya itu marah lagi. Lagi pula Rafa senang melakukannya. Asalkan ia jangan tidur di luar. Dan Rafa yakin Sena tidak akan bisa tidur tanpanya. Terlalu percaya diri memang, tapi memang itu faktanya.
"Allahuakbar Allahuakbar." Azan berkumandang di masjid, menandakan sudah masuk waktu magrib.
Rafa mematikan televisi dan naik ke atas kamar. Mencoba untuk membujuk istrinya lagi.
Ceklek!
"Eh ngga dikunci." Rafa segera masuk ketika mengetahui pintu kamarnya sudah dibuka oleh Sena.
Tapi Rafa tidak menemukan keberadaan Sena.
Rafa mendengar suara percikan-percikan air dari dalam kamar mandi. Ternyata istrinya sedang mengambil air wudu.
Rafa menunggu Sena di luar kamar mandi.
"Eh astagfirullah!" Sena yang baru keluar dari kamar mandi di kagetkan dengan keberadaan Rafa yang sedang menyender di tembok kamar mandi.
"Bapak! kaget tau ga si!" Sena memukul dada Rafa dengan kedua tangannya.
Rafa terkekeh geli. Sena tidak sadar bahwa wudunya baru saja batal.
"Eh." Sena memperhatikan tangannya. Tangannya baru saja menyentuh Rafa.
"Is astagfirullah!" Sena menepuk dahinya. Sudah beberapa kali wudu Sena batal gara-gara bersentuhan dengan Rafa.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband
Novela JuvenilFOLLOW BIAR TAU INFORMASI DARI AUTHOR! FYI: SAAT MENULIS INI SAYA BELUM TAHU EUPBI DI PART AWAL. Kebanyakan pembaca mengalami baper berkepanjangan. Bebas ngeluarin unek-unek kalian di komentar. Baper? Keluarin aja. BEBAS! -WARNING ⚠️PLAGIAT JANGAN K...