~•19. Sajadahku dan Sajadahnya•~ ✓

109K 6K 114
                                    

Deru napas Rafa terdengar jelas di telinga Sena, membuat Sena meringis geli. Dan dengan seketika bulu kudunya meremang.

Sena memejamkan mata tidak berani melihat apa yang akan terjadi.

Terasa ada benda kenyal menempel di bibir Sena. Sangat lembut dan manis.

Sena meremas kemeja krem yang Rafa kenakan.

"P-pak, sudah adzan," ucap Sena seraya mendorong pelan tubuh Rafa.

Sedangkan Rafa hanya tersenyum menggoda.

Terdengar suara Azdan isya berkumandang. Sena segera menjauh dari Rafa, ia tidak ingin hal itu terjadi sebelum ia lulus sekolah.

"Mau kemana?" tanya Rafa yang masih setia dengan seringainya.

"Mau wudu," ucap Sena.

"Kamu mau wudu di luar?" ucap Rafa. Pasalnya bukannya menuju kamar mandi, Sena malah berjalan ke luar kamar.

Sena segera berbalik arah.

"Kamu mau ganti baju dulu?" ucap Rafa yang melihat Sena berjalan ke arah lemari.

Sena menggerutuki dirinya sendiri, beberapa kali ia menepuk jidatnya. Mengapa ia bisa salah tingkah sampai seperti ini.

Padahal sudah sedari kecil Sena tinggal di rumah ini tapi ia masih salah ketika ingin masuk kamar mandi. Seperti orang baru pindah rumah.

Akhirnya Sena berjalan ke arah yang benar.

"Lucu sekali melihat pipimu seperti tomat," ucap Rafa yang masih memperhatikan salah tingkahnya Sena.

Sena masuk menutup dan mengunci pintu kamar mandi.

Ia berdiri di belakang pintu yang sedang berhadapan langsung dengan kaca di wastafel.

Sena memegangi bibirnya. Masih terbayang kejadian beberapa menit yang lalu.

Itu adalah ciuman pertamanya.

Benda kenyal itu.

Sentuhan itu.

"Agrh ...."

Sena berteriak dalam hati.

Ia segera mengambil air wudu dan melupakan kejadian itu. Tapi, mana mungkin bisa ia melupakanya?

Setelah selesai, ia memakai kerudung instan untuk menutupi rambut hitam legamnya itu.

Saat ia keluar kamar ia tidak menemukan guru menyebalkan itu.

"Dimana dia?"

Sena segera menggenakan mukena yang diberikan Rafa. Mukena berwarna putih dengan renda bunga yang menghiasi pinggir-pinggirnya.

'Ceklek'

Rafa datang dengan rambut basah, dan kemeja yang digulung ke atas.

Rafa ternyata wudu di kamar mandi bawah. Mungkin karena Sena terlalu lama di dalam kamar mandi.

Bagaimana ukhti-ukhti bisa tahan jika melihat Rafa seperti ini.

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang