My Teacher is My Husband

~•41. Ana Uhibbuki Fillah•~

Maaf untuk kesalahan tadi:)

Yang belum follow author, follow dulu biar tau perkembangan Sena dan Rafa dari author langsung.

Makasih untuk 1k followers, tanpa kalian aku bukan apa-apa❤️

~•*****•~

Sena mulai masuk ke dalam kamar.

"Pak?" Akhirnya Sena melihat Rafa.

"BAPAKKKKKKKKK!" Sena berteriak seraya berlari ke arah Rafa.

Sena berteriak histeris ketika melihat tangan Rafa berdarah.

"Bapak kenapa kaya gini?!" Sena memegang tangan Rafa.

Sena mengambil kotak P3K yang terletak di dalam laci.

Rafa memukul samsak tanpa mengenakan sarung tinju. Benar-benar bodoh.

Sena langsung mengelap darah dan memar di tangan Rafa.

Rafa duduk di kasur dan Sena duduk di bawahnya, berjongkok.

Sena benar-benar tidak habis pikir, mengapa Rafa bisa melakukan hal seperti itu.

Rafa memperhatikan Sena yang sedang memperban tangannya dengan hati-hati.

Peluh sudah membasahi dahi Rafa. Rafa benar-benar sudah kehilangan akal.

"Bapak kenapa ngelakuin hal kaya gini si!" Sena menatap Rafa tajam, meminta penjelasan.

Rafa balik menatap Sena.

Secara tiba-tiba Rafa merengkuh tubuh mungil Sena. Sena hanya diam mematung, benar-benar tidak mengerti.

"Saya ga mau kehilangan kamu." Rafa memeluk Sena dengan erat.

Sena hanya diam, ia tidak mengerti apa yang sedang Rafa bicarakan.

Apa Pak Rafa tadi ngeliat aku sama Levlar?

Entah mengapa, hanya pertanyaanbitubyang terlintas di kepala Sena.

Sena melepaskan diri dari pelukan Rafa.

Kalian tau ekspresi Sena? Sena menangis. Ia meneteskan air mata, tak tahan melihat ketulusan di mata Rafa.

"Sttt jangan nangis, saya ga suka ngeliat kamu nangis." Rafa mengusap air mata Sena menggunakan ibu jarinya.

Sena merasa sangat bersalah, Sena tidak bisa melihat Rafa seperti ini. Sena tau, Rafa pasti melihat ia dan Levlar di taman waktu itu, makanya Arya menyusulnya.

Sena menatap manik mata Rafa dalam-dalam, benar-benar tidak ada kebohongan, Sena hanya melihat ketulusan di mata Rafa.

Kini Sena memeluk Rafa erat-erat. Sangat erat.

"Stt udah ...." Rafa mencoba menenangkan istrinya.

Sena benar-benar merasa ia telah menyakiti Rafa. Ia menyalahkan dirinya sendiri.