~•38. Selamat Tinggal Putih Abu-Abu•~

86.8K 4.5K 286
                                        

"Setiap pertemuan akan ada perpisahan bukan?"

Bulan ke bulan telah Sena dan Rafa lalui. Diisi dengan canda tawa dan godaan mesum Rafa yang akan membuat Sena uring-uringan tak karuan.

Sena sangat bersyukur diberikan suami seperti Rafa. Sikapnya yang terbilang dewasa membuat Sena selalu nyaman berada didekatnya, selain dewasa, Rafa juga bisa mengimbangi sifat labil Sena. Benar-benar saling melengkapi bukan?

Banyak waktu yang sudah mereka habiskan berdua. Langit menjadi saksi betapa takut kehilangannya dua insan yang saling mencintai itu. Semoga semesta selalu merestui agar mereka selalu bersama. Aamiin.

Terima kasih Allah, telah mempertemukan mereka berdua, dalam suatu ikatan yang halal.

Hari ini adalah hari terbebasnya Sena dari tempat pertama kali ia dipertemukan oleh kaum Adam yang bernama Rafa.

Pagi ini Sena sudah duduk di deretan para siswa dan siswi kelas 12 yang sudah siap mendengar nilai-nilai yang akan disebutkam di depan panggung. Semua sudah siap mendengarkan nilai yang akan disebutkan dari masing-masing nama.

"Dipersilahkan Pak Rafa untuk mengalungkan gordonnya," ucap pak Wahid, kepala sekolah.

Rafa menunduk dengan sopan seraya bangun dari duduknya.

Satu persatu nama dipangil dan disebutkan nilai rata-rata danbyudisiumnya.

"Soni dengan yudisium D." Soni seorang anak laki-laki yang nakalnya luar biasa. Tak pernah menulis catatan, sering bolos pelajaran, menggunakan seragam semaunya dan masih banyak lagi, jika membahas soal Soni tidak akan pernah ada habisnya seperti membahas soal Sena dan Rafa. Hehe.

"Sena...."

Deg!

"Dengan yudisium B." Sena mengucap syukur. Satu hal yang harus kita pelajari dari Sena, apapun yang kita dapat semua harus disyukuri. Karna mensyukuri adalah salah satu cara untuk memperbaiki semuanya.

Sena maju ke atas panggung dan dikalungkan sebuah gordon wisuda.

Wajar. Sena memang bukan anak pintar nan genius di kelasnya, ia sangat malas dan bosan dengan pelajaran matematika, jangan lupa digaris bawahi MATEMATIKA! menurutnya pelajaran itu membuat dirinya ngantuk, ditambah gurunya yang sangat menyebalkan sekaligus menggemaskan, haha.

Sena sesekali melirik ke arah Rafa yang sedang mengalungkan gordon ke para siswa dan siswi yang namanya baru saja disebutkan. Hari ini Rafa memang terlihat sangat tampan. Mengenakan kemeja batik berlengan panjang, celana bahan hitam, sepatu pantofel yang mengkilat dan rahangnya yang tegas menambah kewibawaan. Memang Rafa selalu terlihat sempurna di mata Sena, hanya saja Sena malu untuk mengakuinya.

Tidak hanya melirik Rafa, satu orang yang selalu Sena awasi gerak-geriknya yaitu bu Lola. Terlihat bu Lola sedang mencuri-curi pandang ke arah Rafa. Memang, badannya yang body goals menambah kecantikan Lola. Sena punya apa? dada saja tidak ada.

Sena dengan perlahan maju dan naik ke atas panggung.

Rafa mengambil gordon yang dibawa oleh bu Ratna, untuk dikalungkan kepada Sena.

Sena menunduk dalam-dalam ketika Rafa memberikan sebuah gordon di lehernya.

Rafa menaikan tangannya untuk mengalungkan gordon di leher Sena.

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang