Hari ini Sena sedang membereskan barang barang dan baju yang akan ia bawa ke negara 4 musim.
Setelah berfikir semalaman, Sena memutuskan untuk menenangkan diri di negara Sakura.
Dan keputusan nya sama sekali tidak di larang oleh Layla.
Layla berfikir, mungkin dengan Sena berada jauh dari Rafa bisa membuat Sena lupa dengan laki laki itu. Meski sebenarnya tidak akan.
Sena memasukan barang barang penting yang akan ia bawa.
Ya, Sena hanya seorang diri berangkat ke negara impian nya itu. Ia tak ingin merepotkan siapapun. Tadinya Layla ingin ikut bersamanya, tapi Sena melarang. Ia tetap keukeh ingin pergi sendiri.
Sena sudah biasa menghadapi mood hamilnya sendirian tanpa Rafa, jadi ia paham betul bagaimana dirinya. Jadi Sena yakin ia bisa menghandle dan menjaga dirinya.
Sena sudah rapih dengan baju cream gamis dan kerudung yang senada. Perut yang sedikit membuncit tapi tidak terlalu kelihatan karna bajunya yang longgar.
"Apa keputusan ini sudah bulat?" Layla terus mempertanyakan hal itu.
Layla memang mengiyakan keputusan Sena, tapi di sisi lain juga Layla sebenarnya khawatir. Mana mungkin seorang ibu melepaskan anaknya jauh di negara asing dengan posisi sedang hamil.
Tapi Sena bilang Sena harus pergi demi kesehatan ia dan anaknya. Ya, benar, mental Sena kini lebih penting. Sena tidak ingin anaknya kenapa napa hanya karna dirinya terlalu stress memikirkan Rafa.
Sena juga bilang jika negara Jepang adalah negara yang ingin ia kunjungi sejak lama. Karna negaranya indah dan bersih.
Tak pernah terbayangkan dalam benaknya ia harus pergi sendirian ke negara impiannya itu. Bukankah harusnya ia di sini berlibur bersama Rafa?
"InsyaAllah iya mi, doakan Sena ya." Berulang kali Sena meyakinkan uminya, bahwa ia bisa mandiri di sana.
"Assalamu'alaikum," ucap Fani dan Gina seraya memencet bel rumah Sena.
Mereka sudah siap mengantar Sena ke bandara.
Hanya Fani dan Gina yang Sena beritahu prihal keberangkatannya ke Jepang. Sena juga tidak ingin menjadi perbincangan di kampusnya.
Ah, ya. Masalah kuliahnya....
Entah lah, harusnya masih ada 2 semester lagi Sena menuju wisuda. Tapi ternyata takdir berkata lain, ia harus menunda gelar impiannya itu.Sena, layla, Fani dan Gina telah menginjakan kaki di bandara.
Bandara adalah tempat senang dan sedih. Ada yang sedih karna harus berpisah dan ada yang senang karna akan bertemu. Kini mereka akan mengalami opsi yang pertama.
Masih ada setengah jam waktu keberangkatan Sena. Sambil menunggu, mereka mampir ke sebuah lestoran untuk mengisi perut.
"Nanti pas udah sampe langsung ketemu om Daichi dulu, jangan kemana mana." Layla sudah berulang kali mengulang kalimat itu dari di mobil.
"Iya umi, siap."
Layla baru ingat bahwa suaminya punya rekan bisnis di negara Jepang, makanya Layla langsung menghubungi Daichi dan menitipkan Sena.
Saat Daichi di Indonesia Syakuro sering mengajaknya makan malam atau hanya sekedar main ke rumahnya. Makanya Layla kenal baik dengan Daichi
Daichi adalah rekan bisnis Syakuro di negara Jepang saat Syakuro masih hidup. Syakuro juga sudah percaya penuh pada Daichi. Makanya tanpa ragu Layla menitipkan Sena kepada Daichi.
"Ini udah finally banget, Sen?" Fani menatap Sena dengan serius.
"He'em," ucap Sena melirik Fani sebentar kemudian lanjut melahap hot wingsnya.
"Ga bisa di pikirin lagi?" Gina menyambung.
Sudah beberapa kali mereka membujuk Sena agar tidak berangkat ke Jepang, tapi nihil. Sena tetap keukeh dengan pendiriannya.
"Udah di beli tiketnya, sayang kalo ga jadi berangkat." Jawab Sena dengan santai.
Belakangan ini Sena terlihat lebih dewasa dari sebelum sebelum nya. Sena yang mereka kenal harusnya manja, kekanakan, dan ceria. Lambat laun kehidupan membawa Sena menjadi lebih serius. Sudah jarang sekali mendengar Sena tertawa lepas. Kini sena lebih banyak diam dan merenung.
Drtt... Drtt...
Sena mencari handphonenya di dalam tas.
Sena melihat nomor asing yang bukan +62 di depannya.
"Siapa, Sen?" tanya Layla.
"Ga tau, mi."
Sena berfikir sebentar sebelum mengangkat nya.
"Sena angkat dulu sebentar."
Sebenarnya Sena juga penasaran siapa yang menelponnya dengan nomor luar negri.
"Hallo."
Bersambung
Pelan pelan bacanya ya biar kerasa panjang hehe.
Mau adain orang baru ah
Guys siapa ya nama kakaknya Sena sama nama suaminya, aku lupa banget, yang baru baca kasih tau aku doang, aku males baca ulang ni😭
Ada ya penulis lupa sama nama tokohnya sendiri, ada, itu aku hhe🤏
Ni cerita udah brpa taun yak gak kelar kelar, gusti😭
Like dan komen ya guys
See u
![](https://img.wattpad.com/cover/208548653-288-k14336.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband
Ficção AdolescenteFOLLOW BIAR TAU INFORMASI DARI AUTHOR! FYI: SAAT MENULIS INI SAYA BELUM TAHU EUPBI DI PART AWAL. Kebanyakan pembaca mengalami baper berkepanjangan. Bebas ngeluarin unek-unek kalian di komentar. Baper? Keluarin aja. BEBAS! -WARNING ⚠️PLAGIAT JANGAN K...