~•42. Fakultas Kedokteran•~

81K 4.3K 134
                                        

"Sen, udah belum?" teriak Rafa dari ruang tamu.

"Sebentar lagi," balas Sena.

Rafa bingung mengapa istrinya ini lama sekali dalam berdandan, padahal dandannya tidak ada yang istimewa hanya bedak dan lip balm. Tapi jangan salah, di mata Rafa, Sena tetap yang istimewa di hatinya.

Hari ini adalah pengetesan Sena di fakultas kedokteran. Entah lah Sena tidak terlalu pusing untuk kuliah, justru suaminya lah yang sibuk mendaftarkan nya.

Sena memilih jurusan ilmu kedokteran. sedari kecil Sena sudah tertarik dengan ilmu medis.

Sena terjatuh dari sepeda, kala itu usianya menginjak 5 tahun.

Kakinya mencium aspal dan berdarah.

"Nanti Ya diobatin sama dokter." Syakuro memutuskan untuk membawa anak bungsunya ke rumah sakit.

Sena menangis merasakan sakit di kakinya.

"Bukannya Sena yang minta belajar sepeda, masa nangis." Syakuro terus menenangkan Sena yang sedang dalam gendongannya.

"Sena Laila Akbar." Nama Sena dipanggil oleh staf rumah sakit.

"Tuh, nama Sena dipanggil. Diobatin dulu ya sama dokter." Syakuro membawa Sena bertemu dokter.

"Hai manis," sapa dokter tersebut.

"Namanya siapa?" tanyanya dengan ramah.

"Sena," jawab Sena lugu.

"Kenapa? jatuh ya?" Dokter itu mengobati Sena dengan telaten.

"Heem." Sena mengangguk seraya mengelap air matanya menggunakan hijab hitamnya.

"Selesai," ucap dokter tersebut setelah memperban kaki Sena.

"Sena jadi anak yang baik ya, nggak boleh nakal, nggak boleh nangis lagi, harus kuat," ucap dokter tersebut seraya mengelus hijab Sena.

Syakuro hanya tersenyum melihat anaknya.

Ada rasa kagum yang menyelimuti dokter itu ketika melihat Sena. Menurutnya Sena sangat hebat meskipun umurnya terbilang masih muda, ia sudah menggunakan hijab, sangat mengagumkan

"Abi itu siapa? cantik ya, Bi?" tanya Sena.

Ia baru saja bertemu dengan dokter cantik berhijab dan baik hati sikapnya sangat lemah lembut membuat Sena menyukai dokter tersebut.

"Itu namanya dokter." Syakuro memberitahu Sena.

"Dokter itu apa, Bi?" tanya Sena yang masih penasaran.

Maklum di umur segini Sena memang sedang haus-hausnya akan pengetahuan.

"Dokter itu yang ngobatin orang sakit," jawab syakuro dengan sabar.

Syakuro mendudukkan sana ke dalam mobil.

"Kalau udah gede sana juga mau dong, Bi, jadi dokter," ucap Sena dengan logat kekanak-kanakan nya.

"Kenapa?" Syakuro penasaran mengapa anaknya ingin menjadi dokter.

"Biar bisa ngobatin orang sakit," jawab Sena lugu.

"Aamiin." Syakuro mengaminkannya berharap cita-citanya terwujud

Dan sekarang Sena ingin mewujudkan keinginannya untuk menjadi dokter. Rafa pun membebaskan Sena untuk menjadi apa nantinya, karena menurutnya, pernikahan tidak boleh menghalangi cita-cita yang sudah lama ingin diwujudkan, sekarang waktunya Rafa mendukung dan membantu cita-cita istrinya.

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang