Aku selalu mendoakan setiap langkahmu.
~•°∞°∞°∞°•~
Suara alarm berbunyi.
Azan subuh berkumandang.
Sena segera bangun dari tempat ternyamanya.
Yang pertama kali ia lihat adalah wajah tampan suaminya. Saat menyadari bahwa tangan Rafa menjadi bantalan kepalanya, Sena buru-buru menjauhkan kepalanya.
Pasti pegel banget nih.
"Pak, bangun." Setelah selesai mandi, Sena membangunkan Rafa.
'Cup'
Saat sedang membangunkan Rafa tiba-tiba sebuah kecupan mendarat di bibirnya.
Rafa memang sudah bangun sedari tadi, ia hanya pura-pura tidur saja, agar dibangunkan oleh istrinya.
"BAPAK! JADI BATAL KAN WUDHU SENA!" Sena mendengkus kesal. Pasalnya ia sudah berwudu dan tanpa permisi lagi Rafa malah menciumnya secara tiba-tiba.
"Morning kiss, hehe." Rafa bangun dari tidurnya seraya terkekeh. Rafa memegang kedua pipi Sena, sehingga bibirnya menjadi maju dan Rafa mengecupnya sekali lagi.
"BAPAK IS!" Sena menghentakan kakinya kesal.
"Sana wudu lagi." Rafa kemudian menutup pintu kamar mandinya.
Sena merapihkan perlatan yang harus ia bawa untuk ujian hari ini. Ia lupa bahwa semalam ia belum sempat belajar dan malah ketiduran. Mungkin sebelum memulai ujian ia akan membaca buku terlebih dahulu. Ya... meskipun tidak paham.
Setelah menyelesaikan ritual mandinya, Rafa keluar dengan rambut basah. Dan handuk yang hanya di lilit di bawah pusar, sehingga perut sixpacknya terlihat.
Sena buru-buru menuju kamar mandi untuk berwudu lagi. Namun sebelum itu...
'Cup'
Sena mencium bibir Rafa sebelum masuk ke dalam kamar mandi.
Jika seperti ini terus, kapan solat subuhnya?
Namun alih-alih ingin melanjutkan wudu, Rafa malah menahan kepala Sena agar bibirnya terus menempel.
Mati! Aku terjebak, oleh jebakanku sendiri.
Tadinya Sena melakukan itu hanya untuk balas dendam agar skor mereka sama menjadi 1 sama. Namun malah ada hal lain yang tak terduga.
"Bapak!" Sena mendorong dada bidang Rafa agar menjauh darinya.
"Jangan coba-coba menggoda saya, Sena," ucap Rafa dengan suara seksi dan menggoda.
Sena langsung menuju kamar mandi meninggalkan Rafa yang masih tersenyum melihat istrinya.
Sena tidak mau bersemu dihadapan laki-laki itu. Ia sangat malu.
Sekarang sudah berani menggoda ya?
~•°∞°∞°∞°•~
Setelah solat subuh dan mempersiapkan segala keperluan mereka masing-masing. Sekarang Rafa dan Sena sedang berada di meja makan.
Sena memasak nasi goreng kecap dan telur mata sapi.
Meskipun makanan yang ada di depan mereka itu enak. Tapi, tetap saja terasa tidak enak. Karena mereka sedang sibuk memikirkan bagaimana untuk hari ini.
Sena pusing memikirkan ujian yang akan di mulai beberapa jam lagi. Sedangkan Rafa pusing memikirkan bagaimana istrinya ini bisa menjawab soal-soal di pelajaranya. Saat KBM Saja nilai Sena sangat kecil. Apa lagi saat ujian? Mungkin akan hancur.
"Udah siap?" tanya Rafa seraya memperhatikan Sena yang sedang mengikat tali sepatunya.
"Ayok!" Sena berdiri dan menyusul Rafa yang sudah ada di depannya.
~•°∞°∞°∞°•~
Selama perjalanan menuju sekolah, dalam hati, Sena selalu berdoa untuk kelancaran ujiannya yang akan dilangsungkan hari ini.
Rafa menghentikan mobil Abu-Abunya di depan kafe biasa.
"Pak doain, Sena." Sena mencium punggung tangan Rafa dengan ta'zim.
"Doa saya selalu menyertaimu," ucap Rafa tulus seraya mengelus pucuk kepala Sena.
Sekarang restu Rafa adalah yang terpenting. Karna hakikatnya seorang istri, sehebat apapun ia, jika melawan suaminya, surga bukan lagi miliknya.
Sena turun dari mobil.
Bismillah.
BERSAMBUNG....
Singkat lagi nih hwhwhw...
Otak aku tuh lagi ngeblank. Ga tau harus ngapain. Mau nulis juga bingung.
Lagi kepikiran ujian udah di depan mata, tapi aku belum ada persiapan apa-apa, heuhhh:(
Tolong ngertiin ya:*
Aku juga harus belajar buat ujian, kek si Sena:v
100 VOTE!
Ily
Siti Fatimah
KAMU SEDANG MEMBACA
My Teacher is My Husband
Teen FictionFOLLOW BIAR TAU INFORMASI DARI AUTHOR! FYI: SAAT MENULIS INI SAYA BELUM TAHU PUEBI DI PART AWAL. Kebanyakan pembaca mengalami baper berkepanjangan. Bebas ngeluarin unek-unek kalian di komentar. Baper? Keluarin aja. BEBAS! -WARNING ⚠️PLAGIAT JANGAN K...
