~•49. Rafa badmood•~

92K 6.8K 723
                                    

Selamat malam readers ku yang rajin vote dan komen❤️

Yang siders ga selamat malam.

***

Setelah selesai solat subuh, Sena dan Rafa sudah berada di meja makan. Sena menyiapkan roti untuk Rafa, ia mengoleskan selai coklat dan kacang kemudian memberikannya kepada Rafa.

"Makasih," ucap Rafa seraya menerima roti yang ada di tangan Sena.

Kemudian mereka makan bersama.

"Udah belum?" tanya Rafa yang sudah selesai dengan sarapannya.

"Udah," ucap Sena seraya meneguk susu coklat terakhirnya.

Seperti biasa Rafa yang mengantarkan Sena sampai depan pintu gerbang kampus. Setelah itu Rafa pergi mengajar.

***

"Selamat pagi, Pak," ucap para karyawan seraya menunduk ke arah Rafa.

Hari ini ia izin tidak mengajar, melainkan ke kantornya, karena ada sedikit masalah, katanya.

Rafa hanya membalas sapaan mereka dengan senyum, seraya mengangguk sedikit.

"Panggil Dika suruh keruangan saya!" ucap Rafa kepada sekertaris nya.

Setelah itu Rafa duduk di kursi kebesarannya.

"Baik, Pak," ucap Amelia seraya pergi untuk pamit.

Amelia segera menelepon Dika.

"Halo, Dik?" ucap Amelia setelah teleponnya terhubung.

"Ada apa, Mel?"

"Disuruh keruangan Pak Rafa, sekarang."

"Pak Rafa dateng ke kantor?" tanya Dika.

"Iya, cepetan!"

Tut ... Tut ... Tut ....

Amelia mematikan sambungan teleponnya secara sepihak.

Dengan segera Dika menghampiri bos-nya.

Tok ... Tok ... Tok ....

Dika mengetuk pintu ruangan Rafa.

"Masuk!" ucap Rafa dengan pandangan lurus ke depan.

"Selamat pagi, Pak," ucap Dika seraya menunduk ke arah Rafa.

"Bagaimana masalah keuangannya?" Bukanya membalas sapaan Dika, Rafa malah langsung bertanya tentang masalah yang sedang terjadi di kantornya. Ya, tau sendiri Rafa tidak suka basa-basi.

"Banyak pemasukan uang ke kantor kita. Tapi makin hari jumlahnya masih tetap segitu saja. Tidak ada pertambahan." Dika menjelaskan keadaan uang di kantornya. Dika adalah salah satu tangan kanan Rafa. Dika sangat dipercayai oleh Rafa. Hingga urusan kantor apa pun itu, Rafa mempercayainya kepada Dika.

Rafa memijat pelipisnya, pusing.

Sudah lama ia tau bahwa ada hal yang tidak benar terjadi di kantornya. Ia merasa ada karyawan yang menguntit uang kantornya. Jika begini terus, perusahaannya bisa gulung tikar. Shit!

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang