~•35. Aryana Fahreza Idris•~

80.4K 4.4K 125
                                    

Saat ini Rafa dan Sena sudah menuju ke ruangan Tia.

Setelah tadi Rafa menjaganya dengan ketat. Menyuruhnya untuk tetap tiduran saja, makan ini, makan itu, membuat Sena lelah dan bosan.

Dan akhirnya Rafa sudah membolehkan Sena untuk mengunjungi kakaknya.

"Kamu beneran udah ga pa-pa?" tanya Rafa yang berjalan beriringan bersama Sena.

"Iya, Sena ga pa-pa, Pak." Sena kesal, karena menurutnya Rafa terlalu berlebihan.

Kemudian Rafa dan Sena berjalan seraya menautkan tangan mereka berdua.

"Assalamualaikum," ucap Sena ketika sudah menemukan ruangan vanila yang di tunjukan Rafa.

"Waalaikumsalam," ucap serempak orang-orang yang ada di dalam ruangan itu.

Di sana sudah ada abi, ummi, Arya, dan yang sedang berbaring, adalah Tia!

Sena segera menyalami abi dan umminya.

"Sena kok ga pulang dulu?" tanya ummi-nya ketika melihat baju seragam yang Sena kenakan.

"Dia ga sabaran, Mi, minta kesini." ucap Rafa menyahut dengan nada santainya.

Ummi hanya terkekeh saja.

"Kakak...." Sena berlari memeluk kakaknya.

"Ah, tampannya." Sena memperhatikan bayi yang ada di sebelah kakaknya.

"Iya dong, kaya Ayahnya," sahut Arya.

"Huh!" ucap Sena menyuraki Arya. Sena menggendong keponakannya.

Rafa menghampiri Sena yang sedang menggendong jagoan kecil Tia dan Arya.

"Siapa namanya, Kak?" tanya Sena.

"Aryana Fahreza Idris," jawab Arya.

"Dipanggilnya?" Sena memperhatikan bayi yang ada di gendongannya dengan gemas.

"Reza," jawab Tia yang sedang berbahagia karena kelahiran anak pertamanya.

"Ih gantengnya ponakan aunty," ucap Sena seraya mengelus pipi Reza.

"Kalian udah cocok jadi Ayah dan Ibu," ucap Arya dengan senyuman yang tidak bisa di artikan.

Rafa sedang berada di samping Sena yang sedang menggendong Reza, benar-benar seperti keluarga yang bahagia.

"Kapan mau bikin?" lanjut Arya, yang langsung mendapat pelototan dari Sena, sedangkan Rafa hanya santai saja dengan ucapan Arya.

Ummi, abi dan Tia hanya terkekeh mendengar ucapan Arya.

"Kan bentar lagi Sena lulus," cecar Arya.

"Iya gampang nanti abis pulang langsung bikin," ucap Rafa dengan senyum yang tidak bisa diartikan, seraya melirik Sena dengan sebelah alis yang di naik-turunkan.

Sena langsung melebarkan kelopak matanya dan menginjak sepatu pantofel yang sedang Rafa kenakan. Jika sedang tidak menggendong Reza mungkin Sena sudah mencubit perut kotak-kotaknya.

Bodoh! Kata-katanya barusan membuat Sena salah tingkah sendiri.

Ummi dan abi seperti sedang menonton film, mereka hanya terkekeh saja melihat anak-anaknya tersenyum bahagia.

"Emang sebelumnya belum pernah di kasih, Fa?" tanya Arya dengan santai duduk di kursi sebelah Tia.

"Udah jangan ngomongin gituan aja!" Sena mencebikan bibirnya kesal.

"Kasih dong Sen, kasian Rafa." ucap Arya yang masih terus menggoda pasangan baru itu. Rafa hanya melirik Sena seraya tersenyum tak karuan, seolah meng'iya'kan ucapan Arya.

ASTAGFIRULLAH KAK ARYA!

"Kapan pulangnya, Kak?" tanya Sena mengalihkan topik pembicaraan, tidak ingin mendengarkan kedua lelaki itu berbicara.

Sena menaruh Reza kembali di sebelah Tia.

"Nanti sore udah bisa pulang," ucap Tia seraya mengelus rambut lebat anaknya.

"Ya udah, Sena sama Pak Rafa pulang dulu." ucap Sena berpamitan, Sena ingin mengganti bajunya dan ingin membersihkan badannya yang terasa lengket.

"Ada yang udah ga sabar bikin nih kayanya," ucap Arya seraya menatap Sena menggoda.

Ingin sekali Sena mendaratkan sebuah palu di kepala kakak iparnya itu.

"AGRH!" Sena menghentakan kakinya kesal.

"Sena pulang dulu ya, Mi, Bi." Sena menyalami ummi dan abinya.

"Dadah ponakan aunty." Sena menghampiri keponakannya yang sedang memainkan bibir merahnya.

"Lima Ronde ya, Fa!" teriak Arya sebelum Sena dan Rafa benar-benar keluar dari ruangan vanila.

"Siap!" ucap Rafa seraya mengacungkan jari jempolnya.

Arya terkekeh mendengar jawaban Rafa.

Sena buru-buru menarik tangan Rafa agar menjauh dari setan yang bernama Arya.

"Kenapa si, udah ga sabar banget emang?" ucap Rafa menggoda istrinua yang sedang terburu-buru menariknya untuk cepat pulang.

Sena membelalakan matanya dan berbalik menatap Rafa.

"Sama aja!" Sena menghentakan tangannya agar pegangan tangannya dengan Rafa terlepas.

Ternyata Arya dan Rafa sama. Sama-sama MESUM!

Sena berjalan terlebih dahulu, dan meninggalkan Rafa yang berada di belakangnya.

Rafa menatap Sena yang sedang berjalan meninggalkannya.

"Dasar labil!" Rafa tersenyum mengingat Sena dan mengejar istrinya.

Setelah di rumah pasti ia akan susah payah membujuk istri labilnya itu.

Tapi, membuat Sena marah karena godaannya adalah kebahagiaan tersendiri untuk Rafa.

Bersambung....

Author update singkat nih, sesingkat kisah author sama dia, hehe:v🙂

Dah la males, bucin mulu:v

Ga sabar deh Rafa bikin anak sama Sena *EH! Wkwk.

Vote dan spam komennya jangan lupaaa❤️

Minggu, 28 Maret 2020
14:43

Siti Fatimah.

My Teacher is My HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang